Halo Indonesia!
Menjadi translator, tidak hanya mengandalkan kemampuan berbahasa yang baik (kedalaman pengetahuan kosa kata dan/atau idiom, serta tata bahasa/gramatika), tetapi juga membutuhkan kemampuan menggunakan software penunjang untuk mengelola dokumen dan juga gambar. Kedua kemampuan tersebut adalah wajib dimiliki oleh translator.
Saya tidak akan membahas mengenai bagian kemampuan berbahasa, artikel kali ini saya condongkan untuk bagian kemampuan penggunaan software penunjang. Alasan dibuatnya topik ini karena saya beberapa kali menemukan hasil terjemahan dengan layout yang kurang enak dipandang.
Berikut ini beberapa software penunjang yang (menurut saya) perlu dikuasai oleh seorang translator:
1. Ms. Word (document editor)
2. Adobe Acrobat Professional/Developer version (document editor dan document preview)
3. Adobe Illustrator (document + image editor)
4. CorelDraw (image editor)
5. Photoshop (image editor)
6. Adobe InDesign (document editor+publishing) (usulan om
Husna QA)
Bagaimana daftar software di atas dapat menunjang kerja translator? Berikut ini akan saya jelaskan secara bagian per bagian:
1. Mengkonversi PDF menjadi DOCXUmumnya dokumen sumber yang akan diterjemahkan berekstensi/berformat PDF. Jika Anda fasih menggunakan Adobe Illustrator, tentu Anda dapat langsung mengedit dokumen tersebut. Tapi jika tidak, maka sesuaikan dengan kemampuan yang Anda miliki. Paling mudah memang mengedit dokumen menggunakan Ms. Word. Nah, agar dokumen bisa diedit dengan Ms. Word, maka dokumen tersebut harus dikonversi lebih dulu agar berformat DOCX, caranya Anda bisa menggunakan jasa internet, silakan cari di internet situs web yang menyediakan layanan konversi PDF ke DOCX, salah satunya:
http://pdf2docx.com.
Yang perlu dicatat, hasil konversi ini biasanya berantakan, khususnya jika pada dokumen sumber terdapat footer, karena konvertor tidak dapat menerjemahkan style untuk footer. Juga jika pada dokumen sumber menerapkan gambar background, biasanya gambar hasil konversi dari background ini rusak. Bagaimana mengatasi masalah background akan dijelaskan pada bagian yang lain.
Setidaknya hasil konversi ini bisa kita manfaatkan untuk mengambil plain text juga gambar-gambar yang tidak rusak. Untuk mengambil gambar-gambar dari dokumen hasil konversi caranya adalah sebagai berikut:
- Ubah ekstensi dokumen dari docx menjadi zip, backup dokumen tersebut lebih dulu
- Setelah diubah menjadi zip, ekstrak berkas tersebut, maka pada alamat
[lokasi ekstrak]\word\media anda bisa menemukan daftar gambar dari dokumen
2. Membuat layout baru pada Ms. WordKarena hasil konversi yang berantakan, di sini kemampuan penggunaan Ms. Word Anda diuji agar dapat membuat dokumen baru yang mirip dengan dokumen sumber. Apa yang harus Anda siapkan lebih dulu?
Format Style, menyangkut format paragraf, Heading 1, Heading 2, dan seterunya. Sebelum membuat
Format Style Anda harus mengetahui daftar Font yang digunakan oleh dokumen sumber. Cara mengetahuinya, buka dokumen sumber (PDF) dengan Adobe Acrobat, kemudian klik menu File->Properties.... Pada dialog yang ditampilkan, klik tab Fonts maka Anda dapat melihat daftar font yang digunakan pada dokumen.
Pastikan daftar font sudah terpasang pada komputer Anda, jika belum silakan googling untuk mencari unduhan font tersebut. Ada kalanya font yang digunakan adalah font berbayar. Jika begini, Anda harus membelinya
atau kontak pemilik dokumen untuk meminta font tersebut. Untuk memasang font, Anda cukup membuka Control Panel kemudian buka setingan Font, Salin berkas font.
Setelah semua font sudah terpasang pada komputer, saatnya Anda membuka aplikasi Ms. Word Anda. Mari siapkan
Format Style untuk dokumen Anda. Klik tombol kecil di sudut kanan bawah grup
Style dari Ribbon.
Pada sisi kiri aplikasi Ms. Word Anda akan ditampilkan panel
Style.
Klik tombol
New Style pada panel
Style.
Akan ditampilkan dialog
Create New Style from Formating.
Kita mulai dengan membuat style
Heading 1 yang umumnya digunakan sebagai judul bab. Sebelumnya Anda harus mengetahui atribut-atribut dari Heading 1 kepunyaan dokumen sumber. Untuk mengetahuinya Anda bisa membuka dokumen sumber dengan Adobe Acrobat, kemudian blok teks yang merupakan Heading 1, klik kanan kemudian klik Copy.
Kemudian Paste pada Ms. Word. Ah, tutup dulu dialog
Create New Style from Formating yang tampil sebelumnya. Blok teks yang disalin dari dokumen sumber tadi. Anda bisa melihat jenis dan ukuran font dari teks tersebut.
Tampilkan kembali dialog
Create New Style from Formating, kita mulai membuat style baru untuk Heading 1. Beri nama style misalnya:
H1 ProjectX. Ubah
Style base on: menjadi
Heading 1, ubah jenis Font, ukuran, dan warnanya, sesuaikan dengan format style dari dokumen sumber.
Masih pada dialog
Create New Style from Formating, klik tombol dropdown Format di sudut kiri bawah dialog. Klik menu Paragraph... sehingga akan ditampilkan dialog
Paragraph. Atur pada bagian
Spacing. Biasanya kebanyakan Line spacing menggunakan spasi 1,5. Sedangkan untuk
Before dan
After silakan sesuaikan, biasanya perlu beberapa kali pengaturan sampai mendapatkan hasil yang presisi. Tutup dialog dengan mengklik tombol OK jika pengaturan dirasa sudah cukup.
Klik OK dialog
Create New Style from Formating untuk menerapkan pengaturan.
Untuk mengubah format style yang sudah Anda buat, klik kanan pada tombol nama style pada galery Style dari Ribbon, kemudian klik menu Modify...
Silakan buat format style untuk yang lainnya, seperti untuk Heading 2, Heading 3, Paragraph, dan seterunya.
Apa sih keuntungan membuat format style? Anda tidak perlu bolak-balik mengubah format teks seperti mengubah jenis dan ukuran font, ketebalan, ketinggian spasi, dan sebagainya. Anda cukup memblok teks yang akan diformat kemudian klik tombol pada galery Style. Selain itu Anda bisa dengan mudah menavigasi dokumen, misalnya Anda ingin memperbaiki Sub-bab 5.1, Anda tidak perlu menggulung layar, tapi cukup mengklik sebuah baris dari daftar yang disajikan panel Navigasi. Coba klik ribbon View kemudian centang
Navigation Pane.
Dengan format style Anda bisa dengan mudah membuat daftar isi, dan ini keuntungan yang paling utama. Anda cukup meletakkan kursor pada halaman kosong (halaman paling atas untuk pembuatan daftar isi), kemudian klik tab ribbon Reference, klik tombol Table of Contents, pilih style yang disediakan, dan viola. Daftar Isi sudah tersedia lengkap dengan nomor halamannya. Dan melalui daftar isi yang diciptakan ini, Anda bisa menuju langsung ke halaman yang diinginkan dengan menekan tombol Ctrl kemudian mengklik sebuah baris yang tersedia.
3. Mengekstrak plain teks dari gambarSeorang translator pasti mengalami pekerjaan untuk mengubah teks di atas sebuah gambar. Untuk mengambil plain teks dari suatu gambar ada cara yang mudah ketimbang harus menulis ulang. Misalnya bagaimana cara mengambil teks dari gambar di bawah ini:
Yaitu dengan menggunakan Google Document. Caranya, unggah gambar pada
Google Drive, setelah pengunggahan selesai, klik kanan pada nama berkas, kemudian sorot Buka dengan, kemudian klik Google Document. Tunggu beberapa saat.
Dan inilah hasilnya.
4. Mengambil gambar background dari dokumenSeperti sudah dijelaskan sebelumnya, saat mengkonversi PDF ke DOCX ada kalanya gambar latar belakang menjadi rusak. Sebagai contoh, gambar di bawah ini merupakan hasil konversi:
Sedangkan gambar aslinya:
Bagaimana cara mendapatkan gambar background yang baik? Anda bisa menggunakan Adobe Acrobat, tapi pastikan Adobe Acrobat anda versi Professional/Developer. Buka berkas sumber. Kemudian pilih sebuah halaman yang ingin diambil gambar background-nya. Klik tombol TouchUp Object
Kali ini kita akan menghapus teks dari halaman, maka klik pada teks untuk memilih text container-nya.
Setelah text container terpilih, tekan tombol Delete pada keyboard. Sehingga sekarang hanya tersisa gambar latar belakang dari halaman. Simpan perubahan Anda. Sekarang Anda tinggal mengekspor dokumen menjadi format image. Klik menu File->Export->Image->PNG. Selesai, Anda akan mendapat gambar background dari halaman.
5. Mengambil gambar background dari situs webSaat membuat terjemahan dari topik ANN dan Anda tidak mendapat material mentahan (seperti gambar-gambar yang digunakan pada topik) dari manajer, tentu Anda harus berusaha sendiri mencari, misalnya pada situs web resminya. Sebagai contoh, bagaimana mengambil gambar background dari situs ini:
smartquorum.com sehingga di dapat gambar berikut:
Bagaimana caranya? Langkah pertama, cobalah klik kanan pada gambar apakah ada menu
Save Image As...? jika ada, selamat, Anda tidak perlu repot-repot melakukan langkah selanjutnya. Jika tidak ada, klik kanan lagi, apakah ada menu
View Background Image? Jika ada coba klik, kemudian lihat apakah gambarnya sesuai dengan yang diinginkan? Jika tidak, lanjutkan langkah berikutnya.
Langkah berikutnya, blok pada teks yang berada di atas gambar background. Sama seperti mengambil gambar background dari PDF yang dijelaskan sebelumnya, kita harus menghilangkan teks yang berada di atas background. Di sini Anda harus mempunyai kemampuan tentang kode HTML dan CSS.
Setelah Anda memblok teks (atau tidak perlu memblok, tapi cukup letakkan pinter mous di atas teks), klik kanan kemudian klik menu Inspect Element (Q), jika Anda menggunakan Mozilla Firefox, akan ditampilkan sebuah panel di bagian bawah aplikasi.
Pada panel akan menyorot sebuah baris yang merupakan elemen HTML. Periksa pada elemen yang disorot apakah terdapat teks yang persis dengan teks yang Anda blok? Jika ya, coba hapus elemen yang disorot tersebut dengan mengklik tombol Delete pada keyboard. Setelah dihapus, Anda akan melihat bahwa tampil teks di web juga akan terhapus. Lakukan untuk elemen-elemen lainnya sampai seluruh teks menghilang. Anda bisa membatalkan proses dengan menekan tombol Ctrl+Z.
Tapi, ada kalanya Anda tidak bisa menghapus teks, seperti untuk contoh situs smartquorum.com karena ketika dihapus maka ukuran gambar latar belakang malah semakin mengecil. Hal itu bisa terjadi karena adanya pengaturan atribut dari elemen-elemen HTML dari web tersebut. Alih-alih menghapus, Anda bisa menyembunyikan elemen dengan cara menambahkan atribut "style" pada elemen.
Perhatikan gambar di atas, contoh untuk elemen
h5 sudah terdapat atribut "style", maka Anda dapat melengkapi nilai atribut tersebut, dengan cara, klik ganda pada nama atribut (misalnya di atas teks "class" atau "style"), kemudian tambahkan atribut "visibility:hidden" di dalam atribut "style".
Maka elemen akan disembunyikan.
Setelah semua teks penghalang bersih, Anda bisa menekan tombol PrintScreen dari keyboard untuk mendapatkan tangkapan layar.
6. Mengetahui jenis font dari sebuah gambarSekedar tambahan, setelah Gambar Background nya didesain ulang/atau diambil dari website, yang perlu diperhatikan pada tahapan berikutnya adalah tentang Font, jika font nya standar (seperti arial, calibri) mungkin tidak terlalu bermasalah.
Lain halnya jika font yang digunakan pada WhitePaper/atau dokumen lainnya menggunakan font yang sedikit unik, diperlukan ketelatenan dalam mencari font tersebut terutama nama font yang digunakannya apa?
Berikut ini tips nya (bagi yang belum mengetahui):
Crop pada gambar teks yang akan kita cari nama jenis Font nya.
(Usahakan latar nya kontras dengan gambar font yang di crop).
Saya ambil contoh gambar teks pada OP:
Kemudian upload di salah satu website berikut :
https://www.whatfontis.com/ ==> Klik
FIND A FONThttps://www.myfonts.com/WhatTheFont/ ==> Klik
ContinueIkuti intruksi selanjutnya dari pesan yang muncul.
Saya contohkan dengan upload di
www.whatfontis.comSilahkan input masing-masing kolom Character huruf yang terdeteksi, kemudian klik
Continue.
Maka akan ditampilkan hasil nama-nama font yang dimaksud / font yang mirip.
Setelah didapatkan nama font-nya, langkah selanjutnya mencari/download font tersebut (ada yang free ada yang berbayar) untuk diinstal di Komputer.
Note:
Website tersebut diatas tidak 100% bisa mendeteksi jenis font yang ingin kita ketahui, namun saya sendiri selama ini sangat terbantu dengan adanya Website untuk mengetahui jenis font tersebut.
Semoga bermanfaat.
Mungkin itu saja dulu yang bisa saya sampaikan. Saya tidak tahu apakah topik ini akan bermanfaat/diperbolehkan atau tidak, karena bahasannya yang dirasa terlalu umum dalam arti tidak terkait dengan mata uang kripto. Tapi, semoga memberi gambaran bahwa menjadi translator itu tidaklah mudah. Tanpa bermaksud menggurui, berikut ini saya kumpulkan syarat-syarat yang mungkin harus dipenuhi oleh seorang translator khususnya translator di forum ini.
1. Passion menulis/berkomunikasi, sengaja syarat ini saya taruh paling awal, karena semahir apapun pemahaman bahasa Anda, jika tidak memiliki passion dalam menulis/komunikasi, maka apa yang Anda sampaikan akan sulit diterima audiens.
2. Pengetahuan mengenai bahasa sumber yang akan diterjemahkan meliputi kosa kata, idiom, gramatika (grammar), tensis, dan sebagainya.
3. Kemampuan menggunakan software penunjang, seperti dijelaskan panjang-lebar di atas.
4. Khusus di forum BTT ini, Anda harus mengeksplorasi pengetahuan Anda tentang istilah-istilah pada mata uang kripto, seperti: blockchain, hashing, block, algoritma, smart contract, mining, staking, ICO, dan sebagainya. Juga, Anda harus memahami
BBCode.
5. Siap kerja bakti. Apa maksudnya? Jangan hanya melihat imbalan yang besar yang ditawarkan proyek saja. Jangan lupa, proyek yang kita ikuti tidak semuanya berjalan mulus. Dan ketika proyek tersebut tidak sesuai ekspektasi, artinya siap-siap Anda tidak mendapat bayaran atas pekerjaan Anda.
6. Siap berkompetisi dan berkompetensi. Ya, banyak sekali translator di forum BTT ini. Dan Anda harus siap bersaing dengan mereka. Menjadi yang tercepat bahkan tidak menjamin Anda mendapat kesempatan pekerjaan.
Kunjungi topik saya lainnya: [TUTORIAL] Cara Staking Koin Lengkap