[DISKUSI] Pandangan negatif terhadap para pengguna crypto

[daarul50]

Orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia crypto dan telah meninggalkan pekerjaan lainnya saya rasa pasti pernah merasakan ditanya orang seperti ini
"Kamu kerja apa sih? Kok diam terus di rumah tetapi uang tetap aja punya?"
dari pertanyaan tersebut, mereka curiga terhadap orang-orang yang berfokus menghasilkan uang dari cryptocurrency dan bahkan setelah dijelaskan pun mereka menilai bahwa cryptocurrency itu haram.

Mari kita bahas ini lebih lanjut lagi

pada dasarnya kita mendapatkan uang dari crypto karena melakukan perdagangan (jual-beli). Kenapa mereka bisa langsung menilai bahwa crypto itu haram? Alasan mereka adalah karena crypto "spekulatif" dan "tidak mempunyai fisik".

SPEKULATIF
Mari kita lihat syarat-syarat jual beli menurut agama islam:
1. Pedagang,
2. Pembeli,
3. Barang yang didagangkan,
4. Terjadi kesepakatan antara 2 pihak diatas dengan tidak merugikan salah satu pihak.

Dari keempat syarat diatas kita tidak melihat hal yang menyimpang dari aturan agama dalam perdagangan crypto karena semua syarat tersebut menurutku pribadi sudah terpenuhi. Timbul alasan lain dari mereka yaitu harga crypto tidak jelas dan tidak menentu (spekulatif) sehingga harga crypto ditentukan seenaknya.

“Emas ditukar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, sama beratnya dan langsung diserahterimakan. Apabila berlainan jenis, maka juallah sesuka kalian namun harus langsung diserahterimakan/secara kontan” (HR. Muslim: 2970)

Dalam hadits diatas, ketika terjadi pertukaran atau perdagangan kita tidak dilarang untuk memasang harga setinggi-tingginya dengan catatan kedua belah pihak sepakat dengan harga tersebut.

“… janganlah kalian saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang timbul dari kerelaan di antara kalian…” (QS. An-Nisaa’: 29)


TIDAK MEMPUNYAI FISIK
Kita semua akui bahwa crypto khususnya bitcoin memang tidak mempunyai fisik. Tetapi, bitcoin mempunyai kepastian jumlah yaitu total bitcoin adalah 21 juta tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. Hal tersebut sudah tercantum dalam whitepaper bitcoin oleh satoshi. Dari kepastian yang diberikan bitcoin maka alasan terkait bahwa bitcoin tidak mempunyai fisik bisa kita kesampingkan.

Mari kita bandingkan, anggap saja bitcoin sebagai suatu barang dan bitcoin merupakan barang limited edition. Kita semua tahu bahwa sesuatu yang bertuliskan limited edition mempunyai batas tertentu dan tidak akan bertambah dan berkurang. Saya pribadi justru ngeri ketika banyak orang yang memperdagangkan barang-barang palsu (banyaklah di berbagai online shop yang ada saat ini). Contohnya adalah barang tidak sesuai dengan gambar dan deskripsi dari barang yang dijual

Perdagangan nyata barang saja bisa menjadi haram ketika terjadi kasus seperti itu. Dalam agama islam pun hal tersebut jelas-jelas tidak diperbolehkan.

“Barang siapa yang berlaku curang terhadap kami, maka ia bukan dari golongan kami. Perbuatan makar dan tipu daya tempatnya di neraka” (HR. Ibnu Hibban 567, Thabrani dalam Mu’jamul Kabiir 10234, Abu Nu’aim dalam Al Hilyah IV/189; dihasankan Syaikh Salim Al Hilaly)

Dengan penjelasan kecil diatas, apakah mereka masih tetap akan berpikir negatif terhadap para pengguna crypto? Bagaimana menurut kalian guys?

Penjelasan diatas hanya berdasarkan ilmu yang saya dapatkan selama belajar, jika ada yang salah mohon dimaafkan dan dikoreksi.

[kawetsriyanto]

Izin menanggapi dari sudut pandang crypto sebagai "aset".

apakah mereka masih tetap akan berpikir negatif?

Tidak heran kalo banyak pandagan negatif terhadapa user crypto, karena masyarakat kita memang terbiasa kritis [cenderung curiga] terhadap hal baru, apalagi yang sifatnya online. Tapi tidak perlu khawatir, ada beberapa hal yang dapat merubah pandangan tersebut, yaitu bukti kesuksesan dan respon positif dari pemerintah [IMO]. Dan 2 hal tersebut sudah bisa kita lihat dari beberapa hal berikut :

1. Dilegalkannya aset crypto [SK/ Kep. Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2019]
2. Mulai banyaknya exchanger crypto di Indonesia
3. Mulai dikenalnya para top influencer Indonesia

Apa implikasi dari ketiga hal di atas?
Munculnya ketiga hal di atas adalah dampak dari meningkatnya jumlah crypto user di kalangan masyarakat [kaitan antara sebab-akibat]. Sebab poin 1 dan 2 tidak akan muncul jika tidak ada urgensi karena meningkatnya demand terkait crypto di Indonesia. Sedangkan poin 3 merupakan imbas dari peningkatan trust dan keingintahuan masyarakat terhadap dunia crypto.

Kesimpulan :
Dengan fakta tersebut, saya yakin bahwa ada pergeseran pandangan/stigma di kalangan masyarakat. Makin banyak orang-orang yang ikut serta pada bisnis crypto dan mulai menilai crypto dari sudut pandang positif.


Terkait alasan ketidakpercayaan karena crypto "spekulatif" dan "tidak mempunyai fisik", saya yakin ini yang mengkampanyekan hanyalah orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu. Coba kita bandingkan dengan saham, apa bedanya? sama saja to? CMIIW.  
Menurut saya, ini bukan faktor utama timbulnya ketidakpercayaan atau stigma negatif pada masyarakat luas. Hanya orang-orang tertentu saja yang berpikiran seperti ini. Jikapun mau menjawab mereka, jawab saja kalau legalitas aset crypto itu sudah jelas dan tidak ada fatwa yang mengharamkan aset crypto.

[Innerpumper]

pada dasarnya kita mendapatkan uang dari crypto karena melakukan perdagangan (jual-beli). Kenapa mereka bisa langsung menilai bahwa crypto itu haram? Alasan mereka adalah karena crypto "spekulatif" dan "tidak mempunyai fisik".

SPEKULATIF
Mari kita lihat syarat-syarat jual beli menurut agama islam:
1. Pedagang,
2. Pembeli,
3. Barang yang didagangkan,
4. Terjadi kesepakatan antara 2 pihak diatas dengan tidak merugikan salah satu pihak.

Dari keempat syarat diatas kita tidak melihat hal yang menyimpang dari aturan agama dalam perdagangan crypto karena semua syarat tersebut menurutku pribadi sudah terpenuhi. Timbul alasan lain dari mereka yaitu harga crypto tidak jelas dan tidak menentu (spekulatif) sehingga harga crypto ditentukan seenaknya.

“Emas ditukar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, sama beratnya dan langsung diserahterimakan. Apabila berlainan jenis, maka juallah sesuka kalian namun harus langsung diserahterimakan/secara kontan” (HR. Muslim: 2970)

Dalam hadits diatas, ketika terjadi pertukaran atau perdagangan kita tidak dilarang untuk memasang harga setinggi-tingginya dengan catatan kedua belah pihak sepakat dengan harga tersebut.

“… janganlah kalian saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang timbul dari kerelaan di antara kalian…” (QS. An-Nisaa’: 29)


TIDAK MEMPUNYAI FISIK
Kita semua akui bahwa crypto khususnya bitcoin memang tidak mempunyai fisik. Tetapi, bitcoin mempunyai kepastian jumlah yaitu total bitcoin adalah 21 juta tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. Hal tersebut sudah tercantum dalam whitepaper bitcoin oleh satoshi. Dari kepastian yang diberikan bitcoin maka alasan terkait bahwa bitcoin tidak mempunyai fisik bisa kita kesampingkan.

Mari kita bandingkan, anggap saja bitcoin sebagai suatu barang dan bitcoin merupakan barang limited edition. Kita semua tahu bahwa sesuatu yang bertuliskan limited edition mempunyai batas tertentu dan tidak akan bertambah dan berkurang. Saya pribadi justru ngeri ketika banyak orang yang memperdagangkan barang-barang palsu (banyaklah di berbagai online shop yang ada saat ini). Contohnya adalah barang tidak sesuai dengan gambar dan deskripsi dari barang yang dijual

Perdagangan nyata barang saja bisa menjadi haram ketika terjadi kasus seperti itu. Dalam agama islam pun hal tersebut jelas-jelas tidak diperbolehkan.

“Barang siapa yang berlaku curang terhadap kami, maka ia bukan dari golongan kami. Perbuatan makar dan tipu daya tempatnya di neraka” (HR. Ibnu Hibban 567, Thabrani dalam Mu’jamul Kabiir 10234, Abu Nu’aim dalam Al Hilyah IV/189; dihasankan Syaikh Salim Al Hilaly)

Dengan penjelasan kecil diatas, apakah mereka masih tetap akan berpikir negatif terhadap para pengguna crypto? Bagaimana menurut kalian guys?

Penjelasan diatas hanya berdasarkan ilmu yang saya dapatkan selama belajar, jika ada yang salah mohon dimaafkan dan dikoreksi.

Jika dinilai dari standar agama pasti akan terjadi argumen yang tidak akan habisnya gan . Itu tergatung bagaimana kita menilainya aja agan. Andai saja semua dinilai dengan agama mungkin tidak ada negara maju, saya yakin semua negara ingin bersaing untuk menemukan hal baru agar mereka diakui dunia. Ini sudah zaman yang beda menurut ane. Zaman dimana digital diperlukan dimana mana.
Seperti halnya sistem banking Pasti juga banyak orang bilang Haram. Tapi nyatanya? hampir semua orang didunia menggunakannya. Ini zaman digital gan dimana semua orang perlu sistem yang cepat untuk membantu keperluan mereka sehari hari.

[abyan@83]

Terkait alasan ketidakpercayaan karena crypto "spekulatif" dan "tidak mempunyai fisik", saya yakin ini yang mengkampanyekan hanyalah orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu. Coba kita bandingkan dengan saham, apa bedanya? sama saja to? CMIIW.  
Menurut saya, ini bukan faktor utama timbulnya ketidakpercayaan atau stigma negatif pada masyarakat luas. Hanya orang-orang tertentu saja yang berpikiran seperti ini. Jikapun mau menjawab mereka, jawab saja kalau legalitas aset crypto itu sudah jelas dan tidak ada fatwa yang mengharamkan aset crypto.

Bener banget om kawetsriyanto   saya juga sering liat perbandingan masalah agama, banyak argumen soal masalah

Bitcoin diperlbolehkan gak sih dalam agama?

Kadang lucu juga liat arguement sana sini beda  . Menurut saya sih ini mah masalah peribadi aja. Toh, dia pakar agama ngapain nyasar ke Cryptocurrency. Cryptocurrency setau saya pada dasarnya hanya untuk bisnis, investasi, dan trading  . Kalo coba berdasarkan Pola Pikir Manusia atau Filsafat saya yakin pasti pengen menang sendiri hehe. Jawab aja sesuai nurani masing masing.

Dan saya yakin sebagain tokoh masyarakat yang memiliki argument atau pola pikir negatif tentang cryptocurrency atau BTC pasti ada tujuan tertentu yang saya sendiri tidak tau apa itu  . Bahkan, apa mereka betul betul paham mengenai cryptocurrency   sehingga berani mengeluarkan fatwa dari pola pikir mereka sendiri. Coba aja mereka lihat berapa orang didunia yang terbantu adanya sistem Cryptocurrency ini. Apakah mereka buta akan hal itu  

[mu_enrico]

Ane baca dari OP sepertinya menjurus cryptocurrency untuk trading ya? Pandangan negatif tersebut tidak hanya untuk trader kripto kok, tapi kena juga buat trader saham, obligasi, dan forex.

Kalau dari gaji ngebounty ane kira gak ada masalah karena agan menjual jasa posting yang dibayar pake kripto. Hal ini tidak ada bedanya dengan profesi penulis atau juru ketik.

[abhiseshakana]

Ane baca dari OP sepertinya menjurus cryptocurrency untuk trading ya? Pandangan negatif tersebut tidak hanya untuk trader kripto kok, tapi kena juga buat trader saham, obligasi, dan forex.

Kalau dari gaji ngebounty ane kira gak ada masalah karena agan menjual jasa posting yang dibayar pake kripto. Hal ini tidak ada bedanya dengan profesi penulis atau juru ketik.

Mungkin sama halnya dengan Mining ... crypto yang didapatkan dari hasil mining (block reward) layaknya adalah gaji/bayaran buat kinerja yang dihasilkan pada proses mining tersebut.

Jika diibaratkan Alat mining adalah tenaga kerja, hashrate = skill/level kerja, listrik = sumber tenaganya (kalori) dan Blockchain adalah perusahaan yang menaungi tenaga kerja tersebut, Block = objek yang dikerjakan, Block reward = Gaji yg diterima berdasarkan level kerja dari masing-masing tenaga kerja.

IMO

[Rampagoe004]

Kalau dari gaji ngebounty ane kira gak ada masalah karena agan menjual jasa posting yang dibayar pake kripto. Hal ini tidak ada bedanya dengan profesi penulis atau juru ketik.

Ya benar om enrico, kalau hanya menerima gaji dari ngebounty ane rasa itu tidak termasuk hal negatif (haram) kan kita bekerja sama dengan para dev untuk mempromosikan project yang mereka jalankan. Maka dari itu setelah kita berkerja dengan mereka kalau memang projectnya berhasil kita kan juga mendapatkan hak kita masing-masing ya itu dengan bayaran cryptocurrency. Berbeda halnya dengan berinvestasi (isi dari thread OP)

[Ardenoss]

Pandangan negatif terhadap pengguna crypto yaitu berat untuk investasi yang bisa membuat para investor menelan kerugian sedang bagi penggunanya bisa mendapat profit lebih dari yang investasikan,tapi semua pandangan tetap berbeda beda itu hal yang lumrah terjadi

[mlindjo]

Jika kita liat dari segi profit yang di dapat tidak ada yang negatif,hanya beberapa hal saja yang bisa terlihat negatif itu karena masih banyak yang kurang mengerti tentang hal hal positif di crypto,berati bisa kita petik crypto adalah tempat untuk berinvestasi

[damsix]

Saya paling malas bang berdebat sama yg kaya gitu . Sampe mulut berbusa pun mereka tidak akan faham kalau pada dasar nya mereka tidak mau mengerti (tidak ingin memahami cryptocurrency) .
Apalagi yg berbicara itu orang tua , orang tua yg tak bisa pegang Mouse Komputer dan ketika pegang Mouse pun Alergi . LOL

Titik tumpu nya saya bilang sama mereka klo Crytocurrecy itu halal , karena sudah masuk dalam "syarat-syarat jual beli menurut agama islam" yg sudah di  sebutkan di atas .

PS : Kalau mereka masih bilang Haram atau Judi , ywda saya tinggalin mereka karena saya ga minta makan sama mereka .


#SalamJoged

[Ifra24]

PS : Kalau mereka masih bilang Haram atau Judi , ywda saya tinggalin mereka karena saya ga minta makan sama mereka .

#SalamJoged

Ane setuju sama om Damsix,
Kemudian pas baca baca ane dapat ini gan.

KH Cholil Nafis yang merupakan anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) periode 2015-2020 juga menukil definisi uang dari kitab Buhuts fi al-Iqtishad al-Islami. "Uang: segala sesuatu yang menjadi media pertukaran dan diterima secara umum, apa pun bentuk dan dalam kondisi seperti apa pun." lanjut KH Cholil, kedudukan Bitcoin sebagai alat tukar menurut hukum Islam adalah boleh, tetapi dengan syarat harus ada serah terima (taqabudh) dan sama kuantitasnya jika jenisnya sama.
Namun beliau berkata bahwa " bitcoin Keberadaannya tak ada aset pendukungnya, harga tak bisa dikontrol, dan keberadaannya tak ada yang menjamin secara resmi, sehingga kemungkinan besar banyak spekulasi ialah haram," tegas KH Cholil.
Dengan demikian, berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut di atas, ia mengatakan hukum Bitcoin sebagai alat tukar adalah mubah (boleh) bagi mereka yang berkenan untuk menggunakan dan mengakuinya.
Namun hukum Bitcoin sebagai investasi menjadi haram karena nyatanya Bitcoin diperlakukan sebagai alat spekulasi, bukan untuk investasi, atau dengan kata lain, hanya menjadi alat permainan untung-rugi, bukan suatu bisnis yang menghasilkan.

Nah dari hal tersebut saya pikir ini pada akhirnya tergantung dari cara pandang kita hanya sebagai alat spekulasi atau sebagai investasi.
Mohon revisi jika keliru heheh

Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/3227968/bitcoin-halal-atau-haram

[Silver80]

Dengan penjelasan kecil diatas, apakah mereka masih tetap akan berpikir negatif terhadap para pengguna crypto? Bagaimana menurut kalian guys?

menurut asumsi saya, Pro-Kontra Crypto masih akan tetap Berlanjud karena setiap pribadi memiliki sudut pandang yang berbeda beda,dari beberapa Hadits yang agan cantumkan,sepertinya ajaran Islam jelas, tidak mempersoalkan terutama perihal "Ngebounty" hanya saja untuk masalah "Trading" sudut pandangnya juga sama seperti Bursa saham dan lain sejenisnya.

[pandukelana2712]

"Kamu kerja apa sih? Kok diam terus di rumah tetapi uang tetap aja punya?"

Berarti orang tersebut gak paham dengan adanya remote worker.
Anggap kita bekerja diluar negeri melalui internet, bikin laporan pekerjaan kita dan terakhir mendapat gaji berupa kripto.
Apakah ada yg salah dengan hal tersebut?

Kenapa mereka bisa langsung menilai bahwa crypto itu haram?

apakah mereka masih tetap akan berpikir negatif terhadap para pengguna crypto?

Hal itu dikarenakan mereka iri kepada kita dan tidak mengetahui sedikitpun ilmu "halal-haram".
Mereka mengambil sebagian dari ayat Al-Qur'an dan menggabungkannya dengan ayat lainnya untuk kepentingan yg menguntungkan pribadi dan golongannya. Mereka tidak pernah mempelajari kenapa ayat tersebut sampai dicantumkan dlm Al-Qur'an (toh mereka mereka memotong bagian tsb karena tidak ada korelasi dg pendapat mereka).
Dan hal udah sering kita liat dlm lingkungan kita (dlm konteks yg lain).

Untuk sedikit bahan kajian, ada baiknya kita melihat disini:
https://www.youtube.com/watch?v=cYxdQuiALMk
https://www.youtube.com/watch?v=-7QxySzSGwQ
https://www.youtube.com/watch?v=zI0M0yU3Yjo



PS: Nice thread OP! Trims bwt tambahan informasinya.

[phoinex]

Berarti orang tersebut gak paham dengan adanya remote worker.
Anggap kita bekerja diluar negeri melalui internet, bikin laporan pekerjaan kita dan terakhir mendapat gaji berupa kripto.
Apakah ada yg salah dengan hal tersebut?

Untuk sedikit bahan kajian, ada baiknya kita melihat disini:
https://www.youtube.com/watch?v=cYxdQuiALMk
https://www.youtube.com/watch?v=-7QxySzSGwQ
https://www.youtube.com/watch?v=zI0M0yU3Yjo


PS: Nice thread OP! Trims bwt tambahan informasinya.

Tentang remote workernya om pandu menurut pemahaman saya adalah pekerja rumahan itu artinya pola kerja masa depan dimana kantor bukanlah satu-satunya tempat untuk bekerja. Saya pikir tidak ada yang salah meskipun gaji kita sebuah Crypto itu adalah hak dari hasil pekerjaan kita. Kita bekerja memenuhi tantangan masa depan smart work dimana kita dituntut cerdas dalam bekerja dan pada akhirnya Kalau orang sudah fanatik saya pikir apapun yang benar akan bisa dianggap salah karena kefanatikannya.  

BTW terimakasih om kajiannya, nambah ilmu.

[vin1103]

Orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia crypto dan telah meninggalkan pekerjaan lainnya saya rasa pasti pernah merasakan ditanya orang seperti ini
"Kamu kerja apa sih? Kok diam terus di rumah tetapi uang tetap aja punya?"
dari pertanyaan tersebut, mereka curiga terhadap orang-orang yang berfokus menghasilkan uang dari cryptocurrency dan bahkan setelah dijelaskan pun mereka menilai bahwa cryptocurrency itu haram.

ane rasa tidak semua seperti itu jauh kali sampai mengharamkan crypto, bahkan MUI saja lembaga independen pemerintah tidak mengharamkan hal tersebut, mungkin pikiran ente saja yang terlalu khawatir, lagi pula trading pada pemerintah sudah ada peraturannya (bukan crypto tapi forex) yang mengatur tentang pajaknya, jadi ane rasa udah gak ada lagi yang akan sampai mengharamkan

[daarul50]

Orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia crypto dan telah meninggalkan pekerjaan lainnya saya rasa pasti pernah merasakan ditanya orang seperti ini
"Kamu kerja apa sih? Kok diam terus di rumah tetapi uang tetap aja punya?"
dari pertanyaan tersebut, mereka curiga terhadap orang-orang yang berfokus menghasilkan uang dari cryptocurrency dan bahkan setelah dijelaskan pun mereka menilai bahwa cryptocurrency itu haram.

ane rasa tidak semua seperti itu jauh kali sampai mengharamkan crypto, bahkan MUI saja lembaga independen pemerintah tidak mengharamkan hal tersebut, mungkin pikiran ente saja yang terlalu khawatir, lagi pula trading pada pemerintah sudah ada peraturannya (bukan crypto tapi forex) yang mengatur tentang pajaknya, jadi ane rasa udah gak ada lagi yang akan sampai mengharamkan

memang tidak semua gan, hanya saja itu pengalaman saya selama ini. masih banyak orang lain yang mempunyai toleransi terhadap para pengguna crypto dan bahkan banyak juga yang bangga sampai-sampai ingin mengikuti jejak para pengguna crypto. saya hanya menggambarkan sebagian pandangan orang saja menurut yang saya alami. tentunya semua balik lagi kepada diri masing-masing bagaimana kita menanggapi hal tersebut.

utas yang saya buat hanya untuk memperjelas posisi crypto di negara kita untuk sebagian orang yang masih berpandangan negatif terhadap crypto supaya mereka tidak tidak kembali salah paham kepada kita selaku para pengguna crypto.

[ryzaadit]

utas yang saya buat hanya untuk memperjelas posisi crypto di negara kita untuk sebagian orang yang masih berpandangan negatif terhadap crypto supaya mereka tidak tidak kembali salah paham kepada kita selaku para pengguna crypto.

Tidak mudah om, saya sendiri menjelaskan penghasilan saya dari bounty dll bahkan bisa dianalogikan kita melakukan marketing dari suatu proyek perusahaan tapi karena memang pembayaran melalui Bitcoin. Mereka menganggap ke hal yang negatif seperti narkoba, tindak kejahatan dll. Dikarenakan hal negatif berbagai hal positiv hilang dimata mereka mah, tipe orang seperti ini bisa dianalogikan seperti ini :

"Sebesar apapun hal positif akan hilang dikarenakan hal negatif"
"Beribu-ribu kebaikan hilang hanya karena satu kesalahan"

Baiklah jika memang bitcoin disalahgunakan tapi siapakah yang harus disalahkan "Si Pengguna" atau "Bitcoin padahal ada banyak manfaat dari Cryptocurrency. Analogi lain jika suatu Umat Beragama melakukan penyimpangan dalam Ajaran Mereka siapakah yang disalahkan "Umat Tersebut" atau "AgamaTersebut"? Karena saya yakin semua agama yang baik tidak akan mengajarkan kejahatan. Big Question

[daarul50]

~snip~

Tidak mudah om, saya sendiri menjelaskan penghasilan saya dari bounty dll bahkan bisa dianalogikan kita melakukan marketing dari suatu proyek perusahaan tapi karena memang pembayaran melalui Bitcoin. Mereka menganggap ke hal yang negatif seperti narkoba, tindak kejahatan dll. Dikarenakan hal negatif berbagai hal positiv hilang dimata mereka mah, tipe orang seperti ini bisa dianalogikan seperti ini :

"Sebesar apapun hal positif akan hilang dikarenakan hal negatif"
"Beribu-ribu kebaikan hilang hanya karena satu kesalahan"

Baiklah jika memang bitcoin disalahgunakan tapi siapakah yang harus disalahkan "Si Pengguna" atau "Bitcoin padahal ada banyak manfaat dari Cryptocurrency. Analogi lain jika suatu Umat Beragama melakukan penyimpangan dalam Ajaran Mereka siapakah yang disalahkan "Umat Tersebut" atau "AgamaTersebut"? Karena saya yakin semua agama yang baik tidak akan mengajarkan kejahatan. Big Question

Inilah contoh lain selain dari yang saya sebutkan dalam utas ini. Masih banyak orang yang berpandangan negatif terhadap para pengguna crypto dan kita bisa mendiskusikannya disini supaya yang lain bisa tahu bahwa kita tidak melakukan hal yang negatif dengan bitcoin karena uang yang bukan berupa bitcoin pun bisa disalahgunakan apalagi bitcoin. Semua tergantung kepada para penggunanya. Walaupun demikian, kita tidak boleh menjudge seseorang karena dirinya menggunakan bitcoin sehingga orang tersebut dibilang melakukan hal-hal yang tidak baik. Semoga orang-orang bisa memahami orang-orang seperti kita yang melakukan berbagai pekerjaan dalam bentuk bitcoin.

[joniboini]

Sebenarnya pertanyaan "kamu kerja apa sih, di rumah aja kok dapet duit" sangat sering juga dialamatkan pada freelancer seperti saya. Mungkin karena kultur dan freelancer belum begitu familiar di negara ini, sehingga mereka susah menerima atau berpersepsi yang tidak-tidak. Ane rasa sih ga perlu terlalu ditanggepin kalau mereka sudah sangat kolot, kecuali yang bertanya seperti itu adalah anak-anak muda yang masih galau dengan masa depannya (termasuk saya mungkin).

Ane pribadi lebih mudah mengomunikasikan remote worker ke anak-anak muda (walaupun mereka tetap butuh skill biar bisa sukses), baik itu bounty ataupun jenis kerja remote yang lain. Siapa tahu mereka bisa membuat komunitas tersendiri yang akhirnya bisa menghasilkan, seperti misalnya Kampung Desain atau bisnis sendiri. Sebenarnya skill yang perlu buat bounty juga bisa dikembangkan buat freelance (desain, video, konten dst), jadi ya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.

Btw pandangan negatif ini menurut ane letaknya bisa bersifat lokal saja gan. Kalau agan tinggal di daerah yang telah kenal kripto dengan baik, pastinya asumsi semacam ini bakal berkurang. Layaknya kalau agan tinggal di negara yang kultur/iklim freelance/bisnis pribadi sudah berkembang dengan baik seperti Mamarika.

[Rinso]

jadi, masalah ini masih dalam ranah perdebatan, dan sesuatu yang belum jelas hukumnya lebih baik ditinggalkan.

bukankah yang belum jelas hukumnya seperti judul thread diatas pantas diperdebatkan gan agar kita bisa mengetahui kepastiannya dan orang2 yang berpandang negatif menjadi tau apa yang kita lakukan ini sehingga mereka tidak berfikir negative lagi??