Berada di Kuadran Manakah Anda Sebagai Trader?

[Huruharacorp]

kalo ane lebih kayak yang Level 4 Hunting Fox gan, karena ane juga selalu mengamati pergerakan pasar dan menunggu timming yang tepat untuk buy agar rada cepat menghasilkan profit, karena ane sudah amati bagaimana pergerakan coin yang bakalan ane invest di market

[1714782185]

1714782185

[tanjiran]

makasih agan tanjiran, buku diantaranya ada di buku trading vs investing karya Ryan Filbert, beberapa artikel lain dalam email berbahasa inggris dan sebagainya. Tidak bisa saya sebut satu-persatu karena harus ublek2 email gan, saya berbagi dengan niat tulus ikhlas menyebarkan informasi tanpa mengharapkan pengakuan atas hak kekayaan intelektual. Ini juga saya alih bahasakan dan menambahkan beberapa hal yang umum terjadi dalam exchange market cryptocurrency. But, overall, much appreciate telah diingatkan.

Terima kasih kembali gan. Nah, itu malah bagus ada sumbernya, bisa dicantumkan di badan thread sebagai referensi. Hehe, sebenarnya kaitannya pada orisinalitas saja.

Banyak juga ya member-member forex yang sudah masuk forum bitcoin.

Pasti mereka lebih jago deh tentang trading ini,karena sudah melewati level-level di atas tadi

Dan kayaknya saya berada di levev 3nya deh,yang suka lupa diri dan mengarah pada pribadi yang kurang bersyukur.

Ya, karena forex memang lebih eksis terlebih dahulu. saya juga belajar trading dari sana. Jika melihat lagi bagaimana dulu ketika masih coba-coba, sering panik dan termakan spekulasi. Jadi mangsa empuk.

[won99]

Ada bebek, serigala, babi, juga ada rubah kalo saya masih di kuadran dua gan masih banyak juga ya tahap yang harus dilalui untuk sampai di kuadran empat 

[TRONTON]

Mantap nih penjelasanya tentang tingkatan trading nya jika melihat dari penjelasan yang lumayan panjang di atas sepertinya aku masuk ke level 3 nih karena memang sering kali jika mendapatkan profit besar sudah tidak memandang kembali ke awal dan terus membeli di rate tinggi tanpa menunggu harga turun lagi otomatis di situlah kebanyakan koin yang aku punya harus mendapati CL meskipun tidak rugi karena sudah mendapatkan profit sebelumnya namun memang unsur keserakahan sering kali datang.

[sigit wibowo]

Dari apa yang saya baca dan alami, terdapat 4 fase yang harus dilalui para trader untuk sampai pada titik kesadaran penuh sebagai trader.
Ijinkan saya membaginya pada forum ini, sebagai berikut:

Level 1: Sitting Duck
Ya, bebek yang sedang duduk, sasaran empuk. Sebagai investor pemula biasanya adalah seorang yang selalu berpikir "Bisa dapat untung berapa kalau gue invest di sini?". Menjadi sebuah masalah umum manusia untuk mencari nikmat dan menjauhi sengsara. Namun, kita wajib mengetahui bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang tidak memiliki risiko. Lebih seru lagi, manusia-manusia yang terjebak dalam skema ponzi adalah orang-orang yang terjebak dalam paradigma UNTUNG BESAR TANPA RISIKO, apakah agan berpikir hal itu mungkin?  jawabannya tentu mustahil.

Mengenali resiko akan menghindarkan kita dari potensi kerugian yang besar. Skema investasi yang menipu rata-rata menyasar segmentasi dari investor pemula. Berbeda dengan investor/trader menjadi sasaran empuk atas fluktuasi naik dan turunnya Exchange Market.

Mari lihat gambar berikut:
https://imagize[Suspicious link removed]ageshack.com/v2/320x240q90/924/CFyd05.jpg

Trader yang menjadi sasaran empuk adalah yang membeli pada saat siklus thrill dan euphoria. Itu adalah waktu saat terdapat semua hal baik pada dunia trading, mulai dari harga naik terus hingga berita baik. Pada saat itu tingkat kepercayaan diri trader menjadi berlebihan. Coba diingat-ingat kasus BCH pertama kali dan kasus IGNIS baru-baru ini, berapa banyak BEBEK DUDUK yang terkena peluru bankrut?

Bagaimana ini bisa terjadi? biasanya trader pemula melakukan pembelian berdasarkan emosi dan harapan bahwa dapat meraih keuntungan dengan instant tanpa disertai dengan indikator-indikator tertentu, dan biasanya mereka telah membeli pada harga yang begitu mahal, dan tentu tujuannya adalah untuk dijual lagi. Namun, ketika harga terlanjur jatuh, trader pemula tersebut malah menjadi sasaran empuk, enggan mengakui dirinya salah. Yang pada akhirnya berubah haluan yang tadinya mau trading malah jadi investasi jangka panjang karena "NYANGKUT"  

Disinilah perlu kedisiplinan dan tentunya belajar lebih jauh agar tidak menjadi sasaran empuk.

Level 2: Walking Lamb

Pada level ini agan sudah tidak duduk lagi dan menjadi sasaran empuk, seekor domba sudah bisa membedakan mana tempat yang aman dari serigala dan mana tempat yang berbahaya. Namun bagaimanapun, seekor domba tetap menjadi target mangsa seekor serigala dan tidak bisa berbalik arah menjadi memangsa serigala  . Pada level ini anda sudah tahu mengenai sudut pandang resiko dan keuntungan. Agan sudah tahu mana yang berbahaya dan berujung penipuan.

Pada level ini, yang menjadi masalah adalah agan tidak bisa mandiri memilih dan memutuskan sejauh mana yang agan pilih dari sekian banyak instrumen adalah pilihan yang tepat dengan sebuah alasan yang berdasarkan analisis. Pada intinya terbatas pada pemahaman bisa membedakan resiko dasar, namun bisa terjebak pada resiko berikutnya yaitu dimangsa keadaan pasar. Tidak semua koin bagus untuk diinvestasikan. Justru, dalam jangka panjang tertentu menjadi sangat berisiko. Apabila agan mengetahui mana saham yang baik untuk investasi jangka pendek karena saran orang lain, apakah orang itu tidak memiliki maksud lain?

Seorang pedagang paling suka dengan harga murah dan untung besar. Setidakanya itulah pemikiran yang sama dari seorang trader. Menghindar ketika koin-koin berada pada posisi terbaiknya dan mencari koin-koin yang murah terkadang menjadi sebuah pemahaman yang salah juga. Koin yang murah bisa sampai bernilai nol alias bankrut, hal tersebut berarti agan menelan kerugian.

Level 3 Running Pig
Dari duduk, berjalan kini agan mulai berlari. Karekteristik dari babi adalah mampu berlari cepat namun dalam hal manuver alias belok, babi termasuk sangat buruk. Ilmu dari seorang trader pada level ini sudah diupgrade, analisi sudah lebih matang dan tidak bergantung pada orang lain. Mampu menggunakan data-data yang ada untuk dijadikan acuan trading dan investasi.

Lalu masalahnya apa disini? diri sendiri.

Dalam kondisi ini, terasa sekali bahwa dengan analisis yang baik, independen, serta mampu menyaring informasi membuat investasi dan trading menjadi bertumbuh dan semakin menguntungkan. Namun, penyakit diri sendiri muncul pada tahapan ini, apakah itu? kita menjadi serakah dan senang duduk dalam sebuah kereta karena melaju dengan cepat tanpa mau tahu berapa batas kecepatakan laju kereta itu.

Ketika seorang trader membeli sebuah coin dari 1000$ dan menjadi 3000$, tiga kali lipat dirasa begitu kecil dan mulai melupakan hukum level 1 yang dapat menjadi sasaran empuk. Ia akan selalu berusaha mencari target untuk memecahkan rekor terbaru berkali-kali. Apalagi kalau agan-agan sudah berani pinjam uang, wah itu sudah saatnya duduk diam meditasi terlebih dahulu  .

Satu hal yang terpenting, berlari kencang akan sangat sulit berbelok dan agan bisa saja berakhir pada tahap ini. Di tahap inilah merupakan kuburan terbanyak bagi seorang trader dan investor yang diakibatkan keserakahan dan kepercayaan diri yang berlebihan.

Level 4 Hunting Fox

Seekor rubah akan sangat sabar menanti waktu yang tepat untuk memangsa. Ia memiliki kemampuan pengintaian yang sangat baik dan teliti. Tidak bergerak terburu-buru namun tidak takut untuk bertindak. Dalam kuadran ini, seorang investor atau trader telah menjadi orang yang realistis. Mampu berburu ditempat yang dianggap berbahaya sekalipun. Mengapa bisa demikian? karena telah memiliki teknik dan strategi yang tepat, dilakukan dengan disiplin, mampu menahan diri dan bersabar dan jika ternyata keadaan berubah, ia mampu menghindar dan kembali mengikuti keadaan berkat kedisiplinannya. Dibutuhkan waktu, pembelajaran, dan penempaan untuk mencapai level ini.

Tidak banyak investor atau trader yang mampu berada pada tahap ini di pasar. Merekalah yang dapat berinvestasi dengan cepat dan bertumbuh. Merekalah pedagang yang bisa menghasilkan keuntungan stabil dan berkembang.

Demikianlah kira-kira yang dapat ane bagi gan, hal yang paling penting menurut saya adalah pengenalan kepada diri sendiri. Mengetahui sifat-sifat diri yang serakah, jelek dan sewenang-wenang membuat kita dapat berfikir dengan jernih ketika rasa-rasa serakah itu tadi hendak menguasai diri kita, kendalikan diri dan kuasailah ego atau nafsumu.

Salam trading! Jangan lupa meritnya ya kalau topic ini berguna, terimakasih!

Kayaknya ane masih di sitting duck. Keadaan masih baru dan masih harus banyak belajar dan belum banyak pengalaman. Newbie biasanya tergiur dari senior yang sudah mendapatkan hasil yg lumayan. Keinginan untuk mendapatkan hasil dengan instan tanpa memikirkan apapun yang penting dapat untyng banyak. Masih Harus banyak bersabar dan banyak belajar

[awik p]

Ada bebek, serigala, babi, juga ada rubah kalo saya masih di kuadran dua gan masih banyak juga ya tahap yang harus dilalui untuk sampai di kuadran empat 

memang gan, saya sendiri juga merasa masih dikuadran 2 sebagai seorang trader, karena ane sadar dalam menentukan sikap kadang masih terpengaruh olehsuara2 dari luar, tetapi memang saja rasa hal tersebut adalah suatu proses untuk bisa menempatkan diri sampai kuadran 4

[bajindul88]

heee bebek duduk segala binatang di bawa, tapi lucu gan jadinya ga serius banget. mengingat yang dibahas itu terlalu sulit bagi pemula, apalagi kalai perumpamaannya terlalu serius sedangkan artikelnya juga terkesan sulit kesannya jadi sangat menyeramkan, terima kasih informasinya gan semoga bermanfaat

[sumukri]

menarik sekali gan bahasannya, ini seperti fase para trader forex gan, dari newbietol sampai jadi master, saya rasa sih beda beda tipis juga sih antara trading forex dengan bitcoin dll, karena trading bitcoin menurut saya sih masih unik. rahayu gan

[chikoramadhan]

Dari apa yang saya baca dan alami, terdapat 4 fase yang harus dilalui para trader untuk sampai pada titik kesadaran penuh sebagai trader.
Ijinkan saya membaginya pada forum ini, sebagai berikut:

Level 1: Sitting Duck
Ya, bebek yang sedang duduk, sasaran empuk. Sebagai investor pemula biasanya adalah seorang yang selalu berpikir "Bisa dapat untung berapa kalau gue invest di sini?". Menjadi sebuah masalah umum manusia untuk mencari nikmat dan menjauhi sengsara. Namun, kita wajib mengetahui bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang tidak memiliki risiko. Lebih seru lagi, manusia-manusia yang terjebak dalam skema ponzi adalah orang-orang yang terjebak dalam paradigma UNTUNG BESAR TANPA RISIKO, apakah agan berpikir hal itu mungkin?  jawabannya tentu mustahil.

Mengenali resiko akan menghindarkan kita dari potensi kerugian yang besar. Skema investasi yang menipu rata-rata menyasar segmentasi dari investor pemula. Berbeda dengan investor/trader menjadi sasaran empuk atas fluktuasi naik dan turunnya Exchange Market.

Mari lihat gambar berikut:
https://imagize[Suspicious link removed]ageshack.com/v2/320x240q90/924/CFyd05.jpg

Trader yang menjadi sasaran empuk adalah yang membeli pada saat siklus thrill dan euphoria. Itu adalah waktu saat terdapat semua hal baik pada dunia trading, mulai dari harga naik terus hingga berita baik. Pada saat itu tingkat kepercayaan diri trader menjadi berlebihan. Coba diingat-ingat kasus BCH pertama kali dan kasus IGNIS baru-baru ini, berapa banyak BEBEK DUDUK yang terkena peluru bankrut?

Bagaimana ini bisa terjadi? biasanya trader pemula melakukan pembelian berdasarkan emosi dan harapan bahwa dapat meraih keuntungan dengan instant tanpa disertai dengan indikator-indikator tertentu, dan biasanya mereka telah membeli pada harga yang begitu mahal, dan tentu tujuannya adalah untuk dijual lagi. Namun, ketika harga terlanjur jatuh, trader pemula tersebut malah menjadi sasaran empuk, enggan mengakui dirinya salah. Yang pada akhirnya berubah haluan yang tadinya mau trading malah jadi investasi jangka panjang karena "NYANGKUT"  

Disinilah perlu kedisiplinan dan tentunya belajar lebih jauh agar tidak menjadi sasaran empuk.

Level 2: Walking Lamb

Pada level ini agan sudah tidak duduk lagi dan menjadi sasaran empuk, seekor domba sudah bisa membedakan mana tempat yang aman dari serigala dan mana tempat yang berbahaya. Namun bagaimanapun, seekor domba tetap menjadi target mangsa seekor serigala dan tidak bisa berbalik arah menjadi memangsa serigala  . Pada level ini anda sudah tahu mengenai sudut pandang resiko dan keuntungan. Agan sudah tahu mana yang berbahaya dan berujung penipuan.

Pada level ini, yang menjadi masalah adalah agan tidak bisa mandiri memilih dan memutuskan sejauh mana yang agan pilih dari sekian banyak instrumen adalah pilihan yang tepat dengan sebuah alasan yang berdasarkan analisis. Pada intinya terbatas pada pemahaman bisa membedakan resiko dasar, namun bisa terjebak pada resiko berikutnya yaitu dimangsa keadaan pasar. Tidak semua koin bagus untuk diinvestasikan. Justru, dalam jangka panjang tertentu menjadi sangat berisiko. Apabila agan mengetahui mana saham yang baik untuk investasi jangka pendek karena saran orang lain, apakah orang itu tidak memiliki maksud lain?

Seorang pedagang paling suka dengan harga murah dan untung besar. Setidakanya itulah pemikiran yang sama dari seorang trader. Menghindar ketika koin-koin berada pada posisi terbaiknya dan mencari koin-koin yang murah terkadang menjadi sebuah pemahaman yang salah juga. Koin yang murah bisa sampai bernilai nol alias bankrut, hal tersebut berarti agan menelan kerugian.

Level 3 Running Pig
Dari duduk, berjalan kini agan mulai berlari. Karekteristik dari babi adalah mampu berlari cepat namun dalam hal manuver alias belok, babi termasuk sangat buruk. Ilmu dari seorang trader pada level ini sudah diupgrade, analisi sudah lebih matang dan tidak bergantung pada orang lain. Mampu menggunakan data-data yang ada untuk dijadikan acuan trading dan investasi.

Lalu masalahnya apa disini? diri sendiri.

Dalam kondisi ini, terasa sekali bahwa dengan analisis yang baik, independen, serta mampu menyaring informasi membuat investasi dan trading menjadi bertumbuh dan semakin menguntungkan. Namun, penyakit diri sendiri muncul pada tahapan ini, apakah itu? kita menjadi serakah dan senang duduk dalam sebuah kereta karena melaju dengan cepat tanpa mau tahu berapa batas kecepatakan laju kereta itu.

Ketika seorang trader membeli sebuah coin dari 1000$ dan menjadi 3000$, tiga kali lipat dirasa begitu kecil dan mulai melupakan hukum level 1 yang dapat menjadi sasaran empuk. Ia akan selalu berusaha mencari target untuk memecahkan rekor terbaru berkali-kali. Apalagi kalau agan-agan sudah berani pinjam uang, wah itu sudah saatnya duduk diam meditasi terlebih dahulu  .

Satu hal yang terpenting, berlari kencang akan sangat sulit berbelok dan agan bisa saja berakhir pada tahap ini. Di tahap inilah merupakan kuburan terbanyak bagi seorang trader dan investor yang diakibatkan keserakahan dan kepercayaan diri yang berlebihan.

Level 4 Hunting Fox

Seekor rubah akan sangat sabar menanti waktu yang tepat untuk memangsa. Ia memiliki kemampuan pengintaian yang sangat baik dan teliti. Tidak bergerak terburu-buru namun tidak takut untuk bertindak. Dalam kuadran ini, seorang investor atau trader telah menjadi orang yang realistis. Mampu berburu ditempat yang dianggap berbahaya sekalipun. Mengapa bisa demikian? karena telah memiliki teknik dan strategi yang tepat, dilakukan dengan disiplin, mampu menahan diri dan bersabar dan jika ternyata keadaan berubah, ia mampu menghindar dan kembali mengikuti keadaan berkat kedisiplinannya. Dibutuhkan waktu, pembelajaran, dan penempaan untuk mencapai level ini.

Tidak banyak investor atau trader yang mampu berada pada tahap ini di pasar. Merekalah yang dapat berinvestasi dengan cepat dan bertumbuh. Merekalah pedagang yang bisa menghasilkan keuntungan stabil dan berkembang.

Demikianlah kira-kira yang dapat ane bagi gan, hal yang paling penting menurut saya adalah pengenalan kepada diri sendiri. Mengetahui sifat-sifat diri yang serakah, jelek dan sewenang-wenang membuat kita dapat berfikir dengan jernih ketika rasa-rasa serakah itu tadi hendak menguasai diri kita, kendalikan diri dan kuasailah ego atau nafsumu.

Salam trading! Jangan lupa meritnya ya kalau topic ini berguna, terimakasih!

kalau saya sendiri sih rasanya yang Walking Lamb, ya walaupun belum pengalaman banget lah tp udah ngerti paling ga dikit-dikit baca grafik nya. paling apes emang pas ignis gan, udah nxt nya apes ignisnya pun ikut-ikutan

[Salmari116]

Suatu penjelasan yang menga - nga bagi sayabsebagai pemula di dunia crypto atau bitcoin, apalagi penjelasan - penjelasan yang agan uraikan satu persatu yaitu : Sitting Duck, Walking Lamb, Running Pic dan Hunting Fox. Itu sangat buta sekali bagi saya namun setelah agan jelaskan satu per satu fase - tersebut udah agak sumringahlah sedikit didunia bitcoin ini, terimakasih gan telah berbagi

[Husein01]

dari ke empat fase, sepertinya saya masuk di level 3 gan  memang betul running pig ini sangat sulit untuk bermanuver faktor emosi dan psikologi sangat dominan dan susah di kendalikan, tidak juga merasa cukup walaupun harga koin sudah naik berkali lipat, sampai akhirnya turun dengan sadis dan tidak mendapatkan apa-apa.

btw penjelasn yang sangat bagus...

[vennz17]

Hunting Fox, Soalnya ane selalu ancang2 dalam membeli dan ancang2 juga untuk menjual untuk mendapatkan profit semaksimal mungkin. Tapi terkadang harus menunggu lama untuk mendapatkan profit yang maksimal tapi hasil yang di dapatkan sebanding dengan lama waktu yang di keluarkan

[lenovop-70]

Rasanya ane masih di level 2, secara baru 3 tahun di dunia trading,
Sisi psikologis ane kadang susah diajak kompromi, suka ga sabaran, akibatnya ya tentu ga bagus buat ane sendiri,
Btw nice share gan, ane jadi tau dimana ane berada sekarang,

[Aireen2015]

Ane maunya level 5 gan kalo ada, yaitu pemilik hunting Fox.
Tinggal kasih makan, kasih tempat tinggal, 2 hari sekali dimandiin.
Yang penting ada modal besar, bisa pekerjakan analis cryptocurrency untuk melihat perkembangan mata uang.

[aylabadia05]

Semua prinsip dari agan sebutkan itu kebanyakan trader terjebak pada level 2 walking lamb tersebut, alasanya walaupun sudah mengenali resiko dan keuntungannya namun tidak bisa mandiri, ini sudah pasti terjebak pada resiko berikutnya yaitu dimangsa keadaan pasar dan ini pengalaman saya sendiri walaupun sudah tau resiko dan keuntungannya namun tetap saja terjebak gan.

[Ains_sama]

Dari apa yang saya baca dan alami, terdapat 4 fase yang harus dilalui para trader untuk sampai pada titik kesadaran penuh sebagai trader.
Ijinkan saya membaginya pada forum ini, sebagai berikut:

Level 1: Sitting Duck
Ya, bebek yang sedang duduk, sasaran empuk. Sebagai investor pemula biasanya adalah seorang yang selalu berpikir "Bisa dapat untung berapa kalau gue invest di sini?". Menjadi sebuah masalah umum manusia untuk mencari nikmat dan menjauhi sengsara. Namun, kita wajib mengetahui bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang tidak memiliki risiko. Lebih seru lagi, manusia-manusia yang terjebak dalam skema ponzi adalah orang-orang yang terjebak dalam paradigma UNTUNG BESAR TANPA RISIKO, apakah agan berpikir hal itu mungkin?  jawabannya tentu mustahil.

Mengenali resiko akan menghindarkan kita dari potensi kerugian yang besar. Skema investasi yang menipu rata-rata menyasar segmentasi dari investor pemula. Berbeda dengan investor/trader menjadi sasaran empuk atas fluktuasi naik dan turunnya Exchange Market.

Mari lihat gambar berikut:


Trader yang menjadi sasaran empuk adalah yang membeli pada saat siklus thrill dan euphoria. Itu adalah waktu saat terdapat semua hal baik pada dunia trading, mulai dari harga naik terus hingga berita baik. Pada saat itu tingkat kepercayaan diri trader menjadi berlebihan. Coba diingat-ingat kasus BCH pertama kali dan kasus IGNIS baru-baru ini, berapa banyak BEBEK DUDUK yang terkena peluru bankrut?

Bagaimana ini bisa terjadi? biasanya trader pemula melakukan pembelian berdasarkan emosi dan harapan bahwa dapat meraih keuntungan dengan instant tanpa disertai dengan indikator-indikator tertentu, dan biasanya mereka telah membeli pada harga yang begitu mahal, dan tentu tujuannya adalah untuk dijual lagi. Namun, ketika harga terlanjur jatuh, trader pemula tersebut malah menjadi sasaran empuk, enggan mengakui dirinya salah. Yang pada akhirnya berubah haluan yang tadinya mau trading malah jadi investasi jangka panjang karena "NYANGKUT"  

Disinilah perlu kedisiplinan dan tentunya belajar lebih jauh agar tidak menjadi sasaran empuk.

Level 2: Walking Lamb

Pada level ini agan sudah tidak duduk lagi dan menjadi sasaran empuk, seekor domba sudah bisa membedakan mana tempat yang aman dari serigala dan mana tempat yang berbahaya. Namun bagaimanapun, seekor domba tetap menjadi target mangsa seekor serigala dan tidak bisa berbalik arah menjadi memangsa serigala  . Pada level ini anda sudah tahu mengenai sudut pandang resiko dan keuntungan. Agan sudah tahu mana yang berbahaya dan berujung penipuan.

Pada level ini, yang menjadi masalah adalah agan tidak bisa mandiri memilih dan memutuskan sejauh mana yang agan pilih dari sekian banyak instrumen adalah pilihan yang tepat dengan sebuah alasan yang berdasarkan analisis. Pada intinya terbatas pada pemahaman bisa membedakan resiko dasar, namun bisa terjebak pada resiko berikutnya yaitu dimangsa keadaan pasar. Tidak semua koin bagus untuk diinvestasikan. Justru, dalam jangka panjang tertentu menjadi sangat berisiko. Apabila agan mengetahui mana saham yang baik untuk investasi jangka pendek karena saran orang lain, apakah orang itu tidak memiliki maksud lain?

Seorang pedagang paling suka dengan harga murah dan untung besar. Setidakanya itulah pemikiran yang sama dari seorang trader. Menghindar ketika koin-koin berada pada posisi terbaiknya dan mencari koin-koin yang murah terkadang menjadi sebuah pemahaman yang salah juga. Koin yang murah bisa sampai bernilai nol alias bankrut, hal tersebut berarti agan menelan kerugian.

Level 3 Running Pig
Dari duduk, berjalan kini agan mulai berlari. Karekteristik dari babi adalah mampu berlari cepat namun dalam hal manuver alias belok, babi termasuk sangat buruk. Ilmu dari seorang trader pada level ini sudah diupgrade, analisi sudah lebih matang dan tidak bergantung pada orang lain. Mampu menggunakan data-data yang ada untuk dijadikan acuan trading dan investasi.

Lalu masalahnya apa disini? diri sendiri.

Dalam kondisi ini, terasa sekali bahwa dengan analisis yang baik, independen, serta mampu menyaring informasi membuat investasi dan trading menjadi bertumbuh dan semakin menguntungkan. Namun, penyakit diri sendiri muncul pada tahapan ini, apakah itu? kita menjadi serakah dan senang duduk dalam sebuah kereta karena melaju dengan cepat tanpa mau tahu berapa batas kecepatakan laju kereta itu.

Ketika seorang trader membeli sebuah coin dari 1000$ dan menjadi 3000$, tiga kali lipat dirasa begitu kecil dan mulai melupakan hukum level 1 yang dapat menjadi sasaran empuk. Ia akan selalu berusaha mencari target untuk memecahkan rekor terbaru berkali-kali. Apalagi kalau agan-agan sudah berani pinjam uang, wah itu sudah saatnya duduk diam meditasi terlebih dahulu  .

Satu hal yang terpenting, berlari kencang akan sangat sulit berbelok dan agan bisa saja berakhir pada tahap ini. Di tahap inilah merupakan kuburan terbanyak bagi seorang trader dan investor yang diakibatkan keserakahan dan kepercayaan diri yang berlebihan.

Level 4 Hunting Fox

Seekor rubah akan sangat sabar menanti waktu yang tepat untuk memangsa. Ia memiliki kemampuan pengintaian yang sangat baik dan teliti. Tidak bergerak terburu-buru namun tidak takut untuk bertindak. Dalam kuadran ini, seorang investor atau trader telah menjadi orang yang realistis. Mampu berburu ditempat yang dianggap berbahaya sekalipun. Mengapa bisa demikian? karena telah memiliki teknik dan strategi yang tepat, dilakukan dengan disiplin, mampu menahan diri dan bersabar dan jika ternyata keadaan berubah, ia mampu menghindar dan kembali mengikuti keadaan berkat kedisiplinannya. Dibutuhkan waktu, pembelajaran, dan penempaan untuk mencapai level ini.

Tidak banyak investor atau trader yang mampu berada pada tahap ini di pasar. Merekalah yang dapat berinvestasi dengan cepat dan bertumbuh. Merekalah pedagang yang bisa menghasilkan keuntungan stabil dan berkembang.

Demikianlah kira-kira yang dapat ane bagi gan, hal yang paling penting menurut saya adalah pengenalan kepada diri sendiri. Mengetahui sifat-sifat diri yang serakah, jelek dan sewenang-wenang membuat kita dapat berfikir dengan jernih ketika rasa-rasa serakah itu tadi hendak menguasai diri kita, kendalikan diri dan kuasailah ego atau nafsumu.

Salam trading! Jangan lupa meritnya ya kalau topic ini berguna, terimakasih!

fase 1, 2, 3. Semua sudah saya alami.. dan itu benar benar terjadi gan.. sama persis dengan penjabaran agan.. memang paling sulit di fase 4. Jujur saya ada di fase 3 dan gagal ke fase 4 karena merasa ilmu sudah banyak dan gk mau belajar lagi.. terlebih kepuasan akan profit semakin meningkat. Tidak ada kesabaran.. tidak ada ketelitian, yang ada hanya berlari dan berusaha ingin semakin kencang. Terimakasih agan sudah berbagi pengetahuan dan pengalaman., Jadi saya tahu dimana letak kesalahan saya.

[eko23]

Kalo saya trading ga sering hanya koin koin yang sudah mempunyai nama saja dan ketika harga menurut saya sudah cocok dan akan mendapat benefit baru saya beli.it termasuk dalm ap ya??

[Hanadawa]

Menarik gan. Kebanyakan Investor yang saya temui rata-rata berada di level 1 dan 3. Yangdi level 1 mereka yang baru terjun ke dunia crypto dan melakukan trading berdasarkan emosi dan psikologi nya sediri. Dan nomor 3 sering dialami oleh mereka yang sudah relatif lama terjun ke dunia crypto tapi tanpa modal ilmu trading yang cukup.

[Monlacees]

kayanya ane ada di tahap running pig . karena ane mengambil tindakan berdasarkan analisa market pasar dan berita melalui analisa ane sendiri . dan didukung oleh beberapa website yang sudah sering memberikan berita hariannya . mungkin untuk menjadi seseorang yang selalu sukses harus bergabung dengan pump dump group yang ada dan mendengarkan saran mereka sebagai bahan acuan kita dalam trading .

[bangkit tri]

kalau saya pribadi menilai sepertinya berada dikuadran 2 gan, saya menyadari belum punya percaya diri yang solid, karena sering mengambil keputusan berdasarkan pendapat orang lain, meskipun sebetulnya saya berbeda pendapat tetap sering kali memakai opini orang lain, tapi dalam diri saya harus memulai untuk percaya diri apapun hasilnya itu adalah buah pikiran saya