Diskusi Timnas Indonesia

[Chikito]

Ramalan-ramalan muncul dari sana sini, tadi sempat tertarik dengan judul "kluivert out" eh ternyata hanya sebuah headline web berita click bait ala tipiwan yang ternyata isinya ramalan
Ga habis pikir sih kalau hal ini terjadi lagi sebelum ronde ke-4 dimulai, misal dengan secara tiba-tiba Kluivert dapat tawaran lebih asyik daripada pada gaji timnas, pasti akan kelimpungan juga timnas untuk mencari pengganti. Walaupun pertandingannya masih lama pada bulan 10, kalau saja tiba-tiba out nih, siapa kira-kira yang akan menjadi pengganti?

Saya mendengar berita ini sejak maret 2025 lalu ketika timnas keok lawan australia. Bukan berita mengejutkan sih karena orang kita ini tidak mudah puas atas capaian seseorang. Masih untung kita dapat melenggang ke putaran ke-4 dari pada terjerembab di ronde-3. Ya mungkin karena Kluivert ini tidak sesuai ekspektasi media sehingga dianggap tidak setenar STY yang cukup media darling.

Kalau maret dulu sempat ada nama Bojan Hodak [1], pelatih persib bandung yang menjuarai liga indonesia. Cuma sekedar isu yang diangkat media vietnam atas kekecewaan mereka terhadap Kluivert.

[1]. https://superball.bolasport.com/read/334232147/media-vietnam-sebut-bojan-hodak-pengganti-patrick-kluivert-di-timnas-indonesia

[punk.zink]

Saya mendengar berita ini sejak maret 2025 lalu ketika timnas keok lawan australia. Bukan berita mengejutkan sih karena orang kita ini tidak mudah puas atas capaian seseorang. Masih untung kita dapat melenggang ke putaran ke-4 dari pada terjerembab di ronde-3. Ya mungkin karena Kluivert ini tidak sesuai ekspektasi media sehingga dianggap tidak setenar STY yang cukup media darling.

Jika andai saja Timnas Indonesia gugur di putaran 3 kemarin, kemungkinan yang memang akan disalahkan atas kegagalan tersebut adalah pelatih baru beserta timnya, namun kalau langsung diambil tindakan dengan memecatnya, kok rasanya cukup kelewatan juga ya .. karena Kluivert belum lama menangani timnas Indonesia, dan seharusnya periode singkat tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur atas kinerjanya (berbeda jauh dengan STY yang memang sudah bertahun-tahun melatih Indonesia).

[topbitcoin]

Saya mendengar berita ini sejak maret 2025 lalu ketika timnas keok lawan australia. Bukan berita mengejutkan sih karena orang kita ini tidak mudah puas atas capaian seseorang. Masih untung kita dapat melenggang ke putaran ke-4 dari pada terjerembab di ronde-3. Ya mungkin karena Kluivert ini tidak sesuai ekspektasi media sehingga dianggap tidak setenar STY yang cukup media darling.

Jika andai saja Timnas Indonesia gugur di putaran 3 kemarin, kemungkinan yang memang akan disalahkan atas kegagalan tersebut adalah pelatih baru beserta timnya, namun kalau langsung diambil tindakan dengan memecatnya, kok rasanya cukup kelewatan juga ya .. karena Kluivert belum lama menangani timnas Indonesia, dan seharusnya periode singkat tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur atas kinerjanya (berbeda jauh dengan STY yang memang sudah bertahun-tahun melatih Indonesia).

Sebenarnya agak bingung juga untuk sekarang karena bagaimanapun juga terkadangg keputusan yang dibuat sejak awal selalu terburu-buru dan ketika ada tagar dan jika nantinya ada keputusan dipecat pun saya tidak terlalu heran karena sebelumnya juga hal seperti ini pernah terjadi.

Tetapi untuk sekarang meskipun kemungkinan terburuknya harus tersingkir tetapi saya rasa kita masih harus memberikan kesempatan sedikit lebih lama karena bagaimanapun juga pertimbangan untuk membangun kemistri jelas sedikit sulit sehingga harus ada kesempatan lebih untuk itu.
Sekarang ini round 4 masih cukup lama sehingga masih ada kesempatan untuk pengembangan, jangan sampai apa yang terjadi kepada STY yang terkesan terlalu terburu-buru terulang kembali. Meskipun untuk saat ini saya masih kurang srek dengan pola permainan pelatih sekarang tetapi tentu saja ketika keputusan dibuat maka resiko harus tetap ada dan kita harus memberikan kesempatan untuk hal tersebut.

[Chikito]

Saya mendengar berita ini sejak maret 2025 lalu ketika timnas keok lawan australia. Bukan berita mengejutkan sih karena orang kita ini tidak mudah puas atas capaian seseorang. Masih untung kita dapat melenggang ke putaran ke-4 dari pada terjerembab di ronde-3. Ya mungkin karena Kluivert ini tidak sesuai ekspektasi media sehingga dianggap tidak setenar STY yang cukup media darling.

Jika andai saja Timnas Indonesia gugur di putaran 3 kemarin, kemungkinan yang memang akan disalahkan atas kegagalan tersebut adalah pelatih baru beserta timnya, namun kalau langsung diambil tindakan dengan memecatnya, kok rasanya cukup kelewatan juga ya .. karena Kluivert belum lama menangani timnas Indonesia, dan seharusnya periode singkat tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur atas kinerjanya (berbeda jauh dengan STY yang memang sudah bertahun-tahun melatih Indonesia).

Sebenarnya agak bingung juga untuk sekarang karena bagaimanapun juga terkadangg keputusan yang dibuat sejak awal selalu terburu-buru dan ketika ada tagar dan jika nantinya ada keputusan dipecat pun saya tidak terlalu heran karena sebelumnya juga hal seperti ini pernah terjadi.

Tetapi untuk sekarang meskipun kemungkinan terburuknya harus tersingkir tetapi saya rasa kita masih harus memberikan kesempatan sedikit lebih lama karena bagaimanapun juga pertimbangan untuk membangun kemistri jelas sedikit sulit sehingga harus ada kesempatan lebih untuk itu.
Sekarang ini round 4 masih cukup lama sehingga masih ada kesempatan untuk pengembangan, jangan sampai apa yang terjadi kepada STY yang terkesan terlalu terburu-buru terulang kembali. Meskipun untuk saat ini saya masih kurang srek dengan pola permainan pelatih sekarang tetapi tentu saja ketika keputusan dibuat maka resiko harus tetap ada dan kita harus memberikan kesempatan untuk hal tersebut.

Sebenarnya awal-awal main timnas kita ini bagus (di zaman STY), namun karena euforia rakyat indonesia sangat menggebu, membuat pemain jadi agak kaget juga, dan terjadilah yang namanya "demam panggung". Sampai hari ini saya heran, kenapa kalau timnas kita ini dielu-elukan, mereka jadi tampil buruk, beda kalau tidak begitu diperhatikan, eh tahunya menang aja. Dulu itu saya tidak begitu memperhatikan timnas, taunya lolos aja dari zona asia tenggara, dan itu jadi perhatian saya, namun lambat laun, makin ke sini kok makin kacau mainnya. Apa mungkin timnas kita ini tidak perlu kita bangga-banggakan sehingga memotivasi mereka main lebih baik?.

[punk.zink]

Sebenarnya awal-awal main timnas kita ini bagus (di zaman STY), namun karena euforia rakyat indonesia sangat menggebu, membuat pemain jadi agak kaget juga, dan terjadilah yang namanya "demam panggung". Sampai hari ini saya heran, kenapa kalau timnas kita ini dielu-elukan, mereka jadi tampil buruk, beda kalau tidak begitu diperhatikan, eh tahunya menang aja. Dulu itu saya tidak begitu memperhatikan timnas, taunya lolos aja dari zona asia tenggara, dan itu jadi perhatian saya, namun lambat laun, makin ke sini kok makin kacau mainnya. Apa mungkin timnas kita ini tidak perlu kita bangga-banggakan sehingga memotivasi mereka main lebih baik?.

Kayaknya masalah mentalitas sangat berpengaruh di performa timnas Indonesia Om, sehingga ketika mereka berada disituasi yang cukup genting atau sedang diharapkan untuk bisa tampil bagus (guna memenuhi target) yang ada hal tersebut malah membebani para pemain, sehingga mereka tidak bisa bermain lepas dan malah cenderung membuat blunder ketika di lapangan.

Meskipun STY tidak memiliki banyak variasi strategi (cenderung monoton) namun tidak bisa dipungkiri jika dia adalah pelatih yang bagus dan disegani oleh para pemain timnas, sehingga pada saat STY menjadi pelatih harmonisasi tim terlihat cukup menonjol, terutama karena STY adalah pelatih yang sangat disiplin, hal tersebut secara tidak langsung menular kepada para pemainnya.

[khiholangkang]

Sebenarnya awal-awal main timnas kita ini bagus (di zaman STY), namun karena euforia rakyat indonesia sangat menggebu, membuat pemain jadi agak kaget juga, dan terjadilah yang namanya "demam panggung". Sampai hari ini saya heran, kenapa kalau timnas kita ini dielu-elukan, mereka jadi tampil buruk, beda kalau tidak begitu diperhatikan, eh tahunya menang aja. Dulu itu saya tidak begitu memperhatikan timnas, taunya lolos aja dari zona asia tenggara, dan itu jadi perhatian saya, namun lambat laun, makin ke sini kok makin kacau mainnya. Apa mungkin timnas kita ini tidak perlu kita bangga-banggakan sehingga memotivasi mereka main lebih baik?.

Saya setuju, demam panggung ini menjadi penyakit yang sangat sulit si sembuhkan, aalagi jika meresa mereka bintang itu akan menjadi lebih buruk lagi dan lebih egois, isilahnya mungkin *Seleb* dan itu berbahaya jika sudah menghasut pola pikir para pemain timnas kita.

Memang  kita harus melihatnya biasa saja, jangan terlalud i kasih banyak panggung jika belum menorehkan prestasi, itu jau lebih baik daripada kita puja puji secaa terus menerus dan berlebihan yang berakibat fatal pada karakter para pemain.

[Chikito]

Kayaknya masalah mentalitas sangat berpengaruh di performa timnas Indonesia Om, sehingga ketika mereka berada disituasi yang cukup genting atau sedang diharapkan untuk bisa tampil bagus (guna memenuhi target) yang ada hal tersebut malah membebani para pemain, sehingga mereka tidak bisa bermain lepas dan malah cenderung membuat blunder ketika di lapangan.

Ini akan jadi PR besar buat kluivert dalam melatih mentalitas timnas. Kalau bicara skill, kualitas mereka kan gak jauh beda dengan pemain eropa (karena banyak pemain naturalisasi), tapi kalau mental, mungkin tidak banyak yang sanggup menghadapi tekanan suporter yang pengen timnas menang. Pemain kayak Jay Idzes (yang sudah pengalaman pun) jadi ketularan yang mentalnya lempem, jadi ya musti digodok lagi biar benar-benar siap untuk main di piala dunia.

Memang  kita harus melihatnya biasa saja, jangan terlalud i kasih banyak panggung jika belum menorehkan prestasi, itu jau lebih baik daripada kita puja puji secaa terus menerus dan berlebihan yang berakibat fatal pada karakter para pemain.

Kalau mental seleb mah sudah sejak ada zaman dulu, pemain kayak kurniawan, bambang, dsb. Malah ada pemain sepakbola yang dulunya berbakat, banting stir jadi artis kayak samsir alam. Ini juga yang jadi pembelok motivasi pemain jika sangat dielu-elukan suporter. Mereka akan berpikir buat apa capek-capek berkeringat di lapangan kalau jadi artis yang santai lebih gede honornya dari pada jadi pemain sepakbola.

Tentunya beda dengan di eropa, gaji pemain di sana kan jauh lebih gede dibanding jadi artis. Semangat mereka bermain bola jauh lebih besar dari pada tampil make up di televisi.

[red4slash]

Round 4 akhirnya memasuki babak baru dimana kemarin kita sudah menemukan 2 grup dari hasil drawing yang dilakukan di Bukit Jalil, Malaysia dan timnas kita berada di grup B yang di isi oleh Irak dan Arab Saudi. Kembali lagi kita akan melawan Arab untuk kesekian kalinya di fase ini setelah sebelumnya di fase 3 juga kita sudah melawan mereka dalam 2 leg.
Tetapi melihat hasil sebelumnya tentu saja ini ada sebuah harapan yang sangat baik untuk Timnas kita agar bisa menang di round 4 nanti meskipun mungkin kedua lawan ini berat tetapi kesempatan kita masih cukup terbuka untuk berada di fase berikutnya dalam kualifikasi piala dunia kali ini.

Hasil Drawing Ronde 4: Timnas Indonesia Grup B, bersama Arab Saudi dan Irak

Berita lainnya adalah sedikit merugikan karena dikabarkan striker kita Ole Romeny kemungkinan tidak bisa mengikuti atau bermain di round 4 kualifikasi piala dunia nanti karena dia mengalami cedera ketika mengikuti piala presiden beberapa waktu lalu di Indonesia.
Ini jelas menjadi sebuah petaka yang tidak terlalu baik apalagi kita tahu saat ini untuk lini serang timnas kita bergantung kepada Ole dan saat ini dengan cedera yang dia terima dia cukup diragukan bisa fit ketika round 4 dimulai di Oktober nanti.

Semoga saja proses penyembuhan cedera yang dilakukan lebih cepat dari bayangan meskipun di kabarkan ini sedikit sulit tetapi saya mengharapkan dia bisa tampil nantinya.
Cedera, Ole Romeny Diragukan Bisa Bela Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

[Ryu_Ar1]

Semoga saja proses penyembuhan cedera yang dilakukan lebih cepat dari bayangan meskipun di kabarkan ini sedikit sulit tetapi saya mengharapkan dia bisa tampil nantinya.
Cedera, Ole Romeny Diragukan Bisa Bela Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dia sudah di konfirmasi bahwa Ole saat ini mengalami patah tulang di bagian tengah kakinya sehingga sudah jelas ini akan membutuhkan waktu untuk bisa pulih dan fit seperti sedia kala dan memang berbicara tentang putaran ke 4 hal ini sepertinya di ragukan yang tentu ini akan memberikan sebuah ke khawatiran apalagi untuk saat ini Ole adalah salah satu pemain yang memang paling diharapkan apalagi dengan statistik dia selama membela timnas tentu 4 pertandingan dengan 3 gol sudah jelas ini harapan baru bagi timnas kita dan ketika dia hilang dari skuad meskipun ada beberapa pemain laiinya yang bisa menggantikan posisi tetapi tidak ada jaminan untuk bisa langsung bisa sama tajamnya untuk saat ini.

Kita akan menghadapi Arab kembali dan Irak tentunya yang notabene harusnya tidak menjadi sebuah kejutan apalagi kita pernah bahkan beberapa kali bertemu dengan mereka, tetapi tentu saja harapan masih ada dan peluang juga masih cukup ada meskipun saat ini rank kita masih berada di bawah mereka tetapi bukan berarti kita tak akan memberikan yang terbaik dan semoga saja ada sebuah hal yang bisa dijadikan sebuah hal positif untuk memantapkan diri supaya bisa ke fase berikutnya.

[masulum]

-snip-
Kita akan menghadapi Arab kembali dan Irak tentunya yang notabene harusnya tidak menjadi sebuah kejutan apalagi kita pernah bahkan beberapa kali bertemu dengan mereka, tetapi tentu saja harapan masih ada dan peluang juga masih cukup ada meskipun saat ini rank kita masih berada di bawah mereka tetapi bukan berarti kita tak akan memberikan yang terbaik dan semoga saja ada sebuah hal yang bisa dijadikan sebuah hal positif untuk memantapkan diri supaya bisa ke fase berikutnya.

Meskipun kita sudah bertemu dengan Arab Saudi di ronde 3, pada ronde 4 ini akan memiliki tekanan yang berbeda untuk timnas Indonesia. Arab juga tidak ingin mengulang kekalahan yang dialami sebelumnya, tentunya mereka sudah siap dengan strategi baru. Karena, pada laga sebelumnya, Indonesia juga menang dengan sangaat susah payah, ini menjadi indikasi bahwa Arab saudi sudah memiliki poin tambahan untuk memperbaiki strategi mereka di ronde 4. Saya sih ga muluk2, setidaknya Indonesia harus bisa ke Ronde 5 untuk perebutan terakhir. Syukur2 kalau ada keajaiban dengan menang di 2 pertandingan ronde 4.

[Bitinity]

-snip-
Kita akan menghadapi Arab kembali dan Irak tentunya yang notabene harusnya tidak menjadi sebuah kejutan apalagi kita pernah bahkan beberapa kali bertemu dengan mereka, tetapi tentu saja harapan masih ada dan peluang juga masih cukup ada meskipun saat ini rank kita masih berada di bawah mereka tetapi bukan berarti kita tak akan memberikan yang terbaik dan semoga saja ada sebuah hal yang bisa dijadikan sebuah hal positif untuk memantapkan diri supaya bisa ke fase berikutnya.

Meskipun kita sudah bertemu dengan Arab Saudi di ronde 3, pada ronde 4 ini akan memiliki tekanan yang berbeda untuk timnas Indonesia. Arab juga tidak ingin mengulang kekalahan yang dialami sebelumnya, tentunya mereka sudah siap dengan strategi baru. Karena, pada laga sebelumnya, Indonesia juga menang dengan sangaat susah payah, ini menjadi indikasi bahwa Arab saudi sudah memiliki poin tambahan untuk memperbaiki strategi mereka di ronde 4. Saya sih ga muluk2, setidaknya Indonesia harus bisa ke Ronde 5 untuk perebutan terakhir. Syukur2 kalau ada keajaiban dengan menang di 2 pertandingan ronde 4.

Memang akan jadi babak yang ga mudah buat timnas kita melawan Arab dan Irak, tapi peluang tentunya tetap ada walaupun kecil. Tidak kalah dalam 2 laga dibabak ke 4 pun buat saya pribadi sudah sebuah prestasi tersendiri karena jelas secara ranking FIFA, tidak bisa dipungkiri bahwa kita jauh dibawah 2 tim tersebut. Yang jadi permasalahan saat ini adalah cederanya Ole Romeny akibat tekel keras dari pemain Arema di kompetisi Piala Presiden beberapa saat yang lalu. Mudah2an aja sih cederanya ga parah dan cepet recover karena kalau sampe absen di babak ke 4 ya bisa jadi salah satu titik lemah timnas karena sejak Ole masuk, bisa dibilang dia jadi tumpuan utama di lini depan.

[Nahl]

-snip-
Kita akan menghadapi Arab kembali dan Irak tentunya yang notabene harusnya tidak menjadi sebuah kejutan apalagi kita pernah bahkan beberapa kali bertemu dengan mereka, tetapi tentu saja harapan masih ada dan peluang juga masih cukup ada meskipun saat ini rank kita masih berada di bawah mereka tetapi bukan berarti kita tak akan memberikan yang terbaik dan semoga saja ada sebuah hal yang bisa dijadikan sebuah hal positif untuk memantapkan diri supaya bisa ke fase berikutnya.

Meskipun kita sudah bertemu dengan Arab Saudi di ronde 3, pada ronde 4 ini akan memiliki tekanan yang berbeda untuk timnas Indonesia. Arab juga tidak ingin mengulang kekalahan yang dialami sebelumnya, tentunya mereka sudah siap dengan strategi baru. Karena, pada laga sebelumnya, Indonesia juga menang dengan sangaat susah payah, ini menjadi indikasi bahwa Arab saudi sudah memiliki poin tambahan untuk memperbaiki strategi mereka di ronde 4. Saya sih ga muluk2, setidaknya Indonesia harus bisa ke Ronde 5 untuk perebutan terakhir. Syukur2 kalau ada keajaiban dengan menang di 2 pertandingan ronde 4.

Memang akan jadi babak yang ga mudah buat timnas kita melawan Arab dan Irak, tapi peluang tentunya tetap ada walaupun kecil. Tidak kalah dalam 2 laga dibabak ke 4 pun buat saya pribadi sudah sebuah prestasi tersendiri karena jelas secara ranking FIFA, tidak bisa dipungkiri bahwa kita jauh dibawah 2 tim tersebut. Yang jadi permasalahan saat ini adalah cederanya Ole Romeny akibat tekel keras dari pemain Arema di kompetisi Piala Presiden beberapa saat yang lalu. Mudah2an aja sih cederanya ga parah dan cepet recover karena kalau sampe absen di babak ke 4 ya bisa jadi salah satu titik lemah timnas karena sejak Ole masuk, bisa dibilang dia jadi tumpuan utama di lini depan.

PSSI kabarnya berencana menaturalisasi beberapa pemain depan untuk menggantikan Ole yang absen karena cedera tetapi memang nama-namanya masih dirahasiakan dan memang tanpa Ole indonesia tidak punya pemain depan yang mumpuni jadi, kehilangan Ole merupakan kerugian besar yang diterima oleh indonesia dan mengenai peluang indonesia dibabak ke 4 kalo ane pribadi bilang ini cukup lumayan sulit apalagi Arab Saudi sebagai tuan rumah mempunyai keuntungan lebih tetapi andai Indonesia bisa menahan imbang Arab saudi dan menang melawan Irak ane pikir kita bisa melaju ke babak ke-5

[masulum]

PSSI kabarnya berencana menaturalisasi beberapa pemain depan untuk menggantikan Ole yang absen karena cedera tetapi memang nama-namanya masih dirahasiakan dan memang tanpa Ole indonesia tidak punya pemain depan yang mumpuni jadi, kehilangan Ole merupakan kerugian besar yang diterima oleh indonesia dan mengenai peluang indonesia dibabak ke 4 kalo ane pribadi bilang ini cukup lumayan sulit apalagi Arab Saudi sebagai tuan rumah mempunyai keuntungan lebih tetapi andai Indonesia bisa menahan imbang Arab saudi dan menang melawan Irak ane pikir kita bisa melaju ke babak ke-5

kalau dari rumor sih, sudah ada beberapa nama yang mencuat:

• Miliano Jonathans: FC Utrecht
• Jaïro Jocquim Riedewald: Belum memiliki klub
• Tristan Gooijer: Ajax
• Million Manhoef: Stoke City
• Demiane Agustien: Arsenal

Kalau dari media lokal sih, orang tua dari Demiane Agustien setuju kalau misalkan benar-benar ingin dinaturalisasi Indonesia. Tinggal bagaimana ET mengambil keputusan, apakah bersedia memanfaatkan peluang ini, atau tidak. Beberapa hari lalu membaca Pascal Struijk sebagai salah satu pemain yang akan dinaturalisasi, namun sudah ditutup olehnya, kalau ia akan memilih tetap bermain untuk Belanda (jika masuk timnas).

[Bitinity]

Sepertinya ga ada yang membahas Timnas U23, apakah kurang menarik karena kompetisinya hanya ditingkat Asia Tenggara saja? Saya liat pertandingan Timnas U23 sejak dibabak grup tapi tidak terlalu puas melihatnya. Walaupun diawal bisa membantai Brunei 8-0 (bukan sesuatu yang WoW), trus cuma bisa menang 1-0 lawan Filipina, dan imbang lawan Malaysia (saya malah nyebutnya kayak sepakbola tarkam, atau mungkin tarkam malah lebih menarik buat ditonton). Yang semalem juga kurang greget nontonnya, harus melewati adu penalty buat melangkah ke Final. Nanti di final lawan Vietnam, apakah bisa menang? Harusnya sih bisa karena yang saya liat dikompetisi ini, tidak ada tim yang benar-benar spesial secara permainan.

[masulum]

Sepertinya ga ada yang membahas Timnas U23, apakah kurang menarik karena kompetisinya hanya ditingkat Asia Tenggara saja? -snip-

Saya secara pribadi kurang mengikuti timnas U-23, bahkan bukan hanya karena kompetisi ASEAN saja, namun di semua kompetisi timnas bukan senior. Entah lah, saya merasa kurang tertarik saja sih mas. 
Kemarin saya menonton timnas U-23 main, agak membosankan di babak pertama, melihat bola yang hanya ada di pertahanan sendiri. Timnas seperti kebingungan untuk menyerang melalui cara yang seperti apa. Walaupun ada beberapa peluang, namun gaya bertahan pemain thailand cukup solid. Saya menonton kembali di perpanjangan waktu ke-2. Ketika eksekusi penalti, saya pikir Indonesia akan kalah, mengingat refleks kiper Thailand sangat bagus dalam membaca arah bola. Beruntung kegagalan di 1 tendangan pemain Thailand dan 1 penyelamatan dari Ardiansyah berhasil membawa timnas U-23 lolos ke final. Cuma memang rada malas sih mau nonton meskipun sama-sama timnas, namun tidak seperti tim senior, apakah saya ga nasionalis  .

[BABY SHOES]

Sepertinya ga ada yang membahas Timnas U23, apakah kurang menarik karena kompetisinya hanya ditingkat Asia Tenggara saja? -snip-

Saya secara pribadi kurang mengikuti timnas U-23, bahkan bukan hanya karena kompetisi ASEAN saja, namun di semua kompetisi timnas bukan senior. Entah lah, saya merasa kurang tertarik saja sih mas. 
Kemarin saya menonton timnas U-23 main, agak membosankan di babak pertama, melihat bola yang hanya ada di pertahanan sendiri. Timnas seperti kebingungan untuk menyerang melalui cara yang seperti apa. Walaupun ada beberapa peluang, namun gaya bertahan pemain thailand cukup solid. Saya menonton kembali di perpanjangan waktu ke-2. Ketika eksekusi penalti, saya pikir Indonesia akan kalah, mengingat refleks kiper Thailand sangat bagus dalam membaca arah bola. Beruntung kegagalan di 1 tendangan pemain Thailand dan 1 penyelamatan dari Ardiansyah berhasil membawa timnas U-23 lolos ke final. Cuma memang rada malas sih mau nonton meskipun sama-sama timnas, namun tidak seperti tim senior, apakah saya ga nasionalis  .

Sama sebenarnya gan ane juga gak nonton pertandingan ini secara full karena gak menarik sama sekali kek pertandingan tarkam banyak bola yang gak terarah mungkin karena pemain nya u23 belum banyak pengalaman jadi gak se antusias nonton timnas senior.
Ane sendiri hanya menonton di babak pertama 20 menit di babak kedua 15 menit... matikan lagi TV nya, eh pas tau di Tikton ada yang siaran langsung adu penalti maka ane menonton lagi kayak seru kalau adu penalti ingin melihat bagaimana tegang nya para pemain timnas kita , jujur awal nya gak cukup yakin akan menang adu penalti karena dari kiper nya itu sendiri banyak salah menebak, tapi syukurlah menang 7-6 Adu penalti.

Bukan gak nasionalis gan tapi emang pertandingan gak menarik kualifikasi piala dunia

[silpersurfer]

Sepertinya ga ada yang membahas Timnas U23, apakah kurang menarik karena kompetisinya hanya ditingkat Asia Tenggara saja? Saya liat pertandingan Timnas U23 sejak dibabak grup tapi tidak terlalu puas melihatnya. Walaupun diawal bisa membantai Brunei 8-0 (bukan sesuatu yang WoW), trus cuma bisa menang 1-0 lawan Filipina, dan imbang lawan Malaysia (saya malah nyebutnya kayak sepakbola tarkam, atau mungkin tarkam malah lebih menarik buat ditonton). Yang semalem juga kurang greget nontonnya, harus melewati adu penalty buat melangkah ke Final. Nanti di final lawan Vietnam, apakah bisa menang? Harusnya sih bisa karena yang saya liat dikompetisi ini, tidak ada tim yang benar-benar spesial secara permainan.

Kompetisi Asean Championship U-23 sudah berlangsung cukup lama dan sudah beberapa kali digelar, yang untuk pertama kalinya itu pada tahun 2005 silam. Namun karena memang yang bermain itu bukan tim seniar dan persaingannya pun hanya dtingkitan asia tenggara, sehingga kompetsi ini diangap masih kurang menarik untuk disaksikan dan didiskusian, akan tetapi meskipun demikina ini adalah kompetisi yang cukup penting sebagai persiapan untuk menghadapi kompetisi yang lebih besar di Piala Asia U-23 2026.

mengenai Timas Indonesia U-23 , sejauh ini mereka tempil cukup baik dan itulah yang menjadi alasan megepa mereka bisa menapai babak final, tetapi sangat dsayangkan ketika berbicara mengenai konsistensi para pemain ketika berada dilapangan  itu dianggap masih kurang, dan itu bisa kita lihat ketika dipertandingan semi final menghadapi Timnas Tahilan U-23, secara pengusaan bola, timnas indonesia U-23 menunjukan dominasi penguasaan bola yang sangat besar, tetapi sangat disayangkan bahwa para pemain indonesia tidak mampu menafaatkan dominasi tersebut untuk bisa menciptakan lebih banyak peluang.  Lebih lanjut, ketika pertandingan tersebut berlanjut kebabak tambahan, saya melihat bahwa peforma dan stamina mereka dilapangan menrurun secara drastis dan sangat lemah, banyak pemain yang mengaami kelelahan, tetapi untunya mereka bisa bertahan dan menag dibabak adu penalty. dan saya kira ini harus menjadi bahan pertimbangan tesendiri bagi penyelenggara kompetisi ini, pemain muda adalah aset berharga bagi timnas manapaun, mereka harus dijaga dengan baik. Oleh karena itu untuk menghindari agar para pemain muda tidak mengalami kelelahan yang mana ini bisa berkibat fatal terhdap peforma para pemain dan juga berkaibat pada cedera yang cukup serius, saya kira untuk kompetisi selanjutnya pihak penyelenggara harus menghilangkan dua babak tambahan tersebut, dimana jika pertandingan berkahir dengan skor imbang maka langsung berlajut ke babak adu penalty.

Dan beralih pada pertandingan Final anatra Indonesia VS Vietnam U-23, timnas vietnam adalah tim yang harus diwaspadi karena selain mereka merupakan sang petahana tetapi mereka juga adalah tim yang paling tersukses dikompetisi ini. Da dengan Cedernya Jens Raven, ini akan sangat bepengaruh terhadap kualitas serangan garuda muda di laga final tersebut. Namun tentu saja sya berhadap yang terbaik, Idnonsia adalh tuan rumah, jadi jangan biarkan trodi tersebut terbang ke negara lain.

[masulum]

Sama sebenarnya gan ane juga gak nonton pertandingan ini secara full karena gak menarik sama sekali kek pertandingan tarkam banyak bola yang gak terarah mungkin karena pemain nya u23 belum banyak pengalaman jadi gak se antusias nonton timnas senior.
-snip-

Bukan kurang pengalaman sih mas, tapi lebih cenderung tidak tahu harus berbuat seperti apa ketika menemukan lawan yang difensif dan mengandalkan counter attack. Bola yang mengalir ke belakang bermaksud untuk memancing pemain Thailand untuk maju, namun kenyataannya pemain Thailand lebih disiplin dalam menjalankan strateginya. Sehingga pemain seperti bingung, mau umpan jauh pemain belakang lawan numpuk, mau mengarahkan bola ke Ravens di jaga ketat, sehingga mengalirkan kembali ke belakang menjadi pilihan.

Sama sih mas, banyak yang berpikir potensi kalah di adu pinalti ketika satu penendang dari timnas gagal. BTW, Bukan hal mengejutkan sih timnas lolos ke Final, cuma juara yang masih enggan kayaknya, kali aja tahun ini berbeda ya, spesialis runner up apakah akan hilang dari timnas di kompetisi ASEAN atau tetap dengan predikat tersebut.

[8rch7]

Bukan kurang pengalaman sih mas, tapi lebih cenderung tidak tahu harus berbuat seperti apa ketika menemukan lawan yang difensif dan mengandalkan counter attack. Bola yang mengalir ke belakang bermaksud untuk memancing pemain Thailand untuk maju, namun kenyataannya pemain Thailand lebih disiplin dalam menjalankan strateginya. Sehingga pemain seperti bingung, mau umpan jauh pemain belakang lawan numpuk, mau mengarahkan bola ke Ravens di jaga ketat, sehingga mengalirkan kembali ke belakang menjadi pilihan.

Sama sih mas, banyak yang berpikir potensi kalah di adu pinalti ketika satu penendang dari timnas gagal. BTW, Bukan hal mengejutkan sih timnas lolos ke Final, cuma juara yang masih enggan kayaknya, kali aja tahun ini berbeda ya, spesialis runner up apakah akan hilang dari timnas di kompetisi ASEAN atau tetap dengan predikat tersebut.

Nontol full sampai babak tambahan kemaren pas Timnas U23 menang ata Thailand U23 di semifinal piala AFF, sebenarnya permainan Indonesia U23 sangat bagus dalam penguasaan bola cuman kesulitan menghadapi tim dengan tipikal full defense ditambah lagi bagaimana berbahayanya counter attack Thailand U23. Bahkan kebobolan terlebih dahulu lewat skem counter attack cukup bagus dari pemain Thailand ditambah lagi mereka hanya menempatkan 2 pemain diatas tapi bisa mencetak goal sedangkan Indonesia memiliki tiga pemain bertahan saat itu.

Next lawan Timnas Vietnam U23 saya rasa pola permainan mereka hampir sama dengan Thailand U23 dengan counter attack yang cukup cepat, pemain kita harus mencari alternatif lain saat pemain lawan full defense setidaknya mencoba tendangan diluar kotak penalti dengan mengandalkan bola rebound. Pas lawan Thailand kemaren selalu mencoba crossing padahal jelas Ravens dapat penjagaan ketat dari bek Thailand.

[abhiseshakana]

Bukan kurang pengalaman sih mas, tapi lebih cenderung tidak tahu harus berbuat seperti apa ketika menemukan lawan yang difensif dan mengandalkan counter attack. Bola yang mengalir ke belakang bermaksud untuk memancing pemain Thailand untuk maju, namun kenyataannya pemain Thailand lebih disiplin dalam menjalankan strateginya. Sehingga pemain seperti bingung, mau umpan jauh pemain belakang lawan numpuk, mau mengarahkan bola ke Ravens di jaga ketat, sehingga mengalirkan kembali ke belakang menjadi pilihan.

Sama sih mas, banyak yang berpikir potensi kalah di adu pinalti ketika satu penendang dari timnas gagal. BTW, Bukan hal mengejutkan sih timnas lolos ke Final, cuma juara yang masih enggan kayaknya, kali aja tahun ini berbeda ya, spesialis runner up apakah akan hilang dari timnas di kompetisi ASEAN atau tetap dengan predikat tersebut.

Nontol full sampai babak tambahan kemaren pas Timnas U23 menang ata Thailand U23 di semifinal piala AFF, sebenarnya permainan Indonesia U23 sangat bagus dalam penguasaan bola cuman kesulitan menghadapi tim dengan tipikal full defense ditambah lagi bagaimana berbahayanya counter attack Thailand U23. Bahkan kebobolan terlebih dahulu lewat skem counter attack cukup bagus dari pemain Thailand ditambah lagi mereka hanya menempatkan 2 pemain diatas tapi bisa mencetak goal sedangkan Indonesia memiliki tiga pemain bertahan saat itu.

Next lawan Timnas Vietnam U23 saya rasa pola permainan mereka hampir sama dengan Thailand U23 dengan counter attack yang cukup cepat, pemain kita harus mencari alternatif lain saat pemain lawan full defense setidaknya mencoba tendangan diluar kotak penalti dengan mengandalkan bola rebound. Pas lawan Thailand kemaren selalu mencoba crossing padahal jelas Ravens dapat penjagaan ketat dari bek Thailand.

Memang kurang inisiasi sih menurutku, sehingga meskipun unggul di penguasaan bola namun ritme permainannya menjadi monoton dan kesulitan untuk melakukan penetrasi. Selain itu para pemain kita juga kurang maksimal untuk bermain di flange, padahal jika pola serangan dari center macet, maka alternatifnya ya harus melakukan eksploitasi di bagian sayap.

Sepertinya timnas U23 harus benar-benar berkonsentrasi untuk melakukan latihan adu penalti, karena ada kemungkinan pada saat melawan Vietnam di Final, pertandingan bakal ditentukan melalui adu penalti lagi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penguasaan emosi, karena pertandingan pasti akan berjalan dengan tensi tinggi dan Vietnam cenderung bermain kasar.