Untuk saat ini, rata-rata desa mendapatkan dana desa sebesar 1 milyar untuk satu tahun (2022). Sampai tahun 2022, jumlah total dana desa yang di gelontorkan pemerintah pusat sudah sebanyak 500 trilyun rupiah.
Pantesan banyak orang berbondong-bondong nyalon jadi kades, rupanya ini kue tar-nya. Kalau sudah bicara anggaran, apalagi sebanyak itu, semua orang pasti akan berminat untuk mengelolanya, bila perlu demo [1], dan menuntut jabatan 6 tahun jadi 9 tahun, ckckck. Kalau 2 periode jadi 18 tahun. Kalau dihitung-hitung dana desa sebesar itu (anggap resminya 2% dari 1 milyar) bisa dapat 20 juta pertahun, belum lagi dari kontraktor jalan, dan pembangunan.
Pantes aja temen saya ngebet banget mau jadi kades ketimbang jabatan camat di kota, wewenang kades itu lebih besar, malah dijulukin raja kecil di kabupaten.
[1].
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/42762Dan kabarnya jabaran kades dari 6 tahun menjadi 9 tahun sudah di setujui, hanya tinggal berapa kali masa menjabat. Kalau model yang 6 tahun, kades bisa menjabat 3x periode dan wacana yang 9 tahun hanya 2x periode tetapi masih di perjuangkan oleh paguyuban kades agar tetap 3x periode.
Camat sama kades ya tinggian kades gan, kades dipilih langsung oleh warga sedangkan camat hanya tangan kanan dari bupati di level daerah (kecamatan)
~snp~
Wah mantap gan, pasti sangat tahu tentang seluk beluk anggaran di desa ya, termasuk intriknya. Tetapi kabarnya sekarang malah dana aspirasi DPR yang hasil bangunan sangat buruk, kalau dari dana desa cukup bagus karena di awasi oleh para pendaping desa (tangan panjang kemendesa)
Di desa sebalah desa saya kabarnya pendamping desa menemukan bagunan yang tidak sesuai spek, sehingga ahirnya di bongkar lagi
Mestinya Harus nya ada yang mengawasi dari pusat ~snip~
Yang mengawasi penggunaan dana desa ada pendamping desa yang bekerja untuk kementrian desa
Kalau di daerah saya sudah ada papan kegiatan yang menampung informasi terkait dengan besaran anggaran kegiatan, volume kegiatan, pelaksana kegiatan, dan sumber dana ~snip~
Sama gan, di desa saya juga setiap ada pembangunan pasti ada plang nominal bangunan dan sumber dana, selain itu APBDes juga di tempel di tempat keramaina. Saya pikir ini hal positif dimana anggaran desa bisa di ketahui oleh masyarakat