Sritex Pailit, Haruskah Pemerintah Bailout?

[mu_enrico]

Setelah berdiri selama lebih dari 50 tahun, akhirnya Sritex (emiten: SRIL) lelah dan duduk di zona kebangkrutan. Ketidakmampuan SRIL memenuhi kewajibannya pada PT Indo Bharat Rayon inilah yang membuat pengadilan menjatuhkan putusan pailit^[1]. Prabowo sendiri tentu tidak mau perusahaan padat karya tersebut bangkrut yang mengakibatkan angka pengangguran meningkat sebanyak 20.000 orang^[2] di awal masa jabatannya. Ia lalu memerintahkan untuk menyelamatkan SRIL dari kebangkrutan.^[3]

Ketika permasalahan adalah utang, maka bantuan yang bisa diberikan adalah uang. Lalu darimana datangnya uang pemerintah? Tentu dari pajak rakyat. Ikhlaskah duit pajak agan dipakai untuk bayarin utang SRIL?

Kalau bantuan pemerintah adalah dengan "intervensi" masalah hukum, dalam hal ini yang terdampak adalah pihak yang meminjamkan duit ke SRIL, apakah itu bisa dibenarkan?

Sumur:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20241024081859-17-582598/sejarah-panjang-sritex-raksasa-tekstil-ri-yang-akhirnya-pailit
[2] https://www.cnbcindonesia.com/news/20241024105736-4-582663/raksasa-sritex-pailit-20000-buruh-terancam-phk-tak-dapat-pesangon
[3] https://www.cnbcindonesia.com/news/20241029172308-4-583994/terungkap-ternyata-ini-alasan-prabowo-perintahkan-penyelamatan-sritex

[retreat]

-snip-
Ketika permasalahan adalah utang, maka bantuan yang bisa diberikan adalah uang. Lalu darimana datangnya uang pemerintah? Tentu dari pajak rakyat. Ikhlaskah duit pajak agan dipakai untuk bayarin utang SRIL?

Kalau bantuan pemerintah adalah dengan "intervensi" masalah hukum, dalam hal ini yang terdampak adalah pihak yang meminjamkan duit ke SRIL, apakah itu bisa dibenarkan?

Dari berita yang saya baca, pemerintah tidak akan melakukan opsi bail out untuk menyelamatkan Sritex, namun pemerintah akan hadir dalam bentuk memastikan koordinasi berjalan untuk mencegah resiko PHK yang bisa saja terjadi dan memberikan berbagai bentuk bantuan kepada Sritex agar seluruh proses berjalan transparan. Dan langkah yang dilakukan pemerintah itu belum tepat sasaran, karena apa yang dibutuhkan oleh Sritex saat ini itu adalah bantuan keuangan atau penjamin atas hutang-hutang mereka agar mereka bisa beroperasi kembali - dan lebih daripada itu mereka butuh bantuan kepastian hukum tentang industru tekstil - seharusnya jika itu diperlukan pemerintah bisa memberikan bantuan lebih kepada Sritex karena perusahaan tersebut memiliki puluhan ribu pekerja dan bisa dibayangkan bagaimana dampak ekonomi jika karyawan-karyawan itu ter-PHK.

[bangjoe]

-snip-
Ketika permasalahan adalah utang, maka bantuan yang bisa diberikan adalah uang. Lalu darimana datangnya uang pemerintah? Tentu dari pajak rakyat. Ikhlaskah duit pajak agan dipakai untuk bayarin utang SRIL?

Kalau bantuan pemerintah adalah dengan "intervensi" masalah hukum, dalam hal ini yang terdampak adalah pihak yang meminjamkan duit ke SRIL, apakah itu bisa dibenarkan?

Dari berita yang saya baca, pemerintah tidak akan melakukan opsi bail out untuk menyelamatkan Sritex, namun pemerintah akan hadir dalam bentuk memastikan koordinasi berjalan untuk mencegah resiko PHK yang bisa saja terjadi dan memberikan berbagai bentuk bantuan kepada Sritex agar seluruh proses berjalan transparan. Dan langkah yang dilakukan pemerintah itu belum tepat sasaran, karena apa yang dibutuhkan oleh Sritex saat ini itu adalah bantuan keuangan atau penjamin atas hutang-hutang mereka agar mereka bisa beroperasi kembali - dan lebih daripada itu mereka butuh bantuan kepastian hukum tentang industru tekstil - seharusnya jika itu diperlukan pemerintah bisa memberikan bantuan lebih kepada Sritex karena perusahaan tersebut memiliki puluhan ribu pekerja dan bisa dibayangkan bagaimana dampak ekonomi jika karyawan-karyawan itu ter-PHK.

4 kementerian yang diturunkan pemerintah untuk membantu Sritex ini, jika saya tidak lupa itu di serahkan penanggungjawaban permasalahan ini kepada kementrian Ketenagakerjaan, kementerian keuangan, kementrian perindustran dan BUMN, karena permasalahannya cukup besar, jika perusahaan ini bangkrut, banyak sekali tenaga kerja yang akan di buang tentunya itu akan memberikan dampak buruk bagi sirkulasi tenaga kerja.

Bagi ane pribadi untung uang yang di gunakan pemerintah berbicara ikhlas atau tidak, tentunya ini kembali bagaimana pengaturan perusahaan setelah pemerintah campur tangan, apakah akan ada berbagi keuntungan dan menjadi salah satu pendapatan negara, ya bisa kita sebut uang investasi kepada perusahaan itu, tentunya tidka memberikan uang secara percuma.

[mu_enrico]

Dari berita yang saya baca, pemerintah tidak akan melakukan opsi bail out untuk menyelamatkan Sritex, namun pemerintah akan hadir dalam bentuk memastikan koordinasi berjalan untuk mencegah resiko PHK yang bisa saja terjadi dan memberikan berbagai bentuk bantuan kepada Sritex agar seluruh proses berjalan transparan.

Kesampingkan dulu retorika janji ini itu yang katanya bukan bailout.
Pailit itu karena ga bisa bayar utang, kalau ga bisa bayar utang duitnya dari mana untuk bayar karyawan? Kalau ngasih duit apapun syarat dan ketentuannya itu sudah bailout mau apapun "doublespeak"-nya

4 kementerian yang diturunkan pemerintah untuk membantu Sritex ini, jika saya tidak lupa itu di serahkan penanggungjawaban permasalahan ini kepada kementrian Ketenagakerjaan, kementerian keuangan, kementrian perindustran dan BUMN, karena permasalahannya cukup besar, jika perusahaan ini bangkrut, banyak sekali tenaga kerja yang akan di buang tentunya itu akan memberikan dampak buruk bagi sirkulasi tenaga kerja.

Di sini asas keadilan dipertanyakan gan,
Jadi kalau sudah besar bisa ngarep dibantu pemerintah kalau bangkrut, enak dong, bagaimana dengan pengusaha kecil yang kalau bangkrut ga dibantu? Bayar pajak juga loh.


Anyway, kasus bailout ane angkat agar bitcoiners masih ingat dengan pesan yang tersemat pada genesis block.
"The Times 03/Jan/2009 Chancellor on brink of second bailout for banks"

[Juse14]

Pandemi covid-19 telah memberikan dampak dan kerugian yang cukup besar, terlebih lagi bagi mereka yang bergerak dalam bidang usaha. dan saya tidak menyangka bahwa perusahaan sekelas Sritex yang sudah berdiri sejak lama, kini harus terancam bangkrut.

Mengutio dari databoks.co,idBisa di lihat bahwa sejak terjadinya pandemi covid-19 jumlah karyawan di sritex terus berkurang, yang awalnya di tahun 2019 mencapai hinga 18 ribu lebih, kini di akhir tahun 2024 hanya tersisa 11 ribu. Dengan terus merosotnya jumlah karyawan, tentu saja hal ini sudah menggambarkan akan betapa sulitnya kondisi yang dialami oleh sritek. Dan di akhir tahun 2024 mungkin menjadi titik dimana Lukminto sudah tidak mampu mempertahankan usahanya. Terancam bangkrut, tentu saja ini akan menimbulkan masalah baru, dimana 11 ribu orang akan kehilangan mata pencaharianya.

Dan untuk meminimalisir dampak yang lebih luas terhadap perekoomian negara, mungkin melakukan bailout bisa menjadi solusinya. Nmun jika meihat kebelakang, seperti yang sudah-sudah seperti kasus Cantury, dengan tingginya angka kasus korupsi di negara kita ini, sepertinya melakukan bailout bukanlah solusi untuk menjadwab peramasalan ini. Karena yang ada malah menambah masalah baru.

Info lebih lengkap ;

• Diskresi dalam Kebijakan Bailout Bank Century
• Kasus Bank Century - Never Ending Story
• Menguak skandal bank Century - BBC News Indonesia

[MArsland]

Katakanlah uang untuk bayar utang SRIL itu dari pajak apakah nanti penghasilannya setelah pulih masuk ke kantong sendiri atau ke kantong negara? atau bagaimana jika bukan dari uang pajak? Prabowo memiliki banyak uang yang bisa saja ia keluarkan sendiri, jadi kita harus memastikan dari mana uang itu berasal. Saya setuju saja kalau memang pabrik ini akan memberikan dampak besar terutama bagi karyawan yang nasibnya dipertaruhkan.
Di artikel tercantum telah mengutus wakil kementerian Ketenagakerjaan utnuk bersama sama mencari solusi yang terbaik dan mungkin akan membantu dari segi pemasaran dll yang jelas pabrik tekstil ini sudah berdiri sejak lama dan menjadi salah satu pabrik tekstil terbesar.

Kalau soal tanya mempertanyakan dari mana uang itu, mengapa tidak memberikan bantuan menyeluruh, mengapa tidak memperhatikan pengusaha kecil dll kita benar benar terbatas akses kecuali tanya langsung ke presiden dan menterinya.

[Not your key not your BTC]

Seharusnya pemerintah berkaca atas apa yang pernah mereka lakukan (Perpres Nomor 14 Tahun 2007).

Jangan seperti keledai yang terjebak di lubang yang sama.

[icalical]

Opsi bailout memang bisa menjadi solusi jangka pendek biar minimal Sritex bisa lanjut, dan puluhan ribu karyawannya tidak dirumahkan, tapi ada hal yang menurutku ada hal yang lebih mendasar yaitu perlindungan pasar tekstil untuk Sritex, pembatasan barang tekstil jadi maupun bahan setengah jadi, khususnya produksi dari China yang harganya memang gak masuk akal. Kalaupun pemerintah melakukan Bailout dan memberi suntikan dan, tapi kalau pasar tekstil Sritex tidak dilindungi dengan produk hukum yang pasti dan mengikat, jatuhnya maka cuma menunda kebrangkrutan saja, tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, karena masalah utamanya adalah kalah banting harga dari produk impor.

[Not your key not your BTC]

karena masalah utamanya adalah kalah banting harga dari produk impor.

permasalahannya bukan karena kalah bersaing dengan produk impor, tapi kesalahan manajemen yang kurang sigap dalam memitigasi resiko sehingga tak sanggup bayar utang ke PT Indo Bharat Rayon.

[mu_enrico]

Katakanlah uang untuk bayar utang SRIL itu dari pajak apakah nanti penghasilannya setelah pulih masuk ke kantong sendiri atau ke kantong negara?

Yang jelas ga masuk ke kantong agan, kecuali agan karyawan SRIL

Seharusnya pemerintah berkaca atas apa yang pernah mereka lakukan (Perpres Nomor 14 Tahun 2007).

Setelah ane googling ini kan perpres kasus Lapindo ya? Gimana keterkaitannya gan? Mungkin bisa dijelaskan agar mudah dipahami

Opsi bailout memang bisa menjadi solusi jangka pendek biar minimal Sritex bisa lanjut, dan puluhan ribu karyawannya tidak dirumahkan

Ini unik ketika ane diskusi bailout di SFI, orangnya mulia sekali sampai memikirkan nasib belasan ribu karyawan, sehingga boleh dibantu pakai duit rakyat dalam konteks bisnis. Kita tahu kalau bisnis adalah berfokus untuk mencari keuntungan. Kalau untung bos-bos dan karyawan sejahtera, kalau bangkrut... dibailout

Di sisi lain, pemerintah nolak Apple yang katanya mau bikin pabrik yang bisa mempekerjakan 100rb karyawan...
https://www.ntvnews.id/ekonomi/0120974/apple-gagal-bangun-pabrik-di-indonesia-karena-permintaan-bebas-pajak-50-tahun-ditolak

[Sarah Azhari]

Di sisi lain, pemerintah nolak Apple yang katanya mau bikin pabrik yang bisa mempekerjakan 100rb karyawan...
https://www.ntvnews.id/ekonomi/0120974/apple-gagal-bangun-pabrik-di-indonesia-karena-permintaan-bebas-pajak-50-tahun-ditolak

kalau menurutku perusahaan sekelas apple kayaknya gak paham gimana aturan main di indonesia. Kalau berkaca pada sritex yang membangun bisnisnya dari turunan PT Huddleston Indonesia (perusahaan milik Haji Muhammad Lukminto atau Ie Djie Shien) yang begitu mudahnya berbisnis di sini, harusnya mereka tahu kalau pejabat-pejabat indonesia itu tidak bakal nerima begitu saja perusahaan besar membangun di sini tanpa ada "uang pelicin". Mungkin karena apple itu sudah mendunia dan tidak merasa butuh "uang pelicin" tersebut, sehingga ditolak. Samalah kasus apple 16 yang belum bisa masuk ke indonesia, karena "uang pelicin" untuk ngurus imei-nya tidak ada.

[mu_enrico]

kalau menurutku perusahaan sekelas apple kayaknya gak paham gimana aturan main di indonesia. Kalau berkaca pada sritex yang membangun bisnisnya dari turunan PT Huddleston Indonesia (perusahaan milik Haji Muhammad Lukminto atau Ie Djie Shien) yang begitu mudahnya berbisnis di sini, harusnya mereka tahu kalau pejabat-pejabat indonesia itu tidak bakal nerima begitu saja perusahaan besar membangun di sini tanpa ada "uang pelicin". Mungkin karena apple itu sudah mendunia dan tidak merasa butuh "uang pelicin" tersebut, sehingga ditolak. Samalah kasus apple 16 yang belum bisa masuk ke indonesia, karena "uang pelicin" untuk ngurus imei-nya tidak ada.

Perusahaan US ga bisa main kotor gan, karena nanti ditangkap di negaranya sendiri meskipun kasusnya aman di luar negeri. Jadi meskipun katakanlah terlibat suap dan gratifikasi di Wakanda dan tidak diperkarakan di Wakanda, tapi nanti malah diperkarakan di US. Jadi ya bisa diterka sendiri kenapa yang laris berbisnis di Wakanda adalah perusahan dari Komunis China.

Update terbaru: 2.500 pekerja sudah dirumahkan.

[maydna]

Update terbaru: 2.500 pekerja sudah dirumahkan.

Waduh, sudah ada yang dirumahkan ya? Apakah ini nanti akan ada jumlah yang lebih besar yang akan menyusul dirumahkan?

Kalau misalnya untuk melunasi hutang itu uangnya berasal dari rakyat, ya mau ngga mau, suka tidak suka, kita rakyat biasa hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan oleh pemerintah. Kita juga tidak bisa berbuat apa-apa karena walaupun kita mau demo besar-besaran, itu juga tidak akan memberikan solusi.

Hanya membayangkan saja ya Om. Kalau para crazy rich yang ada di Indonesia ini dikumpulkan dan diminta untuk menyumbang dananya dan sekaligus diberikan penawaran untuk menjadi petinggi-petinggi di SRIL dalam mengelola SRIL, kira-kira ada yang mau ngga ya? Kan itu bisa membantu melunasi hutangnya sehingga tidak menggunakan uang rakyat. Selain itu dengan masuknya para crazy rich di perusahaan itu bisa memberikan angin segar dalam mengelola perusahaannya supaya bisa bertahan dan malah bisa berkembang lagi.

Yah, itu hanya dalam mimpi saja

[mu_enrico]

Update: Raksasa Tekstil Sritex Tutup per Hari Ini, Sekitar 10 Ribu Karyawan Terkena PHK

Turut merasa prihatin dengan apa yang terjadi dengan SRIL dan juga karyawannya, tapi bagaimana lagi, kenyataan dalam dunia usaha memang seperti itu. Kalau sudah merugi, banyak utang, ya lebih baik tutup daripada tetep jalan terus menambah kerugian. Tutupnya SRIL ini sudah tepat IMO dengan tidak menggunakan uang warga untuk melakukan bailout.

Semoga karyawan yang kena PHK bisa mendapatkan semua hak-hak mereka, dan kemudian mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

[moneystery]

Update: Raksasa Tekstil Sritex Tutup per Hari Ini, Sekitar 10 Ribu Karyawan Terkena PHK

Turut merasa prihatin dengan apa yang terjadi dengan SRIL dan juga karyawannya, tapi bagaimana lagi, kenyataan dalam dunia usaha memang seperti itu. Kalau sudah merugi, banyak utang, ya lebih baik tutup daripada tetep jalan terus menambah kerugian. Tutupnya SRIL ini sudah tepat IMO dengan tidak menggunakan uang warga untuk melakukan bailout.

Semoga karyawan yang kena PHK bisa mendapatkan semua hak-hak mereka, dan kemudian mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

saya baru melihat video perpisahan keluarga pemilik Sritex bersama dengan ribuan karyawan mereka. disitu saya melihat betapa sedihnya para karyawan harus meninggalkan perusahaan yg sudah menjadi sumber pencarian mereka selama bertahun-tahun, dan juga keluarga pemilik Sritex yg menahan tangis melepas perusahaan mereka.

namun begitulah memang sudah menjadi nasib para karyawan ini. perusahaan Sritex tidak bisa bangkit dan membayar kewajibannya kepada para kreditor dan harus merelakan seluruh aset perusahaan menjadi jaminan atas utang-utang mereka.

sekarang bisa dikatakan ada 10rb lebih karyawan yg belum pasti nasibnya bagaimana kedepan. pemerintah harus bisa turun tangan memberikan solusi kepada ribuan mantan karyawan Sritex ini, karena rata-rata dari mereka itu mempunyai keluarga, dan bayangkan saja dampak dari hal ini itu bisa membuat ribuan orang terjauh dalam jurang kemiskinan. pemerintah harus memberikan solusi, jika perlu lapangan pekerjaan baru kepada mereka. sehingga para karyawan yg masih bisa dikatakan produktif ini bisa mendapatkan tempat kerja baru untuk menghindupi dirinya dan keluarganya.

[abhiseshakana]

Update: Raksasa Tekstil Sritex Tutup per Hari Ini, Sekitar 10 Ribu Karyawan Terkena PHK

Turut merasa prihatin dengan apa yang terjadi dengan SRIL dan juga karyawannya, tapi bagaimana lagi, kenyataan dalam dunia usaha memang seperti itu. Kalau sudah merugi, banyak utang, ya lebih baik tutup daripada tetep jalan terus menambah kerugian. Tutupnya SRIL ini sudah tepat IMO dengan tidak menggunakan uang warga untuk melakukan bailout.

Semoga karyawan yang kena PHK bisa mendapatkan semua hak-hak mereka, dan kemudian mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

saya baru melihat video perpisahan keluarga pemilik Sritex bersama dengan ribuan karyawan mereka. disitu saya melihat betapa sedihnya para karyawan harus meninggalkan perusahaan yg sudah menjadi sumber pencarian mereka selama bertahun-tahun, dan juga keluarga pemilik Sritex yg menahan tangis melepas perusahaan mereka.

namun begitulah memang sudah menjadi nasib para karyawan ini. perusahaan Sritex tidak bisa bangkit dan membayar kewajibannya kepada para kreditor dan harus merelakan seluruh aset perusahaan menjadi jaminan atas utang-utang mereka.

sekarang bisa dikatakan ada 10rb lebih karyawan yg belum pasti nasibnya bagaimana kedepan. pemerintah harus bisa turun tangan memberikan solusi kepada ribuan mantan karyawan Sritex ini, karena rata-rata dari mereka itu mempunyai keluarga, dan bayangkan saja dampak dari hal ini itu bisa membuat ribuan orang terjauh dalam jurang kemiskinan. pemerintah harus memberikan solusi, jika perlu lapangan pekerjaan baru kepada mereka. sehingga para karyawan yg masih bisa dikatakan produktif ini bisa mendapatkan tempat kerja baru untuk menghindupi dirinya dan keluarganya.

Besar tidak menjamin kuat jika tidak sehat dan tidak bertumbuh. Yang saya lihat Sritex memang dapat beberapa hantaman dari luar sedangkan saudara di dalam negeri abai. Dari luar negeri dipukul dengan turunnya permintaan akibat kondisi ekonomi dan politik internasional yang serba tidak menentu. Melemahnya ekonomi China menyebabkan turunnya daya beli yang menyebakan over production capacity sehingga memaksa China untuk membanjiri pasar luar negeri dengan produk. China adalah produsen tekstil terbesar dan juga eksporter tekstil terbesar di dunia. Supaya produknya terserap di luar negeri Pemerintah China melakukan banyak strategi mulai menyuap pejabat di beberapa negara agar melonggarkan kebijakan/peraturan impor produk China sampai subsidi dari pemerintah China untuk barang yang diekspor semakin menambah keunggulan dan kompetisi produk tekstil China di berbagai negara. jadi di China industri dan eksporter itu dibackup-in full sama pemerintah.

Ditarik ke kasus Sritex di Indonesia. Belum pulih dari covid, sritex dipukul dengan kebijakan perdagangan China  dan parahnya pemerintah tidak melakukan proteksi justru Pejabat pemerintahannya dikhawatirkan menerima suap sehingga melonggarkan peraturan impor melalui Permendag Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Ini masih yang resmi belum lagi impor ilegal melalui jasa impor borongan yang beberapa tahun ini marak, yang aktif di tiktok dan market place live jastip merajalela bahkan sampai ada yang buka kelas jastip. Hal ini menunjukkan bahwa produk luar lebih diminati daripada hasil produksi dalam negeri. Apa yang bisa kita ambil pelajaran disini sebagai individu, Pemerintah memang salah tapi sebagian dari rakyat Indonesia juga berkontribusi terhadap penutupan Sritex. Pilihan gaya hidup kita mempengaruhi kehidupan ribuan saudara kita. Coba bayangkan jika kita berkomitmen membeli hanya produk dalam negeri, demand yang kita buat bisa menyokong keberlangsungan pekerjaan beberapa saudara kita.

Salah satu buyer produk pertanian saya melihat pasar online fashion yang begitu besar di Indonesia sempat menawarkan untuk produksi di Vietnam atau membeli produk di Vietnam dengan sistem pembayaran 100% bayar mundur. Menurut mereka upah buruh di Vietnam lebih murah, selain upah minimum banyak pekerja yang digaji dibawah upah minimum (upah layak/wajar), dan mereka tidak protes asalkan ada pemasukan dan bisa untuk bertahan hidup. Idealis boleh tapi realistis sebagai seorang individu agar tetap survive diperlukan.

Yang perlu kita cermati lagi bahwa ada perang dagang antara Amerika dan China. jangan sampai Indonesia cuma jadi pasar saja jadi tempat membuang hasil produksi. Indonesia emas rakyat kita juga harus menikmati kesejahteraannya. Ayo lakukan yang terbaik yang kita bisa untuk mendukung saudara-saudara kita, satu kata satu langkah satu aksi dari kita bisa membuat perubahan. Industri alas kaki dulu sudah tiarap, disusul saat ini Industri tekstil, jangan sampai ada kejadian yang sama di Industri lain. Produk Indonesia harus jadi juara di negara kita sendiri.

[dansus021]

Sritex Pailit, Haruskah Pemerintah Bailout? mungkin di pikiran pak prabowo dan para pekerja di sritex sih benar harusnya ada alternatif lain selain jalur kebangkrutan.

sebenarnya ane pribadi juga sedih dulu ane sempet bangga juga bahwa sritex ini pernah masok seragam ke negara lain "PT Sri Rejeki Isman (Sritex), yang dikenal sebagai produsen tekstil, pernah menjadi pemasok seragam militer untuk berbagai negara, termasuk NATO dan tentara Jerman, serta 33 negara lainnya" - https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/53203/deretan-produk-buatan-sritex-dari-seragam-nato-hingga-baju-zara/2

tapi kalau dilihat dari segi keuangan pun emang sepertinya sudah tidak bisa lagi di bantu gak tau masalah utamanya di mana tapi kemungkinana ada masalah internal atau masalah manajemen mereka kalau kita lihar dari situs stockbit emang perusahaan ini sudah merugi sejak tahun 2021

https://stockbit.com/symbol/SRIL/keystats




bahkan di balance sheet sritex aja net debt sritex sudah mencapai angka 13.7 Triliun.

semisal pemerintah mau bailout pun itu ane setujua aja karena ada banyak orang yang harus menjari pekerja baru dan itu bakalan susah, dengan alasan pemerintah harus mencari tau alasan utama di balik kerugian besar tersebut. atleast semisal harus ada phk jangan sampe bangkrut aja sih menurut ane

[Faizan Zen]

Setelah berdiri selama lebih dari 50 tahun, akhirnya Sritex (emiten: SRIL) lelah dan duduk di zona kebangkrutan. Ketidakmampuan SRIL memenuhi kewajibannya pada PT Indo Bharat Rayon inilah yang membuat pengadilan menjatuhkan putusan pailit^[1]. Prabowo sendiri tentu tidak mau perusahaan padat karya tersebut bangkrut yang mengakibatkan angka pengangguran meningkat sebanyak 20.000 orang^[2] di awal masa jabatannya. Ia lalu memerintahkan untuk menyelamatkan SRIL dari kebangkrutan.^[3]

Ketika permasalahan adalah utang, maka bantuan yang bisa diberikan adalah uang. Lalu darimana datangnya uang pemerintah? Tentu dari pajak rakyat. Ikhlaskah duit pajak agan dipakai untuk bayarin utang SRIL?

Kalau bantuan pemerintah adalah dengan "intervensi" masalah hukum, dalam hal ini yang terdampak adalah pihak yang meminjamkan duit ke SRIL, apakah itu bisa dibenarkan?

Sumur:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20241024081859-17-582598/sejarah-panjang-sritex-raksasa-tekstil-ri-yang-akhirnya-pailit
[2] https://www.cnbcindonesia.com/news/20241024105736-4-582663/raksasa-sritex-pailit-20000-buruh-terancam-phk-tak-dapat-pesangon
[3] https://www.cnbcindonesia.com/news/20241029172308-4-583994/terungkap-ternyata-ini-alasan-prabowo-perintahkan-penyelamatan-sritex

BUMN sangat kacau, bagaimana mungkin unit usaha yang mempunyai daya monopoli bisa merugi? Seperti Pertamina, PLN, KAI, POS, dan banyak sektor BUMN. Apalagi sritex, udah dijamin bakal bubar.

Harusnya kalo BUMN sehat mah mudah untuk membantu sritex, tidak perlu jauh jauh ambil uang pajak, harusnya bisa ambil keuntungan di unit BUMN lain untuk menutup unit yang merugi. BUMN kok merugi, lucu banget dan parahnya itu di anggap wajar. Minimal BUMN itu BEP (break event point), itu pun jika BUMN ga punya daya monopoli

Yang lebih menarik lagi DANANTARA, antara Indonesia akan maju pesat atau  bubar. Tapi saya cukup apatis jika DANANTARA bisa berjalan dengan baik, 60 persen bakal menyusul sejarahnya 1MDB di malaysia meliahat historis pemerintah yang cenderung kacau dari pada beres. Kecuali miminal ada orang - orang bersih yang memegangnya kaya jonan dan ahok, mereka sering kali kerja dengan benar

[mu_enrico]

BUMN sangat kacau, bagaimana mungkin unit usaha yang mempunyai daya monopoli bisa merugi? Seperti Pertamina, PLN, KAI, POS, dan banyak sektor BUMN. Apalagi sritex, udah dijamin bakal bubar.

Ya tidak bisa dibandingkan SRIL dengan perusahaan BUMN dong, karena SRIL kan bukan punya negara. Kalau yang punya negara rugi padahal monopoli ya berarti salah di pengelolaan apakah itu dikorupsi atau emang kebodohan dalam mengelola. Kalau ane melihat SRIL ini lebih kepada produknya tidak laku sehingga tidak bisa profit. Perusahaan ketika sudah besar tentu biaya meningkat karena gedung, karyawan, mesin dsb., makanya ibarat kapal gede butuh mesin yang gede juga untuk bisa bergerak, tentunya butuh bahan bakar yang besar juga. Sayangnya kucuran duit dari penjualan yang ibarat bahan bakar di kapal tersebut ya cuma dikit, akibatnya mogok dah.

Harusnya kalo BUMN sehat mah mudah untuk membantu sritex, tidak perlu jauh jauh ambil uang pajak, harusnya bisa ambil keuntungan di unit BUMN lain untuk menutup unit yang merugi. BUMN kok merugi, lucu banget dan parahnya itu di anggap wajar. Minimal BUMN itu BEP (break event point), itu pun jika BUMN ga punya daya monopoli

Kalau duit BUMN/DANANTARA lalu digunakan untuk "membantu" SRIL tentu ane tidak setuju karena yang menikmati duit tersebut hanya segelintir warga yang adalah stakeholder SRIL saja. Duit negara seharusnya digunakan untuk kemakmuran seluruh warga, bukan hanya untuk sebagian warga.

tapi kalau dilihat dari segi keuangan pun emang sepertinya sudah tidak bisa lagi di bantu gak tau masalah utamanya di mana tapi kemungkinana ada masalah internal atau masalah manajemen mereka kalau kita lihar dari situs stockbit emang perusahaan ini sudah merugi sejak tahun 2021

Kalau dari historis 10 tahun https://market.bisnis.com/read/20241029/192/1811444/menilik-kinerja-keuangan-sritex-sril-10-tahun-terakhir ya memang ancur gegara COVID sih. Nah COVID itu merupakan pembantai bisnis yang manajemen risikonya buruk alias terlalu pede dengan ramalan/proyeksi keuangan di atas kertas. Di 2018 dia akusisi tuh Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries yang merupakan blunder fatal dalam bisnis. Akuisisi ini bagus jadi contoh studi kasus dalam bisnis, ekspansi besar kalau kena "surprise/shock" malah jadi bangkrut.

[abhiseshakana]

Sritex Pailit, Haruskah Pemerintah Bailout? mungkin di pikiran pak prabowo dan para pekerja di sritex sih benar harusnya ada alternatif lain selain jalur kebangkrutan.

sebenarnya ane pribadi juga sedih dulu ane sempet bangga juga bahwa sritex ini pernah masok seragam ke negara lain "PT Sri Rejeki Isman (Sritex), yang dikenal sebagai produsen tekstil, pernah menjadi pemasok seragam militer untuk berbagai negara, termasuk NATO dan tentara Jerman, serta 33 negara lainnya" - https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/53203/deretan-produk-buatan-sritex-dari-seragam-nato-hingga-baju-zara/2

tapi kalau dilihat dari segi keuangan pun emang sepertinya sudah tidak bisa lagi di bantu gak tau masalah utamanya di mana tapi kemungkinana ada masalah internal atau masalah manajemen mereka kalau kita lihar dari situs stockbit emang perusahaan ini sudah merugi sejak tahun 2021

https://stockbit.com/symbol/SRIL/keystats




bahkan di balance sheet sritex aja net debt sritex sudah mencapai angka 13.7 Triliun.

semisal pemerintah mau bailout pun itu ane setujua aja karena ada banyak orang yang harus menjari pekerja baru dan itu bakalan susah, dengan alasan pemerintah harus mencari tau alasan utama di balik kerugian besar tersebut. atleast semisal harus ada phk jangan sampe bangkrut aja sih menurut ane

Sritex kok dibandingkan sama BUMN, compare apple to apple Gan, jangan compare markisa sama sawo (ndak nyambung). Bandingin Pertamina sama Petronas baru ciamik. Sritex bangkrut murni karena miss management, di,ama managemen terlalu nyaman dengan orderan yang sudah ada sehingga santai di zona nyaman konvensional dan merasa tidak perlu update. Padahal China melakukan inovasi dan modernisasi pada industri tekstilnya dan pemerintah China asal mendatangkan dollar/devisa masuk apapun itu disupport uangnya no ribet-ribet. Industri tekstil, industri alas kaki, industri plastik, industri elektronik, setelah ini industri otomotif yang akan terkena dampaknya. Kalau rakyat Indonesia, gak sadar, gak cinta produk Indonesia ya susah banget, lalu pengusaha Indonesia gak mau ngikuti permintaan pasar juga repot, trus kalau pemerintah gak memfasilitasi juga nonsense. Biar Indonesia gak cuma jadi pasar atau konsumen.

Di BUMN ada orang pinter, setengah pinter dan bodoh, ada orang rajin, ada pemalas, ada orang jujur, abu-abu dan maling. Contoh sederhana, bagian purchasing BUMN Perinus (perikanan nusantara) harus orang yang bener-bener expert (ahli ngerti kualitas ikan), kalau sampai ikan jelek dibeli sama Perinus ya tanggung jawab si bagian purchasing yang beli. Bisa dibayangin kalau bagian purchasingnya gak pengalaman tentang industri perikanan Indonesia cuma di belakang meja, apa gak tekor BUMN-nya kalau beli ikan jelek trus. Begitu juga di BUMN Karya, jangan sampai naruh karyawan yang gak ahli di posisi yang mengharuskan punya keahlian. Sederhananya begitu lah kondisi BUMN sekarang, kurang orang jujur, kurang orang berdedikasi, kurang orang expert, dan kurang orang kritis.

Ane optimis sama Danantara Gan, asal gak ada muatan politis ya. Pentolan Danantara Roeslan Roeslani ( Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan Dony Oskaria (wakil menteri BUMN) dan Pandu Sjahrir, ini memang paham investasi dan pasar adalah playland mereka menurut saya dan dari sepak terjang dan profesionalisme mereka, penempatannya sesuai dengan pengelaman dan kompetensi. Profesional yang tergabung dalam Danantara harus lapar dan punya mental shark (hiu yang buas jika mencium darah). Di salah satu media investasi ada yang menyebutkan bahwa pak Roeslan dan pak Doni adalah 2 shark investasi terbaik Indonesia. Dan keduanya dipilih oleh Pak prabowo sendiri. Minggu ini pejabat struktural Danantara akan diumumkan, tinggal menunggu persetujuan Pak Prabowo. Mari kita lihat