Thinking how if I lose again? Maybe it will help improve the desire of those who initially want to gamble again after one session losses can prevent more losses. OP asks whether he will continue gambling to cover his losses? this is not a solution. It's better not to think that I can cover my losses, and make it as a priority, think that I have to stop now, because maybe today is not a lucky day for me. This is much better. Believe me, when we are lucky, we can turn a small money into a lot of money, but that doesn't mean it can be obtained if we chase it when we are in a phase of being unlucky day.

This is not the first time for Indonesia to be hosts for International race, last season Indonesia already hosted MotoGP, few months ago Indonesia also selected to become WSBK race. so far is nothing any problems founds. so you don't need to worry about the MotoGP event in Indonesia, with several races already being held in Indonesia and there not being excessive negative comments like in India, this race will definitely go well. One thing that used to be a concern was drainage which still did not meet standards. Luckily Indonesia is currently in the dry season, I think if it doesn't rain everything will be fine.

Jujur saja, alasan UMKM merasa semakin sepi penjualan karena tiktok itu bukan alasan sih sebenarnya. Tapi mereka yang tidak mau beranjak dari pergeseran yang terjadi. Dalam 10 tahun terakhir, pola customer dalam melakukan pembelian itu sudah berubah. Sedangkan pedagang tidak mengikuti perubahan tersebut. Mereka bukan memanfaatkan fasilitas yang ada tapi menganggapnya sebagai ancaman. Banyak UMKM yang sukses di tiktokshop, mengapa mereka tidak mencobanya? Apakah gadget menjadi alasan? Tentu tidak menurut saya. Dari puluhan pedagang tanah abang, saya yakin mereka punya gadget yang mendukung untuk daftar tiktok dan berjualan. apakah followers jadi alasan? saya pikir bukan juga alasan, karena followers bisa beli dengan murah untuk mengaktifkan fitur live. setidaknya modal dulu dikit dan konsisten, pasti menemukan jalan.

Sekarang, tiktok shop sudah ditutup, mereka mungkin sudah senang dengan kemenangan ini, tapi tahu kan kebiasaan orang Indonesia?



https://bisnis.tempo.co/read/1782366/viral-pedagang-tanah-abang-minta-shopee-dan-lazada-ditutup-usai-tiktok-shop-netizen-ngelunjak

Seandainya shopee, lazada, tokopedia, bukalapak semua ditutup, negara akan kehilangan pajak yang besar 

Saya sepakat, karena saya hanya lulusan SMA bahkan hanya sekolah yang kala itu baru dibuka dan statusnya sekolah swasta. Tapi, hal tersebut tidak membuat saya tidak bisa naik ranking di forum ini. Karena, pada dasarnya, ada banyak pengetahuan umum yang masih related dengan topik yang bisa kita bahas di sini. Atau jika kita sudah pernah berforum di forum lokal, misal yang dikenal dengan cendolnya, pasti akan lebih mudah untuk berdiskusi di sini. Ekonomi, Teknologi dan Kripto ada di banyak media yang memberitakan, dan semuanya memiliki cabang informasi yang mendasar yang bisa dipahami oleh orang-orang yang tidak perlu kuliah hanya untuk menaikkan rank di forum ini. Karena, sejatinya, latar pendidikan bukan patokan di forum ini untuk melihat member tersebut memiliki pengetahuan atau tidak. Melainkan bagaimana si member mencari peluang untuk bisa membuat thread atau berdiskusi agar mendapatkan merit dari post yang ia buat. Jangan melupakan faktor X, misal dukungan member forum untuk memberikan beberapa merit, jadi meskipun kelihatannya postingannya biasa, karena merasa itu layak diberikan merit, maka tidak ada yang salah bagi member untuk memberi apresiasi berupa merit. Pada akhirnya, bukan lagi ijazah melainkan faktor x yang membuat kita naik rank.

Seperti yang saya sebutkan mas, tergantung dengan kebijakan dari masing-masing penyedia website. Ada yang bebas, sedikit ketat dan sangat ketat. makanya, saya sebutkan jika penyedia tidak mempermasalahkan tentu bagi kita yang menulis, sah-sah saja untuk membagikan di luar website yang menjadi tempat kita menulis pertama kali. Tapi, jika tidak diizinkan karena sudah berstatus hak milik sepenuhnya oleh penyedia, bisa-bisa kita yang harus membayar royalti. karena kontrak secara tidak langsung yang misalnya sudah disebutkan, bahwa tulisan yang ada di website tersebut yang dibeli atau tidak adalah hak miliki penyedia, maka ada kewajiban yang harus diikuti oleh penulis tersebut. Kalau ada kelonggaran seperti yang mas dapatkan, tentu hal tersebut tidak disebut plagiasi pula. Paling sudah selayaknya kita menyantumkan nama media tersebut karena telah membeli tulisan kita.

Jika memang ada bukti yang konkrit kalau itu tulisan mas, itu artinya bukan plagiasi. Karena plagiasi adalah meniru, menggunakan karya orang lain untuk dijadikan karyanya baik sengaja atau tidak. Sedangkan, jika itu adalah karya sendiri bukan lagi dianggap plagiat namun memperluas apa yang ia buat agar dapat dibaca atau dilihat dalam lingkup yang lebih luas.

Tetapi, ada syarat yang harus diperhatikan., tulisan yang mas buat bukanlah tulisan yang mas jual kepada media baik online dan offline. atau bukan karya yang dijual namun pemilik website (misalnya) telah mencantumkan bahwa setiap tulisan atau karya yang dimuat di website tersebut adalah milik penyedia, maka mas wajib memberikan link sumber, walaupun itu adalah tulisan mas, karena saat mas membagikan ke web tersebut, itu artinya mas telah memberikan hak sepenuhnya kepada penyedia. Kecuali penyedia website memberikan lisensi CC0, artinya karya mas adalah milik mas dan boleh digunakan oleh siapapun termasuk mas jika ingin memposting ulang di tempat lain. Jika mas mempublikasikan di forum, social media atau web/blog pribadi, itu bukan plagiasi seharusnya, dengan catatan mas memiliki bukti valid kalau itu milik mas. Misal ada nama terang, atau sosial media yang menjelaskan bahwa itu milik mas. Kaya ikut artikel bounty di forum ini, diberikan link ke profil BTT, itu untuk membuktikan kalau itu memang blog mas. Jika mas membagikan artikel tersebut di forum ini, itu tidak dianggap plagiasi karena sudah ada bukti kalau itu milik mas eperti yang sudah mas sebutkan. Kalau tidak ada bukti apapun, walaupun mas mengaku itu punya mas, maka akan sulit untuk dipercaya, jadi memposting ulang disini perlu mas cantumkan sumbernya.

This depends on the goal. If it is to maintain cash flow when gambling and make it easier to control yourself with the records created, then this would be a good thing to implement. On the other hand, if this only makes someone more frustrated because they see losses that are too big and become uncontrollable, then it is best not to keep any records.

I agree with @acroman08, because keeping records or not that makes us bad as gamblers, but our wrong management that will make us bad. Because it is not recording losses and wins that will make us gamblers who are too eager to win. However, uncontrolled inner desires that increase addiction and greed make things worse.

The martingale method may apply if we bet on sports betting and cards. Because at least we have analysis and predictions that don't just rely on luck, but also predictive analysis that can support victory when betting. Whereas in other games such as lottery and slots, I believe this cannot be implemented. Remembering that winning is random, often in 10+ spins, we never get a win even for once. Also if we can win, we could win only 50% or lower than the bet we made. So, don't try to apply martingale to gambling that only relies on luck.

Using a virtual number is not recommended to get an activation code, because if we don't renew the subscription, the number could be transferred to someone else. Even physical SIM cards in my country are recycled. People who register a cellphone number and then the number is not used will experience theft of the connected account. I once bought a new sim card, but the number I used was already registered on Facebook and other social media. The result, that I suddenly got the Facebook login OTP code for the old person who had the account, I tried to log in and succeeded in controlling the account. LOL.

Using email may be a strong reason for account and OTP security, but of course, as long as the server is not our own, the potential for other people to open the contents of the email exists. It could be that for legal reasons or whatever, the provider opens the email that we have. Some people believe if proton mail is the best email for privacy reason. but i don't know if it true or not. DYOR/DWYOR

Mungkin di awal-awal kehadiran Bitcoin memang akan berpotensi kalau Satoshi merusak sistem perbankan dan jadi buruan internasional. Tapi, kalau ia takut hanya pada hal tersebut, seharusnya ia tidak melaunching Bitcoin sekalian. Selain itu, yang membuat opini ini kurang pas adalah, kehadiran Altcoin yang tidak lagi membutuhkan samaran maupun anonim, seharusnya bisa donk membuat Satoshi menampakkan dirinya. tetapi hal tersebut tidak pernah dilakukan. Bahkan, setelah puluhan tahun menghilang, bitcoin yang ia miliki sama sekali tidak tersentuh hingga saat ini. Artinya ini adalah keputusan bukan karena takut mendapatkan ancaman apapun, melainkan ia benar-benar menginginkan Bitcoin ini terdesentralisasi sesuai dengan keinginannya. Andaikan ia masih ada, mungkin komunitas akan meminta banyak hal dalam pengembangan atau terlalu menghormatinya hingga tidak bebas untuk mengembangkan Bitcoin. Sehingga menghilang menjadi yang paling tepat untuk menjaga Bitcoin sebagai kripto yang terdesentralisasi.

menonton versi dari tim penyidik dan versi dokter yang menangani jasad Mirna, bikin saya bingung, siapa yang jujur disini. jika dari rekaman sidang yang ditayangkan kembali di channel youtube media, dokter yang menangani seperti menjawab kurang meyakinkan. Tapi, saat di podcast richard ia seperti sangat yakin dengan apa yang ia utarakan. Apakah karena ada intimidasi dari jaksa saat di pengadilan, sehingga waktu itu ia jadi sedikit gugup untuk menjawab, karena takut salah dan justru memberatkan Jessica.

Tapi, kalau Jessica sudah datang 3 hari sebelumnya, maka ini memberikan indikasi kuat kalau dia memang melakukan perencanaan dengan matang. Mungkin jika ada bukti baru dari pihak jessica ada potensi kasus ini disidangkan kembali. Walaupun memang indikasi kuat, mulai dari kedatangannya 3 hari sebelumnya, kedatangannya yang lebih awal serta pesanan yang dilakukan tanpa persetujuan. Ini mengindikasikan bahwa ia telah melakukannya. Sayangnya memang posisi cctv dan pixel kamera yang rendah kurang mendukung sebenarnya untuk memperkuat pembuktian. Sehingga netizen menganggap kalau putusan hukum yang diberikan sedikit ngawur karena bukti pada jasad antara keterangan penyidik dan dokter Djaja sepertinya bertolak belakang. Karena menurut keterangan dokter Djaja itu bukan otopsi karena pemeriksaan hanya sebatas pengambilan sampel. Namun, menurut Deddy ia memiliki bukti hasil otopsi. Dan ada pngakuan dari Deddy kalau Otto meminta Deddy untuk memotong video karena menurut Otto video yang sudah diunggah ada yang salah ngomong. apakah takut keterangannya menjadi lemah


Karena penasarannya, saya juga menonton video Karni Ilyas dan Ayah Mirna, disini ia menunjukkan adanya video pergerakan tangan jessica yang dianggap memasukkan sesuatu ke kopi, tapi tetap masih ada ketutupan daun, dan berbeda dengan keterangan dokter Djaja kalau otopsi tidak dilakukan karena tidak diperbolehkan oleh keluarga Mirna, sedangkan diwawancara dengan Karni, Ayah Mirna mengatakan kalau keluarga menyetujui otopsi sejak awal bahkan yang menyuruh tim forensik untuk megambil sampel.


Asumsi netizen lagi nih, ada apa-apa dengan ayah Mirna, karena ia kenal banyak pejabat kepolisian yang mungkin menutup-nutupi sesuatu untuk menjadikan Jessica sebagai tersangka. Apakah mungkin keluarga dekat Mirna memiliki motif untuk membunuh anaknya lalu apa, apakah benar untuk klaim asuransi? saya tidak yakin dengan asumsi netizen yang satu ini.

Saya tidak menggunakan netflix jadi saya tidak mengerti filmnya. Cuma, saya mengikuti beberapa opini dari umum, podcastnya Deddy dan analisa-analisa lainnya. Memang, ada kemungkinan kalau si Jess adalah pelakunya, mengingat, pesanan dilakukan jauh sebelum temannya datang dan minuman sudah tersedia di meja beberapa menit sebelum temannya datang. Okelah, kalau memang itu untuk mentraktir, tapi biasanya orang nraktir pun akan nunggu dateng dulu baru pesen. Ini yang dijadikan penegak hukum sebagai alasan jessica sebagai tersangka, dan itu masuk akal. Bahwa ada jeda waktu yang cukup banyak bagi jess untuk melakukannya.

Kemudian, barang bukti berupa kopi yang disajikan kepada Almh. Mirna, itu sempat diminum oleh manajer cafe, tapi manajer cafe seperti mengalami keracunan ringan. Bagaimana bisa? Ini saya yang juga menjadi bingung. Mengenai barang bukti yang rusak, mungkin karena minimnya pengetahuan orang Indonesia untuk tidak mengubah apapun yang ada di TKP.

Sedangkan menurut pengacara Jessica melalui podcastnya Deddy, yang membuat kasus ini menjadi janggal adalah tidak adanya hasil otopsi yang dilakukan. Jika memang ini kasus pembunuhan, seharusnya polisi melakukan otopsi saat itu. Tapi, permintaan otopsi tidak pernah dilakukan, hanya pengambilan sampel yang awalnya tidak ada indikasi sianida, namun beberapa hari kemudian setelah membongkar makam dan mengambil sampel ulang, menunjukkan sianida.

Jadi, kasus ini memang menjadi kasus yang rumit, karena 2 hal, pertama tidak adanya otopsi dan rusaknya barang bukti. Ada yang mengatakan kalau posisi CCTV yang ada di cafe terhalang daun, apakah mungkin bagi Jessica melakukan survei posisi terlebih dahulu sebelum melakukan aksinya untuk menemukan blindspot?

Well ini mungkin OOT, tapi kasus njlimet tanpa pelaku yang jelas, mengingatkan saya akan pembunuhan tetangga saya beberapa tahun lalu. Hingga saat ini tidak ada informasi siapa pelakunya, karena kejadian pembunuhan terjadi malam hari di kebun dekat rumah tidak jauh mungkin sekitar 1km, minim saksi, minim barang bukti, hanya menyisakan jasad korban yang ditemukan 7 hari setelah kejadian di radius 40 km dari lokasi di desa lain. ada yang berasumsi kalau jasad disimpan pelaku sebelum dibuang. bagaimana caranya, saya juga bingung.

Sehingga hal ini menyambung dengan kasus Mirna, Apakah memang polisi kita tidak memiliki tim forensik yang mumpuni untuk melakukan pemeriksaan TKP, atau benar isu bahwa untuk proses hukum membutuhkan uang untuk menemukan fakta maupun menutupi fakta?

Update: Mungkin yang mau nonton penjelasan dari pengacara Jessica di podcast silakan ke https://www.youtube.com/watch?v=0r_4vtvcM2g
Baru diupload beberapa jam yang lalu podcast penjelasan dari tim Ahli dalam pemeriksaan kasus https://www.youtube.com/watch?v=L2307YA52OA

Proses banding yang sebelumnya diinformasikan oleh arimamib telah ditentukan jadwalnya. Menurut kabar dari cryptopotato.com, kasus ini akan kembali disidang pada 23 April 2024. Ini adalah momen dimana BTC akan mengalami halving. Saya pikir, jika hasilnya memberikan kemenangan lagi untuk XRP, maka momen halving ini akan lebih menarik untuk dilihat. Jika kemenangan pertama bisa membawa XRP pada flash pump. maka kemenangan kedua disinyalir dapat menentukan arah kripto di US.

^{selengkapnya: https://cryptopotato.com/latest-ripple-v-sec-lawsuit-update-oct-9th/}

Brand Ambassador, sponshorship dan influencer adalah memang bagian dari marketing dari semua lini bisnis. Jadi, ini adalah upaya untuk memperkenalkan dan menarik minat calon pengguna baru. Apapun bisnis dan usahanya ini diperlukan untuk pemasaran. Terlepas masalah legit, rug dan sebagainya yang berkaitan dengan perusahaan memang tidak ada kaitannya dengan apapun metode pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Hanya saja, jika ada pemasaran, setidaknya menambah peluang kesadaran terhadap merek perusahaan tersebut untuk orang-orang yang mengerti kripto namun belum terjun untuk bisa tertarik dan menggunakan platform yang ditawarkan dari perusahaan tersebut. mengenai berhasil atau tidaknya, itu pasti sudah ada dalam bagian pertimbangan. Yang penting, perusahan bisa memperkenalkan mereknya, baik itu platform maupun token/coin ataupun produk lainnya. Sisanya tergantung market apakah percaya dengan penawaran tersebut atau tidak, jika percaya, pasti lambat laun akan menerima manfaat dari marketing tersebut. Pump atau tidaknya suatu koin memang sulit terjadi karena pemasaran seperti ini. terlebih pasar juga sudah lebih aware dengan metode pemasaran menggunakan influencer

Terima kasih mas sudah merevisi urlnya. Mengenai gambar, yang saya maksudkan adalah, apakah memungkinkan untuk teks jawabannya dicopy? jika memungkinkan kan bisa dicopy dulu textnya saja dan dibagikan versi teksnya disini. jadi tidak perlu lagi upload gambar gitu maksud saya mas. tapi jika tidak bisa dicopy dan mas tidak mau ngetik satu-satu karena kesibukan, ya tidak masalah sih upload image via talkimg.

The change of coach experienced by Napoli giving an impact on their performance this season. A coach and players must adapt to the new strategy that was solidly built last season. This must be the reason why Napoli is experiencing negative results recently. if Napoli don't have any targets because they feel satisfied after winning last season, I think this is an unreasonable reason.

AS Roma should be able to win this match. I think it will not be an easy match like when they won 7-0 against Empoli. But, they should have won at least 2 - 0 in this match. Because of the quality of the players they have, it is norma if Roma is predicted to win. Will there be any surprises, I think there probably won't be any surprises.

Sedikit masukan dari saya untuk menjadikan thread ini menjadi lebih terbuka,
1. Jangan menggunakan short-url untuk berbagi informasinya, menggunakan short-url juga berpotensi disalahgunakan oleh member yang bisa menyebarkan virus, jadi untuk antisipasi juga agar tidak ada member yang terjebak virus maupun phishing.
2. Jangan menaruh referral pada link karena itu melanggar aturan forum, sebaiknya cantumkan kode referral sebagai text biasa, sebagai opsi apakah seseorang bersedia menjadi referral Anda atau tidak.
3. Sebaiknya kunci jawaban tidak dihide dalam short-url dan tidak ditaruh pada image, melainkan bagikan dalam bentuk text,

Kehadiran Shibarium yang mendapatkan antusiasme dari komunitas Shiba nampaknya sedang dalam pantauan tim. Salah satu tim mengingatkan untuk selalu berhati-hati dalam memilih proyek yang dikembangkan dijaringan shibarium. Meskipun ini adalah hal umum, tapi tidak ada salahnya jika saya juga ikut mengingatkan member sini yang mungkin tertatik untuk invest atau degen di jaringan shibarium. Karena pada dasarnya masalah-masalah scam yang terhubung dengan smart contract di jaringan lain seperti ETH, BSC dan sebagainya, pasti juga akan dialami dan ditemukan di jaringan Shibarium.

https://u.today/shib-army-gets-important-warning-from-shiba-inu-official

Sistem vesting atau hold ini mas? memang ngeri untuk token baru yang tidak memiliki informasi tim yang jelas dan backer investor yang mengkonfirmasi kalau mereka benar melakukan investasi di proyek tersebut. Karena, jika tidak ada jaminan liquidity yang di lock lebih lama daripada vesting atau holding dan jumlahnya lebih dari 60% dari hasil ICO/ILO, maka ini bisa dicurigai dari awal kalau ada yang tidak beres dari proyek tersebut. Zaman sekarang model vesting dan hold lebih banyak yang ga beres memang. Jangankan yang menyaratkan vesting atau hold, yang pasti liquidity lock dan valid jumlahnya besar, maka itu mengindikasikan bahwa proyek tersebut mungkin potensial rug.