Bagi yang menerapkan metode ini, setidaknya mesti dibuat juga rencana untuk memeriksa update firmware dari hardware wallet-nya misalkan dalam kurun waktu tertentu. Karena bagaimanapun juga hardware wallet membutuhkan software sebagai penunjangnya termasuk diantaranya firmware untuk kelangsungan penggunaan hardware wallet tersebut juga.

Contoh Cobo Vault, setahu saya sudah tidak bisa mendapat firmware terbaru lagi meskipun sekarang sudah beralih menjadi Keystone, namun saya belum tahu persis apakah user Cobo vault masih bisa menggunakan HW mereka atau tidak. (https://blog.keyst.one/leaving-cobo-to-continue-the-cobo-vault-legacy-29bb2f8f026e).

Dan sekiranya akses seed phrase misal tidak berada dalam satu tempat atau dipecah menjadi beberapa bagian, selama yakin seed tersebut memang masih bisa diakses untuk berjaga-jaga jika harus merecovery, update firmware bisa saja dilakukan. Selama prosesnya tidak mengalami kendala tentu tidak perlu sampai mengakses backup seed phrase.

Ini yang dimaksud Mobile Banking di OP apakah aplikasi yang dikeluarkan oleh Bank atau lebih ke penamaan lain untuk Wallet aset kripto?
Kalau definisi yang dimaksud adalah yang pertama, maka eksplorer mana yang bisa digunakan untuk cek saldo pada rekening bank tersebut?
Tapi kalau definisi yang dimaksud adalah yang kedua, maka judul thread menurut saya jadi agak rancu, mungkin lebih tepatnya Wallet Kripto atau yang semisal itu dan bukan Mobile Banking.

Saya sendiri untuk pengecekan aset yang ada di hardware wallet (terutama seperti Trezor yang belum ada aplikasi resmi untuk smartphone) menggunakan Blue Wallet dengan membuat wallet Watch-Only dari address yang ingin di cek atau agar ada notifikasi jika transaksi masuk; Kalau transaksi keluar tidak dapat notifikasi, entah jika menggunakan platform lain semisal https://www.blockonomics.co/.

Setahu saya jika iPhone nya sudah masuk Indonesia, mau tidak mau imei nya harus sudah terregistrasi (untuk iPhone baru) terlepas itu awalnya beli dari app store luar negeri sekalipun. Karena jika tidak, maka sinyal seluler setahu saya tidak akan muncul atau diblokir. Dengan kata lain untuk iPhone tidak bisa semudah di MacBook yang bisa saja ketika install OS nya untuk region kita memilih yang luar negeri. Jadi AppStore yang ada tentunya versi Indonesia, dalam hal ini wallet Bitpay tetap tidak bisa digunakan.

Dan memang akan ribet jadinya jika memaksa ingin aplikasi wallet tertentu tapi malah mengorbankan app lain yang bisa jadi lebih penting, dan lagi masih banyak opsi wallet Bitcoin lainnya yang tersedia seperti BlueWallet, Coinomi, sementara saya sendiri sudah lama tidak menggunakan wallet di smartphone untuk keperluan menyimpan aset kecuali aset BTC Lightning. DWYOR untuk setiap pilihan Wallet Bitcoin yang hendak teman-teman gunakan.

Oalah iya, mesti mengumpulkan sejumlah coin dulu dengan memainkan game nya ternyata ketika akan diposting dan agar tidak muncul notifikasi seperti pada postingan sebelumnya. Tadi saya tidak ngeh mesti sampai berapa coin dan belum lihat ada icon Bitcoin karena tidak di klik area frame nya.

Tadi sudah coba beberapa kali tinggal 1 coin lagi pas yang terakhir nabrak tembok maklum masih amatir . Akhirnya bisa juga:

---

Ini lagi, telegram bot BitcoinTalk SuperNotifier V2 - TryNinja ikut-ikutan aneh notifikasinya:

Link nya sudah muncul di News forum: New CAPTCHA now required before posting
Bahkan ketika saya me-reply postingan ini muncul notifikasi lebih kurang seperti berikut:

Dan ketika di klik akan dimunculkan animasi sejenis pixel-game:



Dan ada notif tulisan pada sebagian postingan member seperti contoh berikut:

---

Dulu di 2020 saya sempat terkecoh dengan tampilan seperti berikut ini yang saya kira beneran ada virus masuk di macbook saya:

Yeah, it's not fair to compare it from one side only because there are still other features that can be compared. Each hardware wallet certainly has its advantages and disadvantages.
It's pretty scary to see some hardware wallets like the Trezor One being deliberately tested by being hit with a hard object like a hammer.

I haven't seen anyone test the Trezor T like in the video link in the OP.

---

And I did not want to test my Trezor T by hitting it with a hammer or poking it with a screwdriver because you can guess the results.

The balance in the receiving and change address is your asset, and the amount of balance information is shown at the bottom left of the wallet window.
You can use all the existing balances at the receiving or changed address.

---

Meanwhile, if you are uncomfortable using the receiving address, you can disable it in the Preferences of Electrum; uncheck the Use change addresses option on the Transactions tab.

I've seen some of the videos on the links the OP listed. The conclusion I got from several tests, especially for minor incidents that usually occur, such as falling or being splashed with water, is that the hardware wallet in the form of a smartcard is more durable.

---

I even keep the Trezor T and Ledger Nano X in a safe box (the Ledger Nano X is more often used and rarely stored in the box) with water and fire resistance because the main feature of the two hardware wallets is not to be resistant to it all.

The condition after being used for a long time: Re: Show off your hardware wallet.

As far as I know, hardware wallets like Ledger Nano X, in terms of battery, will only last a few years (on their website, it says about five years). But of course, it depends on how the user uses it, where it is stored and other factors, including the quality of the product itself.

But what's more important than that is how you can keep the seed phrase safe and use it to recover to another wallet when whatever hardware wallet you are using is not functioning.

Regarding the SSD or hard drive installed on the computer, I usually use the time machine (macOS) feature to back up data on another hard drive. So that when an error or damage occurs on the main SSD, I can recover it from the backup hard drive.

You might be able to try some backup software that supports the OS you are using.

In the past, Beli-Bitcoin did not sell one Ledger Nano X for retail. So you have to buy a certain minimum amount. Of course, the price can be lower than other sellers. If it's for personal use only, some hardware wallets can be resold or invite some friends to buy collectively (although this might be a little difficult).
Now I see they accept purchases even if it's one pcs. But the selling price is higher than at ledger.com.

However, as mentioned above, in Indonesia, Bitcoin is not allowed to be used as a means of payment. So if you buy from an official distributor, they don't accept payments with Bitcoin.

I'm from Indonesia too. I buy Nano X at a local marketplace with a good reputation. I have no experience buying directly from the official Ledger site and don't know if buying using Bitcoin will cause problems when dealing with taxes on imported goods.

---

As mentioned earlier, Bitpay wallet is not available in Indonesia. Meanwhile, the Crypto.com application, as far as I know, is available for Indonesian users. But at Ledger, there is no payment option using it for the Indonesian region.

Yang saya maksud menggunakan VPN diatas adalah membuka link address dari website Bitpay wallet tersebut di browser. Kalau aplikasi yang di AppStore sudah barang tentu muncul tidaknya aplikasi tersebut setahu saya tidak serta merta bisa dengan menggunakan VPN; Jadi tergantung kebijakan dari wallet tersebut bisa dibukanya oleh pengguna iOS yang terregistrasinya di negara yang mana saja.

---

Nah seperti contoh link diatas adalah aplikasi yang terdaftar untuk US (kalau di Indonesia https://www.apple.com/id/). Sementara jika di buka via AppStore iPhone yang diregistrasinya di Indonesia tentu tidak ada BitPay Bitcoin wallet.

 

Additionally note, if you want to use a hardware wallet for long-term investment needs, I recommend not using a hardware wallet that has a battery feature (which is generally not easy to remove). Example Ledger Nano X:


However, if you look at the OP in the initial post, he does not have a hardware wallet yet.
Another alternative may be to use the Electrum installed on Tails OS, which is made portable on a flash disk. Of course, the storage location of the seed phrase/private key from the wallet is necessary to pay attention to.

Jangan lupa beritahu ahli waris atau orang terdekat yang bisa dipercaya ketika suatu saat kita lupa pernah menyimpan sesuatu dalam hal ini private key/seed phrase semisal dalam "kendi" tersebut. Dan yang perlu digarisbawahi pula, pada beberapa tahun kemudian bisa saja aset kripto tersebut menjadi lebih bernilai atau bisa juga sebaliknya. Jadi tidak mesti juga menjadi rejeki tidak terduga sebagaimana yang dialami OP.

@ndutndut jika masih bingung perihal tempat menyimpan private key yang aman itu bagaimana, apakah di media online atau offline (elektronik/bentuk fisik), diskusi lebih spesifiknya bisa lihat thread: [Edukasi] Seed Storage - Tempat Penyimpanan Mnemonic Phrase.

Sedikit catatan untuk BitPay Wallet (https://bitpay.com/wallet) sendiri tidak bisa diakses kecuali jika menggunakan VPN atau cara lainnya;
Dulu pernah coba di versi Android dan websitenya, wallet ini tidak support untuk pengguna dari Indonesia (ralat saya jika keliru).

   

Dan barusan saya coba lihat di AppStore yang tertera hanya Aplikasi "BitPay Checkout" dan ini bukan wallet sebagaimana yang dimaksud diatas. Untuk user dari negara lain yang memang support kemungkinan memang tercantum aplikasinya dan bisa menggunakan wallet tersebut di perangkat iPhone nya.

Btw, kalau dilihat dari topik bahasannnya, menurut opini saya thread-nya lebih cocok di CB Jual Beli.

Saya tadi sudah lihat websitenya, lebih kurang seperti platform lainnya semisal coinmarketcap.com, coingecko.com namun ada tambahan semisal tool untuk analisa dan glosarium beberapa istilah yang berkaitan dengan cryptocurrency.

Oh ya, Kriptoks sendiri berasal dari Indonesia kah? dan untuk data-data expert dan tool yang ada itu memang dari tim Kriptoks sendiri yang menyediakan secara independen atau memang merujuk lagi ke platform lain? Tadi saya coba register untuk melihat lebih lebih lanjut namun ternyata muncul notifikasi Server Error.

Menurut saya agak kurang pas, kalau disebutkan Dompet Bitcoin hanya ada dua type. Ada jenis lain semisal Paper wallet yang meskipun fungsinya lebih ke menyimpan saja, sementara untuk mengirim aset yang ada disana mesti menggunakan lagi aplikasi lain yang bisa terhubung ke jaringan blockchain Bitcoin.

Seingat saya dulu @masulum pernah membahas thread serupa tentang ini, mungkin bisa dilihat kembali untuk menambah rujukan.

Satu fitur yang mungkin akan bermanfaat adalah adanya fitur RBF

Mungkin bisa dilihat lagi definisi dari CBDC dan Cryptocurrency termasuk perbedaannya apa saja.
Selain itu, penggunaan Blockchain itu tidak melulu untuk cryptocurrency, sehingga ketika CBDC memanfaatkan teknologi dari Blockchain bukan berarti lantas dikatakan sama seperti halnya cryptocurrency. CBDC yang di Indonesia rencananya berupa Rupiah Digital sendiri menggunakan Private Blockchain tidak sebagaimana Cryptocurrency yang menggunakan Public Blockchain.


Maka dari itu, perihal volatiliy pun jelas berbeda antara CBDC dengan Cryptocurrency.

To go straight into a paid project, at least you must understand how to build Blockchain. While here, the OP is still asking how to start.

---

When I entered the sub-lessons about "Create Blockchain" from there, I must learn at least the Python language. Therefore, to make it easier, you must understand the programming language. I also took several courses on Python, one of which is the same as you mentioned above.

There is usually an option to restore these files in the antivirus quarantine settings if the status is only quarantined and not deleted permanently. And then, configure the antivirus to ignore the hwi folder: https://sparrowwallet.com/docs/faq.html#where-does-sparrow-store-data.



I've experienced almost the same thing, but on Bitcoin Core.