Program Makan Siang Gratis Dimulai

[panjul07]

-snip-

Jika ada kasus keracunan tentu harus di up ke media, gak boleh di selesaikan secara internal, karena ini menyangkut keselamatan publik, jadi masyarakat luas harus tahu bahwa makanan yg disantap oleh anak-anak ini kualitasnya tidak bagus dan menyebabkan banyak anak menjadi keracunan... jadi gak ada satupun pihak yg bisa menghalangi orang untuk tahu kejadian sebenarnya, supaya orang-orang tahu kalau program MBG ini kurang pengawasan, dan justru membahayakan anak-anak mereka.

Saya pikir pihak SPPG ini juga perlu diusut karena ini sudah seperti pembungkaman publik, dan itu jelas gak diperbolehkan, siapapun berhak untuk mempublikasikan jika ada kasus keracunan yg disebabkan oleh MBG. Dan sebenarnya jika orang tua siswa yg terdampak ingin memproses kasus ini dan menuntut pemerintah itu sangat mungkin, namun masalahnya kebanyakan orang tua siswa ini masyarakat menengah kebawah, tidak mempunyai power untuk melawan kedzoliman pemerintah.

Setelah beberapa kali viral soal MoU yang diminta pihak SPPG agar ditandatangani pihak sekolah seperti yang ane sebutkan sebelumnya dan sudah mendapatkan banyak kritik sana sini, ternyata masih kejadian juga hal yg sama.
Tadi siang ane dapet kabar dari anak ane sendiri karena sekolahnya yang baru mau dapat jatah MBG, didatangi pihak SPPG dengan membawa surat/MoU yang isinya ga jauh beda dengan yang ane share sebelumnya.
Lalu terkonfirmasi di grup whatsapp wali murid dimana pihak sekolah meminta pendapat dari para orang tua murid mengenai hal ini sebelum pihak sekolah menandatangani MoU tsb dan hasil sementara adalah 80% wali murid tidak setuju jika ada kejadian luar biasa harus dikeep internal saja.
Bahkan ada beberapa orang tua siswa yang terang2an menolak MBG dan sudah mewanti2 anaknya agar tidak memakan MBG ketika nantinya sudah terlaksana disekolah.

[KeenanEl19]

Kabar yang saya dengar adalah katanya program makan siang ini akan dihilangkan dan akan di ganti dengan uang jadi anak sekolah semuanya akan mendapatkan uang sebesar 15rb rupiah, entah itu benar atau tidak saya tidak begitu tahu jelasnya saya hanya mendengar kabar ini dari para ibu rumah tangga yang selalu ada di setiapa pagi. Sebenarnya program ini pun memang sepertinya tidak begitu efektif, karena yang banyak terdengar pun bukan dampak positifinya tapi malah dampak negatifnya. Mungkin memang menghilangan atau mengganti program ini adalah pilihan yang tepat.

[Davian144]

Kabar yang saya dengar adalah katanya program makan siang ini akan dihilangkan dan akan di ganti dengan uang jadi anak sekolah semuanya akan mendapatkan uang sebesar 15rb rupiah, entah itu benar atau tidak saya tidak begitu tahu jelasnya saya hanya mendengar kabar ini dari para ibu rumah tangga yang selalu ada di setiapa pagi. Sebenarnya program ini pun memang sepertinya tidak begitu efektif, karena yang banyak terdengar pun bukan dampak positifinya tapi malah dampak negatifnya. Mungkin memang menghilangan atau mengganti program ini adalah pilihan yang tepat.

Coba tanya sama ibu-ibu itu pada saat anda kembali berjumpa dengan mereka pada pagi besok supaya kita bisa menemukan informasi yang lebih jelas dari mereka karena informasi tanpa sumber yang jelas tidak bisa dianggap sebagai informasi yang valid. Sebenarnya saya juga setuju kalau program makan siang gratis itu diganti dengan sejumlah uang karena sejumlah uang tersebut juga bisa langsung digunakan oleh para anak-anak untuk membeli makanan ataupun diberikan kepada orang tua mereka sendiri agar bisa dipergunakan kedalam hal-hal yang lebih membutuhkan termasuk dalam hal meningkatkan gizi anak-anaknya sendiri. Jadi coba anda cari tahu hal itu karena saya juga suka apabila hal tersebut bisa menjadi kenyataan dan saya juga cukup yakin kalau sebagian orang tua lainnya juga akan setuju dengan program yang satu ini.

[@nn@_pen9]

Kabar yang saya dengar adalah katanya program makan siang ini akan dihilangkan dan akan di ganti dengan uang jadi anak sekolah semuanya akan mendapatkan uang sebesar 15rb rupiah, entah itu benar atau tidak saya tidak begitu tahu jelasnya saya hanya mendengar kabar ini dari para ibu rumah tangga yang selalu ada di setiapa pagi. Sebenarnya program ini pun memang sepertinya tidak begitu efektif, karena yang banyak terdengar pun bukan dampak positifinya tapi malah dampak negatifnya. Mungkin memang menghilangan atau mengganti program ini adalah pilihan yang tepat.

Coba tanya sama ibu-ibu itu pada saat anda kembali berjumpa dengan mereka pada pagi besok supaya kita bisa menemukan informasi yang lebih jelas dari mereka karena informasi tanpa sumber yang jelas tidak bisa dianggap sebagai informasi yang valid. Sebenarnya saya juga setuju kalau program makan siang gratis itu diganti dengan sejumlah uang karena sejumlah uang tersebut juga bisa langsung digunakan oleh para anak-anak untuk membeli makanan ataupun diberikan kepada orang tua mereka sendiri agar bisa dipergunakan kedalam hal-hal yang lebih membutuhkan termasuk dalam hal meningkatkan gizi anak-anaknya sendiri. Jadi coba anda cari tahu hal itu karena saya juga suka apabila hal tersebut bisa menjadi kenyataan dan saya juga cukup yakin kalau sebagian orang tua lainnya juga akan setuju dengan program yang satu ini.

Ya kalau berbincang dengan emak-emak mah berita ngalur nngidul beritanya dan tidak pasti, berita yang valid hanya dapat percaya dari institusi berwenang. Kalau saya melihat dari berita atau informasi dari berbagai sumber pencarian prabowo ingin programnya terus berjalan dengan evaluasi dan perbaikan tata kelola yang semakin diperkuat. Sumber saya sematkan paling bawah

Orang tua tentu mempunyai ketakutan dengan berbagai banyak kasus dari program ini, tidak ingin terjadi pada anak-anak mereka. Dan banyak dari orang tua setuju dengan seperti agan sampaikan lebih baik mentahnya saja yang mereka terima lalu dari pihak sekolah hanya memberi menu saja untuk di bawa di setiap harinya ke sekolah dan kebersihannya, kematangan bekal meraka bawa yang di masak oleh orang tuanya pun terjamin sepenuhnya.
sumber: https://m.antaranews.com/berita/5149405/kepala-bgn-presiden-amanatkan-program-mbg-terus-berjalan

[wakier]

Kabar yang saya dengar adalah katanya program makan siang ini akan dihilangkan dan akan di ganti dengan uang jadi anak sekolah semuanya akan mendapatkan uang sebesar 15rb rupiah, entah itu benar atau tidak saya tidak begitu tahu jelasnya saya hanya mendengar kabar ini dari para ibu rumah tangga yang selalu ada di setiapa pagi. Sebenarnya program ini pun memang sepertinya tidak begitu efektif, karena yang banyak terdengar pun bukan dampak positifinya tapi malah dampak negatifnya. Mungkin memang menghilangan atau mengganti program ini adalah pilihan yang tepat.

Jika memang seperti itu menurut saya malah lebih baik karena para orangtua murid akan berusaha memberikan bekal yang sehat pada anak anak mereka karena yang terdampak keracunan pasti trauma jika anak mereka terus melanjutkan makanan yang di berikan oleh pihak sekolah karna khawatir akan terulang lagi.

Tapi dari berita yang saya baca sejauh ini program ini tidak bisa di hentikan secara total namun akan mulai melakukan perbaikan tata kelola yang lebih baik terkait gizi dan makanan yang akan di sajikan setidaknya kita lihat dulu perbaikan apa yang akan dilakukan pemerintah karena ini juga menyangkut kesehatan anak anak.

[maydna]

~snip~

Ternyata oh ternyata, narasi akan prosentase angka keracunan muncul lagi dari mulut R1 beberapa hari yg lalu dengan menyebutkan angka 0.00017%. Kenapa disaat banyak komplain, banyak usulan, banyak kritik tentang MBG ini malah seolah2 mengeluarkan narasi bahwa keracunan itu cuma hal kecil atau ga penting karena angka statistiknya cuma kecil. Belum lagi ada juga narasi dari beliaunya agar MBG jangan dipolitisasi. Ayo lah pak Prabowo, dengarkan hati nurani anda jangan hanya dengarkan bisikan2 dari para penjilat anda yang seolah2 melaporkan semuanya baik yang mana saya berpikir bahwa para penjilat2 ini lah yang sebenarnya mempolitisasi program unggulan anda.

Nah kan, angka yang disebutkan sangat sangat kecil sekali untuk prosentase angka keracunannya. Padahal dari apa yang terjadi di lapangan atau realitanya, jumlah di atas 1000 itu sudah termasuk besar. Memang sih kalau dibandingkan dengan seluruh jumlah anak-anak sekolah memang sangatlah kecil tapi tetap saja besar karena ini sudah menyangkut nyawa mereka. Dan itulah yang dilaporkan oleh para penjilat-penjilat ini dengan menyatakan hal seperti itu. Mereka masih saja bisa berdalih berbeda dengan kenyataan. Kapan ada evaluasi yang sangat lengkap yang bisa memberikan fakta yang terjadi di lapangan supaya mereka-mereka yang di atas sana dan masih punya hati nurani bisa menyadari kalau ini sudah riskan.

[Bitinity]

Kabar yang saya dengar adalah katanya program makan siang ini akan dihilangkan dan akan di ganti dengan uang jadi anak sekolah semuanya akan mendapatkan uang sebesar 15rb rupiah, entah itu benar atau tidak saya tidak begitu tahu jelasnya saya hanya mendengar kabar ini dari para ibu rumah tangga yang selalu ada di setiapa pagi. Sebenarnya program ini pun memang sepertinya tidak begitu efektif, karena yang banyak terdengar pun bukan dampak positifinya tapi malah dampak negatifnya. Mungkin memang menghilangan atau mengganti program ini adalah pilihan yang tepat.

Jika memang seperti itu menurut saya malah lebih baik karena para orangtua murid akan berusaha memberikan bekal yang sehat pada anak anak mereka karena yang terdampak keracunan pasti trauma jika anak mereka terus melanjutkan makanan yang di berikan oleh pihak sekolah karna khawatir akan terulang lagi.

Tapi dari berita yang saya baca sejauh ini program ini tidak bisa di hentikan secara total namun akan mulai melakukan perbaikan tata kelola yang lebih baik terkait gizi dan makanan yang akan di sajikan setidaknya kita lihat dulu perbaikan apa yang akan dilakukan pemerintah karena ini juga menyangkut kesehatan anak anak.

Pasti akan selalu ada plus and minusnya termasuk ketikan anggarannya diberikan langsung ke orang tua, salah satu minusnya adalah bagaimana mengontrol apakah uang tersebut benar2 digunakan untuk makanan bergizi buat anaknya atau malah digunakan buat yang lain. Tentunya itu sangat usah dikontrol dan potensi penyelewengan anggaran masih tetap besar. Kalau saya sih lebih milih kalau makanan disiapkan dimasing2 sekolah saja dengan bekerja sama dengan kantin atau dengan membayar orang yang berpengalaman (syukur2 bersertifikat) untuk bekerja di sekolah sebagai tukang masak. Dengan begini, makanan akan lebih fresh dan tetap bisa mempekerjakan orang daripada harus dikelola SPPG dimana 1 SPPG harus bisa menyiapkan ribuan porsi tapi hasilnya makanan tidak fresh.

[Bobrox]

Akhirnya di tempat saya sudah berjalan juga hampir 20 harian dengan penerapannya mulai hari Senin sampai dengan hari Jum'at, mulai berlaku kemaren pada tanggal 15 September 2025 meskipun bisa dikatakan paling lambat dari daerah lain yang sudah berjalan hampir satu tahun lebih. Sejauh ini di daerah saya masih aman dan tidak ada kejadian beracun mudah-mudahan aja tetap berjalan normal sampai program ini berjalan, yang mendapatkan makan siang gratis tidak hanya anak sekolah tetapi balita, ibu hamil dan anak usia dibawah 5 tahun yang belum sekolah juga dapat.
Proses pembagiannya melalui kantor kelurahan dan dibagian setiap jam 11 siang, kadang tidak semua orang tua ikut mengambil makan siang gratis untuk anaknya karena mereka harus datang kekelurahan.
Meskipun banyak kejadian yang terjadi saat ini tetapi selama hampir 3 minggu program makan siang gratis di tempat saya belum ada kejadian apapun, untuk menu sendiri lebih banyak dominan seperti tahu, udang, ayam dan kadang burger.

[Rashlyowl]

Akhirnya di tempat saya sudah berjalan juga hampir 20 harian dengan penerapannya mulai hari Senin sampai dengan hari Jum'at, mulai berlaku kemaren pada tanggal 15 September 2025 meskipun bisa dikatakan paling lambat dari daerah lain yang sudah berjalan hampir satu tahun lebih. Sejauh ini di daerah saya masih aman dan tidak ada kejadian beracun mudah-mudahan aja tetap berjalan normal sampai program ini berjalan, yang mendapatkan makan siang gratis tidak hanya anak sekolah tetapi balita, ibu hamil dan anak usia dibawah 5 tahun yang belum sekolah juga dapat.

Sampai sekarang program MBG belum juga ada di sekolah di sekitar tempat tinggal saya, entah apa yang menjadi masalahnya. Ada yang bilang karena belum adanya dapur SPPG, ada juga yang bilang karena persiapannya belum final.

Program ini saya rasa sangat bagus, apalagi untuk daerah-daerah yang memiliki populasi dengan kondisi finansial yang rendah, anak-anak tidak lagi harus kelaparan di siang hari & bisa menunjang proses belajar mereka di sekolah.

[Mame89]

Kabar yang saya dengar adalah katanya program makan siang ini akan dihilangkan dan akan di ganti dengan uang jadi anak sekolah semuanya akan mendapatkan uang sebesar 15rb rupiah, entah itu benar atau tidak saya tidak begitu tahu jelasnya saya hanya mendengar kabar ini dari para ibu rumah tangga yang selalu ada di setiapa pagi. Sebenarnya program ini pun memang sepertinya tidak begitu efektif, karena yang banyak terdengar pun bukan dampak positifinya tapi malah dampak negatifnya. Mungkin memang menghilangan atau mengganti program ini adalah pilihan yang tepat.

Jika memang seperti itu menurut saya malah lebih baik karena para orangtua murid akan berusaha memberikan bekal yang sehat pada anak anak mereka karena yang terdampak keracunan pasti trauma jika anak mereka terus melanjutkan makanan yang di berikan oleh pihak sekolah karna khawatir akan terulang lagi.

Tapi dari berita yang saya baca sejauh ini program ini tidak bisa di hentikan secara total namun akan mulai melakukan perbaikan tata kelola yang lebih baik terkait gizi dan makanan yang akan di sajikan setidaknya kita lihat dulu perbaikan apa yang akan dilakukan pemerintah karena ini juga menyangkut kesehatan anak anak.

Program ini bagus untuk menurunkan stunting dan meningkatkan gizi pada anak, hanya saja di negara kita sepertinya belum siap untuk melaksanakan program ini dengan baik karena masih banyak orang-orang yang tidak kompeten dalam menjalankan progam ini. Di daerah saya banyak dari ahli gizi di rektrut bukan dari jurusannya begitu juga dalam hal lainya. Itulah kenapa saat ini banyak kasus keracunan makanan terjadi dan yang lebih parahnya pemarintah tidak bertindak tegas kepada penyelenggra program ini.

Saya pribadi lebih setuju program ini di hentikan saja, karena program ini sudah berjalan hampir 8 bulan tapi terlihat tidak efektif dan efisien untuk mengatasi masalah utama pada anak. Malah sebaliknya yang kita lihat selain masalah keracunan, pihak guru, pengawas dan pihak dapur saling bekerja sama untuk menyembunyikan kesalahan seperti basi dll. Belum lagi masalah korupsinya yang terjadi, karena anggaran untuk program ini sangat besar kalau tidak salah 335 triliun.

[wakier]

Jika memang seperti itu menurut saya malah lebih baik karena para orangtua murid akan berusaha memberikan bekal yang sehat pada anak anak mereka karena yang terdampak keracunan pasti trauma jika anak mereka terus melanjutkan makanan yang di berikan oleh pihak sekolah karna khawatir akan terulang lagi.

Tapi dari berita yang saya baca sejauh ini program ini tidak bisa di hentikan secara total namun akan mulai melakukan perbaikan tata kelola yang lebih baik terkait gizi dan makanan yang akan di sajikan setidaknya kita lihat dulu perbaikan apa yang akan dilakukan pemerintah karena ini juga menyangkut kesehatan anak anak.

Pasti akan selalu ada plus and minusnya termasuk ketikan anggarannya diberikan langsung ke orang tua, salah satu minusnya adalah bagaimana mengontrol apakah uang tersebut benar2 digunakan untuk makanan bergizi buat anaknya atau malah digunakan buat yang lain. Tentunya itu sangat usah dikontrol dan potensi penyelewengan anggaran masih tetap besar. Kalau saya sih lebih milih kalau makanan disiapkan dimasing2 sekolah saja dengan bekerja sama dengan kantin atau dengan membayar orang yang berpengalaman (syukur2 bersertifikat) untuk bekerja di sekolah sebagai tukang masak. Dengan begini, makanan akan lebih fresh dan tetap bisa mempekerjakan orang daripada harus dikelola SPPG dimana 1 SPPG harus bisa menyiapkan ribuan porsi tapi hasilnya makanan tidak fresh.

Kalau cuma 15ribu saya yakin para orangtua akan memanfaatkannya dengan baik karena ini menyangkut masadepan anak anak mereka dan tidak mungkin tega menyelewengkannya ke hal hal lain tapi justru yang jadi pertanyaan penyelewengannya ada pada yang membagikan anggaran karena di khawatirkan tidak merata dan tidak semua orangtua mendapatkannya sehingga akan selalu ada keluhan.

Nah solusi anda malah lebih baik saya juga sempat berpikiran seperti itu karena setahu saya semenjak program ini berjalan kantin kantin sekolah mulai sepi karena anak anak sudah di sediakan makan bergizi sehingga uang saku mereka tetap utuh tapi kalau ini bisa bekerja sama dengan kantin maka kantin juga mendapatkan keuntungan dari program ini tapi dengan catatan uangnya harus benar benar di gunakan untuk membeli makanan yang benar benar higenis karena kalau pihak kantin berbuat curang atau membeli sayuran yang tidak layak khawatir akan terjadi hal seperti ini lagi.

[traderethereum]

Jika memang seperti itu menurut saya malah lebih baik karena para orangtua murid akan berusaha memberikan bekal yang sehat pada anak anak mereka karena yang terdampak keracunan pasti trauma jika anak mereka terus melanjutkan makanan yang di berikan oleh pihak sekolah karna khawatir akan terulang lagi.

Tapi dari berita yang saya baca sejauh ini program ini tidak bisa di hentikan secara total namun akan mulai melakukan perbaikan tata kelola yang lebih baik terkait gizi dan makanan yang akan di sajikan setidaknya kita lihat dulu perbaikan apa yang akan dilakukan pemerintah karena ini juga menyangkut kesehatan anak anak.

Pasti akan selalu ada plus and minusnya termasuk ketikan anggarannya diberikan langsung ke orang tua, salah satu minusnya adalah bagaimana mengontrol apakah uang tersebut benar2 digunakan untuk makanan bergizi buat anaknya atau malah digunakan buat yang lain. Tentunya itu sangat usah dikontrol dan potensi penyelewengan anggaran masih tetap besar. Kalau saya sih lebih milih kalau makanan disiapkan dimasing2 sekolah saja dengan bekerja sama dengan kantin atau dengan membayar orang yang berpengalaman (syukur2 bersertifikat) untuk bekerja di sekolah sebagai tukang masak. Dengan begini, makanan akan lebih fresh dan tetap bisa mempekerjakan orang daripada harus dikelola SPPG dimana 1 SPPG harus bisa menyiapkan ribuan porsi tapi hasilnya makanan tidak fresh.

Kalau cuma 15ribu saya yakin para orangtua akan memanfaatkannya dengan baik karena ini menyangkut masadepan anak anak mereka dan tidak mungkin tega menyelewengkannya ke hal hal lain tapi justru yang jadi pertanyaan penyelewengannya ada pada yang membagikan anggaran karena di khawatirkan tidak merata dan tidak semua orangtua mendapatkannya sehingga akan selalu ada keluhan.

Nah solusi anda malah lebih baik saya juga sempat berpikiran seperti itu karena setahu saya semenjak program ini berjalan kantin kantin sekolah mulai sepi karena anak anak sudah di sediakan makan bergizi sehingga uang saku mereka tetap utuh tapi kalau ini bisa bekerja sama dengan kantin maka kantin juga mendapatkan keuntungan dari program ini tapi dengan catatan uangnya harus benar benar di gunakan untuk membeli makanan yang benar benar higenis karena kalau pihak kantin berbuat curang atau membeli sayuran yang tidak layak khawatir akan terjadi hal seperti ini lagi.

Saya juga berpikir seperti itu mas karena celah untuk menyelewengkan dana itu pasti akan ada dan digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Penyelewengan dana itu sudah terjadi sejak dulu dan di banyak proyek apalagi jika proyeknya itu memiliki anggaran yang sangat besar.

Sebenarnya bekerjasama dengan kantin sekolah bisa menjadi solusi karena mereka sudah terbiasa menyiapkan menu-menu makanan sejak dulu yang tentunya disukai oleh siswa-siswa. Dan jika kantin sekolah bisa meningkatkan mutu masakannya lagi dan juga tetap mempertahankan higenisnya, saya kira itu akan lebih baik. Siswa-siswa juga sudah terbiasa dengan kantin sekolah. Itu semua tergantung dari pemerintah untuk memikirkannya setelah banyak kejadian keracunan pada siswa-siswa tersebut.

[panjul07]

Saya pribadi lebih setuju program ini di hentikan saja, karena program ini sudah berjalan hampir 8 bulan tapi terlihat tidak efektif dan efisien untuk mengatasi masalah utama pada anak. Malah sebaliknya yang kita lihat selain masalah keracunan, pihak guru, pengawas dan pihak dapur saling bekerja sama untuk menyembunyikan kesalahan seperti basi dll. Belum lagi masalah korupsinya yang terjadi, karena anggaran untuk program ini sangat besar kalau tidak salah 335 triliun.

Sepertinya sulit untuk membuat program ini untuk dihentikan walaupun pemberhentian yg sifatnya cuma sementara, faktanya kejadian keracunan yang masih aja tidak membuat progam ini dihentikan cuma penutupan SPPG yg bermasalah aja sedangkan yang lain tetap jalan.
Ya kita tau lah kenapa tidak mungkin dihentikan, karena ini adalah proyek besar dimana pasti banyak orang2 atas yang ikutan cari cuan dari program ini.
Bahkan sampai saat ini ane belum dengar hasil nyata dari program ini, apakah ada pengecekan tingkat kesehatan tingkat gizi sebelum dan setelah menerima MBG ini selama beberapa bulan? Kok ane belum pernah dengar beritanya...
Yang ane dengar akhir2 ini, Menkeu baru bapak Purbaya sudah mengancam akan memotong anggaran MBG jika tidak terserap maksimal sampai akhir bulan ini, pernyataan ini sekaligus menjawab sentilan Lord Luhut yg sepertinya tidak suka kalo anggaran MBG akan dipotong.

[hyudien]

Saya juga berpikir seperti itu mas karena celah untuk menyelewengkan dana itu pasti akan ada dan digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Penyelewengan dana itu sudah terjadi sejak dulu dan di banyak proyek apalagi jika proyeknya itu memiliki anggaran yang sangat besar.

Sebenarnya bekerjasama dengan kantin sekolah bisa menjadi solusi karena mereka sudah terbiasa menyiapkan menu-menu makanan sejak dulu yang tentunya disukai oleh siswa-siswa. Dan jika kantin sekolah bisa meningkatkan mutu masakannya lagi dan juga tetap mempertahankan higenisnya, saya kira itu akan lebih baik. Siswa-siswa juga sudah terbiasa dengan kantin sekolah. Itu semua tergantung dari pemerintah untuk memikirkannya setelah banyak kejadian keracunan pada siswa-siswa tersebut.

Nah sebenarnya ini ide bagus, namun sayangnya seperti yang sudah agan jelaskan banyak orang-orang yang terlibat dalam program ini, yang mana ini adalah uang mudah bagi mereka sehingga cukup kecil kemungkinannya pemerintah akan bekerja sama dengan kantin-kantin sekolah untuk menyediakan menu makanan bagi para siswa. Karena jika di pikir secara logis sudah dari dulu pemerintah mengambil langkah tersebut. Kita ambil contoh saja sudah banyak kok yang berseliweran dari tik tok bahwa banyak kades yang terlibat dalam program ini, mereka mengambil alih membuat dapur sendiri untuk memasok makanan ke tiap sekolah. Ini baru tahap kepala desa, bayangkan bagaimana pejabat yang lebih tinggi jabatannya. Tentu uang mudah ini tidak akan mereka biarkan lolos.

[Mao Sama]

Program makan bergizi ini salah satu program kerja unggulan presiden prabowo,tidak akan semerta -merta program ini dapat berjalan tanpa persiapan atau perencanaan yang matang.  Saya melihat memang banyak kendala dalam program ini,akan tetapi saya rasa pak presiden akan terus melanjutkan program ini yang bertujuan untuk ana - anak indonesia mendapatkan makanan yang bergizi.hanya saja memang masyrakat mengganggapnya program ini lebih ke makanan enak,padahal makan bergizi belum tentu enak.

[Raflesia]

Masalah keracunan MBG yang terkadang terlalu di sepelekan sepertinya sekarang mulai menjadi sebuah kondisi yangg justru menjadi bumerang ketika saudara atau orang terdekat yang memiliki nama besar di negara ini yang juga mengalami keracunan.
Beberapa waktu lalu heboh bahwa cucu Mahfud Md menjadi korban keracunan di sekolah di Jogja yang jelas saja membuat sebgaian yang berwenang panik dengan hal ini. Tetapi justru ini menjadi sebuah situasi yang bagi saya miris sekalipun menjadi tolok ukur tentangg kewenangan para pejabat pada akhinrya.

Ketika ada keracunan masal di bandung bahkan korbannya nyampe ribuan mereka terlihat santai tetapi ketika ada keluarga atau orang terdekat yang memiliki pamor besar di kenegaraan mereka paniknya minta ampun bahkan sampai Kepala BGN pun turun langsung untuk meminta maaf mengenai insiden ini.
Apakah memang harus seperti itu dulu (harus menjadi orang besar dulu atau memiliki ikatan dengan orang besar) agar kita benar-benar di akui dan dianggap oleh mereka para pejabat. Rasanya semakin lucu saja negara kita ini.

Cucu Mahfud Md Jadi Korban Keracunan MBG, Kepala BGN Minta Maaf

[Jody.Drummer]

Program makan bergizi ini salah satu program kerja unggulan presiden prabowo,tidak akan semerta -merta program ini dapat berjalan tanpa persiapan atau perencanaan yang matang.  Saya melihat memang banyak kendala dalam program ini,akan tetapi saya rasa pak presiden akan terus melanjutkan program ini yang bertujuan untuk ana - anak indonesia mendapatkan makanan yang bergizi.hanya saja memang masyrakat mengganggapnya program ini lebih ke makanan enak,padahal makan bergizi belum tentu enak.

Dengan niatnya bagus untuk memberikan makanan yang bergizi, tapi masalahnya mungkin ada pada para pekerjanya. Saya sempat melihat kemarin video yang memperlihatkan proses pembersihan atau pencucian tempat makanan mereka ini kurang steril atau kurang bersih, bahkan saya melihatnya pun memang merasa jijik juga karena dengan lingkungan atau tempat sekitarnya pun yang memang kotor. Fakta yang tidak bisa disembunyikan adalah tentang keracunan yang sempat heboh, ini menjadi salah satu masalah yang membuat banyaknya pandangan masyarakat kalau program ini memang kurang efektif tapi mungkin memang bukan dari atasnya hanya pada para pekerjanya yang kurang baik kinerjanya.

[junder]

Program ini bagus untuk menurunkan stunting dan meningkatkan gizi pada anak, hanya saja di negara kita sepertinya belum siap untuk melaksanakan program ini dengan baik karena masih banyak orang-orang yang tidak kompeten dalam menjalankan progam ini. Di daerah saya banyak dari ahli gizi di rektrut bukan dari jurusannya begitu juga dalam hal lainya. Itulah kenapa saat ini banyak kasus keracunan makanan terjadi dan yang lebih parahnya pemarintah tidak bertindak tegas kepada penyelenggra program ini.

Saya pribadi lebih setuju program ini di hentikan saja, karena program ini sudah berjalan hampir 8 bulan tapi terlihat tidak efektif dan efisien untuk mengatasi masalah utama pada anak. Malah sebaliknya yang kita lihat selain masalah keracunan, pihak guru, pengawas dan pihak dapur saling bekerja sama untuk menyembunyikan kesalahan seperti basi dll. Belum lagi masalah korupsinya yang terjadi, karena anggaran untuk program ini sangat besar kalau tidak salah 335 triliun.

Dengan kasus yang sebelumnya terjadi keracunan saya rasa ini pun tidak mereka selesaikan secara mendalam, sebenarnya saya sendiri berpikir hal ini tidak begitu bagus juga tapi ini terjadi karena mungkin kinerja dari para pekerjanya yang tidak maksimal, jadi mereka hanya bertugas saja tanpa memperhatikan lebih detail seperti dari segi kebersihannya. Termasuk saya sendiri pun lebih setuju program ini dihientikan saja atau diganti dengan program lain, karena benar yang anda bilang program ini yang sudah berjalan cukup lama tapi dampak baiknya tidak ada, terlebih lagi saya mendengar dari banyak anak sekolah mereka tidak terlalu suka dengan program ini dan mungkin pada sekolahan lainnya pun banyak juga yang berpikir seperti ini.

[Renampun]

Nah kan, angka yang disebutkan sangat sangat kecil sekali untuk prosentase angka keracunannya. Padahal dari apa yang terjadi di lapangan atau realitanya, jumlah di atas 1000 itu sudah termasuk besar. Memang sih kalau dibandingkan dengan seluruh jumlah anak-anak sekolah memang sangatlah kecil tapi tetap saja besar karena ini sudah menyangkut nyawa mereka. Dan itulah yang dilaporkan oleh para penjilat-penjilat ini dengan menyatakan hal seperti itu. Mereka masih saja bisa berdalih berbeda dengan kenyataan. Kapan ada evaluasi yang sangat lengkap yang bisa memberikan fakta yang terjadi di lapangan supaya mereka-mereka yang di atas sana dan masih punya hati nurani bisa menyadari kalau ini sudah riskan.

Cukup aneh mendengar pernyataan pemerintah, mereka yg seharusnya mengevaluasi tata cara penyajian MBG dan meminimalisir angka keracunan pada program tersebut justru lebih memilih untuk berkomentar kalau jumlah orang yg keracunan itu lebih sedikit dibandingkan dengan yg tidak, agak disayangkan pemerintah yg seharusnya memberikan pelayanan terbaik dalam program makanan ini justru membiarkan terjadinya masalah keracunan ini tanpa mengambil langkah tegas untuk memperbaiki sistemnya.

contoh saja negara-negara luar, program makan siang mereka tidak ada menyebabkan keracunan massal pada siswa-siswa yg mengkonsumsi karena mereka sadar apa yg mereka sediakan itu adalah makanan dan seharusnya memenuhi standarisasi yg ketat, tapi di negara ini itu seperti menjadi hal yg sepele, menganggap kalau selama mayoritas siswa tidak keracunan, maka programnya dianggap berhasil, padahal kebalikannya program ini sudah bisa dikatakan gagal.

[moneystery]

Lagi-lagi masalah keracunan MBG terjadi, kali ini kejadiannya di yogya dan korbannya nyaris sebanyak 500 orang. Diduga para siswa keracunan sehabis menyantap MBG yang mereka konsumsi pada rabu, dan kemudian setelah beberapa lama, murid-murid mengeluhkan kondisi kesehatannya terganggu, ada yg mengalami sakit perut hingga diare. Disinyalir menu yg mereka santap ayam saus barbeque yg berasal dari SPPG yg sama menjadi penyebab dari keracunan ini. Ketika ditemui oleh awak media, kepala sekolah SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta membenarkan bahwa ada anak murid mereka yg keracunan, namun dia tidak mau menyimpulkan bahwa itu berasal dari MBG.

Bagaimana pendapat teman sekalian? apakah sudah cocok kita mengatakan MBG ini menjadi makan beracun gratis?