Apakah ini ada dasar teoretisnya gan? Apa yang menentukan modal 2,5 hasil bagi dua tadi sudah waktunya dimasukkan ke pasar (misalnya modal awal udah turun 20%) sejauh yang agan lakukan?
Ini model baru yang ane temui. Apakah ada bedanya dengan misalnya bagi tiga/empat?
Boleh tahu pertanyaannya merujuk ke pola umum atau pola saya pribadi?
namun karena agan menunjuk angka 2,5, berarti kemungkinan merujuk kepada pola saya.
Menjawab pertanyaan agan joni, khususnya yang ini :
Apa yang menentukan modal 2,5 hasil bagi dua tadi sudah waktunya dimasukkan ke pasar (misalnya modal awal udah turun 20%) sejauh yang agan lakukan?
berarti saya harus menerangkan pola trading saya. terutama dalam keputusan entry :
- Saya baru akan melakukan trading jika indikator yang ditunjukkan pada TF mingguan dan daily menunjukkan tren positif. ditambah indikator pada H1 dan H4.
- Strategi entry bisa menggunakan deret fibonacchi atau averaging bahkan bisa full 2,5 jt jika saya yakin dengan pergerakan pasar.
- Harga tentu akan mengalami fluktuasi. Bisa terjadi pada TF H1 ataupun daily.
Untuk uji kasus, kita pake chart yaa.
saya ambil contohnya chart Dash :
Seperti bisa dilihat, bahwa batasan weekly resistance bisa ditembus secara sempurna. saya beli di harga 1 dash = $52 sebesar 2,5jt. pastinya harga akan mengalami fluktuasi, walopun secara trend menunjukkan bullish. 2,5 juta akan saya pergunakan untuk melakukan buyback pada harga 1 dash=$50.
jika modal awal sudah turun 20% dan kita melakukan buy back, itu bisa saja terjadi walaupun tidak akan saya lakukan. Jika hal ini terjadi (modal awal turun 20%), maka kemungkina terbesar adalah salah baca pergerakan harga.
untuk yang ini ;
Ini model baru yang ane temui. Apakah ada bedanya dengan misalnya bagi tiga/empat?
semua orang pasti memiliki pola money management yang berbeda. dan nggak ada yang salah. bagi 2, 3, atau 4 ataupun 10, nggak ada yang melarang. karena intinya money management adalah menghindarkan trader dari MC. semakin banyak pembagi, semakin bagus. modal trading makin terjaga.