Sepengetahuan saya Gopay coins atau OVO points itu termasuk kategori bonus yang hanya bisa digunakan pada merchant yang sudah bekerjasama dengan mereka. Sementara itu barusan saya coba lihat di kedua aplikasi tersebut, saya bahkan tidak menemukan opsi menggunakan jenis coin/point tersebut untuk transaksi pembayarannya, termasuk juga ketika hendak mentransfer baik itu ke sesama pengguna aplikasi atau ke bank (contoh di ovo, pilihan sumber dananya hanya ovo cash).

Dan menurut saya dalam hal ini kemungkinan biaya operasional dari BTC Lightning ATM akan bertambah jika pada fasilitas deposit bisa dengan menggunakan coin/point bonus seperti itu, atau keuntungan yang didapat mesti dibagi karena adanya kerjasama terlebih dulu dengan developer aplikasi tersebut.

It must be connected to a hardware wallet to create a Taproot Bitcoin account or any other type of Bitcoin account. A "Connection Failed" notification will appear if no device is connected to Ledger Live, and I cannot continue to create an account.

   

Another option to add an account is to select "Import from desktop" (if the desktop version already has a Bitcoin account).



Likewise, when I tried to generate the Taproot address from the Taproot Bitcoin account in the test above and tap "Receive" at the "Connect device" stage, Ledger Live automatically scans the connected hardware wallet. If it's not there, a "Connection Failed" notification appears. But, there is an option "Continue without my device".

   

As you said, the "Taproot address" can still be created.



However, I recommend checking both in the application and hardware wallet. Not only when sending but when receiving as well.

---

I prefer to transact via desktop PC.
As far as I know, Ledger Live android or the desktop version is still safe because every transaction requires confirmation from the hardware wallet.

By verifying in the Hardware wallet, you can be sure that the generated address belongs to you.

Mantap, salah satu poin penting yang perlu diedukasikan terutama kepada pemula yang ingin mencoba menyimpan Bitcoin sekalipun dalam jumlah kecil seperti dari hasil beli di Lightning ATM. Meskipun saya lihat masih terlalu umum penjelasannya, namun setidaknya bisa memberikan aware terhadap pentingnya menjaga private key/seed phrase. Salah satu contoh yang masih umum adalah kalimat:


Karena seed tidak hanya 12 kata tapi bisa juga terdiri dari 24 kata; Kemudian untuk bahasa dari kata-kata di seed phrase, memang umumnya dalam bahasa Inggris namun setahu saya ada juga dalam bahasa lainnya. https://github.com/bitcoin/bips/blob/master/bip-0039/bip-0039-wordlists.md

Karena website roaringstars.com ditujukan pemula, jadi saya memaklumi kalau penjelasan yang ada disanapun lebih ke dasar-dasarnya, untuk yang ingin mempelajari lebih lanjut tentunya perlu referensi lebih rinci dari yang dipaparkan disana.

I also rarely use Ledger Live android for transactions. I often use it to monitor transactions previously made on a PC using Ledger Nano X + Electrum.
I forgot to show the address generated from the created Bitcoin taproot account. I've updated the step-by-step guide above. Thanks for the suggestion.

Creating a Taproot address in Ledger Live (Android)

Completing Pmalek's post above, here's how to create a Taproot address on the Android version of Ledger Live.

Software and Hardware wallet that I used in this test:
- Ledger Live Android v3.3.2
- Ledger Nano X

Logging in to Ledger Live; On the "Wallet" icon, select "Add asset" or the "+" sign in the upper right corner.



In the "Add Asset" option, I select "With your Ledger".



In the "Crypto asset" option, select "Bitcoin (BTC)".



In the "Device" option, select the hardware wallet that is connected to Ledger Live.
If the hardware wallet name doesn't appear, tap "Pair with Bluetooth" (Nano X) or connect it via a USB cable (Nano S, Nano S Plus, Nano X).



"Open the Bitcoin app on your device".



Ledger Live will scan all Bitcoin accounts.



Select "More address types" to display other Bitcoin accounts.



Select "Bitcoin (Taproot)" and tap "Continue".



Here is the newly created Bitcoin (Taproot) account:



To generate a Taproot address, tap Bitcoin Account (Taproot), Select "Receive".



Make sure the hardware wallet is still connected to Ledger Live for the process of creating a Taproot address.



Verify address on Device.









Select "Copy address" or "Share address" to copy or share the Taproot address.

Ya, sudah umum sebenarnya kalau perangkat dengan teknologi lama tergantikan dengan perangkat yang lebih baru teknologinya. Sebagaimana contoh Ledger Nano & HW.1 yang keduanya tidak di support di Ledger Live yang mana sebelumnya menggunakan versi aplikasi di Chrome (sekarangpun aplikasi tersebut sudah deactived).

Dan kalau tidak ada lagi dukungan seperti firmware, beberapa masalah kemungkinan bisa saja muncul dikemudian hari kalaupun dihubungkan dengan wallet lain seperti Electrum.
- Error on payment from ledger HW.1 yang digunakan di Electrum.
- The Ledger plugin is currently broken for old Ledgers HW1 (can get account addresses, but Electrum hanging when signing a Tx)

---

Nah itu dia, makanya yang saya fokuskan adalah bug dan error aplikasinya tersebut karena tidak otomatis terupdate balance-nya meskipun awalnya sudah online dan disinkronkan dengan Ledger-nya. Dan masalah tersebut muncul setelah sebelumnya mengupdate firmware dan aplikasi Ledger Live (desktop & android).

Setelah sebelumnya agan @Radja Rimba meng-update daftar member SFI yang sudah rank up ke Legendary, barangkali ada yang mau men-update list yang sudah ke Hero Member agar bisa memotivasi level dibawahnya? Untuk sumber mungkin bisa memanfaatkan diantaranya dari Bitcointalk Merit Dashboard-nya DdmrDdmr: https://public.tableau.com/app/profile/ddmrddmr/viz/shared/HM7BDP7D3 (Ranked Up - Hero Member - Indonesian).

Belakangan ini saya merasa thread log ini jadi meluas bahasannya :).

Untuk lebih meyakinkan calon investor yang jadi target agan, kenapa tidak dijelaskan sekalian paling tidak gambaran umum mengenai project-nya seperti apa (Satoshi saja mem-publish whitepaper dari Bitcoin ketika awal-awal memperkenalkannya). Dan tidak hanya mengimingi profit-nya saja, karena dari yang saya ketahui investasi di cryptocurrency itu bukan hanya bisa profit tapi bisa juga mengalami loss.

---

Btw, pernyataan agan disini, saya lihat rada bertolak belakang dengan yang disini.

Yang saya pahami dari maksud agan mu_enrico, BTC hilang yang dimining dan jadi milik miner yang me-mining-nya adalah supplai "BTC baru" (karena adanya tail emission/block reward yang berlaku tetap) yang menggantikan BTC yang dianggap hilang tersebut. Sementara itu BTC yang dianggap hilang karena misal pemiliknya meninggal, hilang private key, lupa password, dll. itu tetap tidak bisa diakses; Dan jika pemiliknya atau orang lain ternyata dikemudian hari ada yang bisa mengakses wallet-nya, BTC yang sebelumnya tersimpan ya tetap ada. Sementara itu penghitungan jumlah BTC hilang berikutnya jadi berkurang. -cmiiw-

Saat membuat wallet baru, secara default centang pada pilihan "Encrypt wallet file" memang aktif, dan untuk alasan keamanan memang sebaiknya wallet di encrypt dengan memberikan password. Dulu saya pernah juga membuat wallet tanpa di encrypt hanya untuk keperluan pengetesan di Electrum.

Btw, di Bitcoin Core juga ada opsi untuk meng-ecrypt wallet, bisa dilihat di postingan saya sebelumnya di thread Bitcoin Core:
7. Create Wallet, Encrypt & Backup Wallet; Options Settings

Berarti sejauh ini kerugiannya baru sebatas di waktu pengerjaan task, biaya internet, pulsa dan semisalnya untuk mengerjakan itu. Sementara itu dari yang saya baca, jika dibandingkan dengan kasus VTube, member yang terdaftar memang tidak dikenakan biaya dan tidak mesti deposit itu ini, namun ada semacam penawaran jika ingin mendapatkan keuntungan lebih seperti dengan membeli paket aktivasi level misi. Nah penawaran-penawaran semacam itu yang bisa saja membuat sebagian orang penasaran untuk mencobanya.

Btw, untuk perusahaan atau entitas investasi yang ada di Indonesia mungkin bisa dilihat legal tidaknya melalui SWI (Satgas Waspada Investasi)-OJK, sementara untuk website luar sebagaimana yang diulas agan skarais, balik lagi ke kewaspadaan masing-masing kalau misal sudah menjurus harus deposit.

Saya kira itu karena agan sudah cukup punya banyak pengalaman atau referensi terkait web scam dan semisalnya, jadi lebih aware akan iming-iming seperti pada website yang dicantumkan agan skarais. Lain hal ketika yang mendapati web-nya adalah pemula yang bahkan sudah diingatkan pun sebagaimana disebutkan di atas, masih saja tergiur menjalani task-nya. Kenapa demikian karena mereka belum merasakan kerugiannya karena tertipu sebagaimana contoh lain pada kawannya @Fawwaz wildan yang sudah mengalami kerugian karena tetap melakukan deposit.

Apakah selama teman-teman om mengikuti task dari website tersebut sudah mengeluarkan sejumlah dana semisal untuk deposit atau hanya sebatas mengikuti tanpa mengeluarkan dana apapun? Kalau tidak, maka kemungkinan mereka masih penasaran untuk menyelesaikan semua task-nya termasuk mendapatkan sejumlah referral tersebut. Menurut saya, mendapat 30 referral itu termasuk sulit dan belum tentu juga bisa tercapai dalam satu hari.

---

Kalau ada syarat lain yang ditambahkan dan tidak transparan diinfokan sedari awal kepada user yang mengikuti task mereka, harusnya sudah bisa jadi cukup bukti kalau yang mereka lakukan menjurus ke scam.

Ah maaf kalimat saya mungkin kurang tepat sebelumnya di atas; Maksudnya mining ketika masih bisa dapat insentif dari block reward dan fee transaksi dengan ketika sudah tidak mendapat lagi block reward namun hanya dari fee transaksi itu kemungkinan cost untuk menutup biayanya sama saja atau kemungkinan akan berbeda.

---

Coba lihat link yang ada di OP, di artikel tersebut tertera contoh model penghitungan matematika-nya.
https://petertodd.org/2022/surprisingly-tail-emission-is-not-inflationary#modeling-the-fixed-reward-monetary-supply

Dari yang saya pelajari, Bitcoin memberikan 2 jenis insentif untuk miner, yakni melalui block reward dan fee transaksi. Ketika Bitcoin habis di mining, praktis block reward tidak ada dan hanya menyisakan insentif dari fee transaksi.

Ketika tidak ada lagi proses mining Bitcoin apakah ini kemungkinan akan berpengaruh juga pada biaya untuk memproses transaksi Bitcoin? Jika kemungkinannya sama saja dengan ketika bitcoin sudah selesai semua di mining tentu ini memberatkan miner yang hanya mendapatkan fee dari transaksi saja hingga perlu tambahan seperti ide block reward yang tetap ini (tail emission).

Bukankah jika demikian sama saja dengan menjadikan jumlah Bitcoin menjadi tidak terbatas, karena setiap ada Bitcoin yang dianggap hilang akan terganti dengan supplai baru?

---

Dan lagi perkiraan bitcoin habis dimining masih lebih dari 100 tahun lagi (2140) yang mana tentunya selama itu block reward masih berlaku meski berangsur berkurang setiap ada halving.

Nah, kalau sudah ada statement resmi seperti itu setidaknya pengguna yang masih menggunakan Nano S tidak ditinggalkan begitu saja, khususnya dalam hal aplikasi ataupun firmware untuk perbaikan bug-bug yang mungkin saja muncul berikutnya.

---

Btw, sedikit review.

Mengatasi tampilan balance yang keliru dan pesan error API HTTP 400 di Ledger Live

Beberapa hari yang lalu saya mengupdate Ledger Live (versi desktop dan Android) serta firmware dari Nano X ke versi terbaru.
Yang jelas ketara setelah update firmware yaitu perubahan pada tampilan di hardware walletnya antara lain: muncul logo Ledger yang baru di awal start, font untuk input PIN jadi lebih tebal, dan perubahan screensaver. Namun fokus yang ingin saya share kali ini dari selama menggunakan Nano X bukan ke perubahan UI nya tersebut melainkan ke aplikasinya (Ledger Live).

Ledger Live desktop tidak mengalami masalah, namun untuk Ledger Live android menampilkan kesalahan pada balance dan tertera sekian BTC (padahal sebelumnya saya sudah mengosongkan semua balance pada address yang ada disana) seperti nampak pada screenshot berikut ini:



Saya coba sinkronkan ulang dengan Nano X maupun dengan aplikasi Ledger Live desktop namun balance tersebut masih muncul.
Jadilah iseng saya coba kirim sejumlah BTC tersebut ke address BTC di Trezor, bahkan selama proses tersebut di Nano X muncul juga notifikasi konfirmasi (address, nominal transfer, fee) untuk memproses transaksi seperti normalnya. Namun ketika sampai ke tahap akhir muncul pesan error API HTTP 400:



Seperti dugaan saya sebelumnya pastinya transaksi tersebut tidak akan berhasil.

Saya coba cari di supportnya Ledger, ketemu cara mengatasi ini:
https://support.ledger.com/hc/en-us/articles/5129526865821-Solving-API-HTTP-400-error?support=true
Tulisan disana tertera terakhir kali di-update pada 7 Juli 2022. Asumsi saya artinya kasus/bug ini memang tergolong baru.

Untuk troubleshooting nya ada tiga point:
1. Update Ledger Live, firmware, BTC app
2. Clear cache di settingan Ledger Live (Settings - Help - Clear cache)
3. Menghapus akun BTC yang bermasalah kemudian meng-add nya lagi ke Ledger Live

Untuk kasus yang saya alami, pada poin ke-2 sudah bisa teratasi dengan meng-Clear cache.
Berikut ini hasilnya (tampilan balance sudah sesuai lagi):

Maksud saya lebih ke pengguna yang masih menggunakan Ledger Nano S tersebut (setidaknya siap-siap beralih ke wallet atau HW baru); Jadi ketika support secara firmware atau software mulai dihentikan (cepat atau lambat), secara tidak langsung mereka sudah mulai meminta user-user Nano S untuk beralih ke hardware wallet baru terutama yang masih keluaran dari mereka agar lebih kompatibel wallet app yang sebelumnya sudah terpasang di Nano S dengan HW baru tersebut.

Dan ya selama masih menyimpan seed phrase, ketika HW hilang sekalipun bisa dialihkan ke HW lain bahkan yang berbeda merk sekalipun selama seed-nya kompatibel karena memang salah satu fungsinya untuk itu.

Ya mas, untuk yang bahan Stainless 304 ini ketika di stamp manual memang agak keras jika dibandingkan dengan bahan ring plat yang sebelumnya. Plus efek penangkapan cahaya kamera juga, maka dari itu saya cantumkan foto pada satu mukanya 2 kali (diputar atas-bawah) agar terlihat bedanya terutama pada bagian tepi dari huruf-hurufnya. Kalau dilihat langsung masih terbaca hanya memang tidak sedalam hasil stamp yang sebelumnya.

Lumayan mesti ekstra tenanganya untuk stamp manual, apalagi kalau backup seed phrase-nya terdiri dari 24 kata meskipun bisa saja disingkat dengan hanya mengambil 4 huruf diawal untuk setiap kata-katanya.

In both examples of my experiments above
- https://bitcointalk.org/index.php?topic=5405946.msg60559318#msg60559318
- https://bitcointalk.org/index.php?topic=5405946.msg60559743#msg60559743

Client Software: Bitcoin Core (under v23.0), Trezor Suite v21.12.2, Electrum v4.0.9 and v4.1.0.

In conclusion, sending from a taproot address to a type of bitcoin address on another wallet shouldn't have an issue. However, to send back to the taproot address in another wallet depends on the sending client. As in the second example, Electrum v4.1.0 can send from Bech32 to P2TR, while v4.0.9 can only accept and cannot send to the P2TR address.

I agree with the following nc50lc statement:

Kenapa tidak sekalian dicoba saja ATM lightning nya untuk deposit beberapa satoshi ke Blue wallet, kemudian untuk test kirim coba ke wallet lain semisal Wallet of Satoshi? Untuk deposit terkecilnya juga hanya Rp. 1.500,-.

Barusan saya browsing di google mengenai Lightning Network Faucet sih banyak, hanya saja belum pernah mencoba juga jadinya tidak tahu persis legit tidaknya, belum lagi resikonya kalau misalkan kita kurang hati-hati terjebak iklan phishing atau sejenisnya yang mungkin saja ada di salah satu fauchet yang tertera.