Dan lapisan masyarakat seperti itu pun bisa jadi belum atau tidak mengenal apa itu cryptocurrency, sehingga belum terlalu urgen kalaupun mau iklan edukasinya menyasar ke golongan tersebut.
Justru menurut saya merekalah yang mustinya diprioritaskan. Karena lapisan ini yang biasanya mudah untuk dibujuk oleh para penipu, maka mereka harus diedukasi secara berulang tentang apa yang sekiranya bakal merugikan mereka. OK, saya sudah memperkirakan sebelumnya perihal sanggahan diatas. Jadi urutannya dari yang prioritas hingga ke yang belum terlalu urgen adalah terlebih dulu dari masyarakat yang belum mengenal atau tidak berinteraksi dengan internet, baru kemudian di urutan terakhir ke masyarakat yang baru/sudah mengenal internet, begitukah? Kalau saya berpendapat sebaliknya, justru yang sudah mengenal internet atau minimalnya punya akun sosmed yang mesti lebih banyak di edukasi dan menjadi prioritas lebih dulu. Alasannya karena scammer lebih mudah atau bahkan malah bisa lebih "untung banyak" dengan melancarkan aksinya melalui media-media internet seperti itu tanpa dia harus bertemu langsung dengan korban, ketimbang harus manual/bertemu langsung "men-scam" orang-orang yang tidak berinteraksi dengan internet. |
|
|
|
Sedangkan mengenai Prakerja, sebenarnya juga tidak terlalu efektif menurut saya. Karena sepertinya kebanyakan nonton video teori tanpa praktik dan pengawasan. Jadi sepertinya program pra kerja ini tidak bisa efektif tersalur pada yang membutuhkan.
Dari salah satu media yang saya baca*, pelatihan yang didapat dari program prakerja itu adalah teori, sementara prakteknya diserahkan ke peserta (mungkin yang sudah pernah ikut bisa mengkoreksi jika hal tersebut keliru). Ini jadi seperti pasif belajarnya, entah nantinya jadi efektif atau tidak program tersebut dan seberapa banyak prosentase peserta yang bisa menyerap dan mengembangkan hasil dari mengikuti program prakerja dengan tanpa praktek bersama mentor di bidang yang dipelajarinya. Sementara itu BLK seperti yang dimaksud agan Chikito kemungkinan ada praktek selain teori (seperti merakit komputer tentu perlu praktek langsung untuk merasakan bagaimana memasang komponen-komponennya).
* https://theconversation.com/kartu-prakerja-ketika-kelompok-kepentingan-terlibat-dalam-solusi-krisis-covid-19-137021 |
|
|
|
Kalau berdasar pengalaman yang disebutkan om Jon diatas dengan Wasabi-nya, masalah yang mungkin dirasa "mengganggu" ada pada proses mix nya yang lama; Sementara itu saya lihat dari percobaan agan Chikito pada postingan proses mix transaksi BTC saat itu menggunakan Samourai/Whirlpool* pun beliau mengalami hal serupa, pada proses mixing 1 dari 5 peers bahkan mencapai 3 jam (cepat lambatnya proses mixing ini tentu relatif). Untuk fee, entah Whirlpool fee-nya ada yang gratis dalam batasan transaksi/deposit tertentu atau tidak seperti di Wasabi dan ChipMixer.
* https://bitcointalk.org/index.php?topic=5137011.msg54245417#msg54245417 |
|
|
|
Btw Saya juga jarang liat tayangan tv indonesia kecuali MotoGP, haha.
Bisa jadi Bappebti tidak menganggarkan sosialiasasi (khususnya crypto) untuk tahun ini, mungkin saja ada, tapi sejenis instrumen lain, kitanya juga gak bakal konek kalau gak denger kata crypto di media televisi kayak iklan tokcrypto, kan?. Emang masih banyak ya yang menonton TV :), belum lagi kalau nonton juga pas ada iklan seringnya di-skip dan pindah ke channel lain.
Perihal cryptocurrency tidak bisa lepas dari internet, dan kalaupun user memang berminat investasi disana setidaknya sudah terbiasa mencari informasi via internet (dari sumber yang kredibel), jadi mestinya tidak pasif dalam mencari informasi apalagi hanya "menunggu" ada iklan edukasi dari pemerintah via Bappebti atau lainnya.
Dan untuk informasi penting tertentu, patut diingat masih ada lapisan masyarakat yang tidak berinteraksi dengan dunia maya atau internet.
Dan lapisan masyarakat seperti itu pun bisa jadi belum atau tidak mengenal apa itu cryptocurrency, sehingga belum terlalu urgen kalaupun mau iklan edukasinya menyasar ke golongan tersebut. |
|
|
|
Bisa menggunakan kalimat seperti "ditarik secara bertahap" atau gunakan sekalian kata "menggantikan". Supaya tau dulu bahwa digital tidak akan menambah jumlah Rupiah yang beredar.
Ya uwis, anggap maksud definisinya menjadi seperti itu.
Ya boleh aja, terserah mau pake yang mana. Intinya yang saya maksud adalah kalo gak ada bedanya sama uang elektronik, ngapain bikin baru, pake aja yang udah ada.
Berarti apa yang sudah dicanangkan BI dan bahkan CBDC diagendakan dibahas dengan beberapa negara lain di G20, bisa jadi mentah lagi kalau cuma sekedar terbatas pada mengakuisisi "dompet" uang elektronik yang ada. Gopay, OVO dan semisalnya itu setahu saya adalah wallet. Area fokus pertama, negara-negara G20 akan bertukar pengalaman terkait persiapan dan implementasi CBDC serta membagi perspektif terkait mata uang digital ini. -snip-
Area fokus kedua, melakukan pendalaman dalam pemahaman implikasi makrofinansial atas implementasi CBDC. -snip-
Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengungkapkan bahwa CBDC merupakan salah satu agenda yang akan dibahas dalam pertemuan jalur keuangan (finance track) G20.
Link agenda dari Finance Track G20: https://www.g20.org/finance-track/ |
|
|
|
betul, pakai browser TOR lebih baik. Tapi kalau memang gak bisa make TOR Browser karena ada kendala tertentu, bisa pake Brave browser dimana akan otomatis diarahkan ke jaringan TOR jika link yang kita input berekstensi .onion.
Kemarin saya lihat di website nya brave ada keterangan kalau browser tersebut men-support Anonymized network routing (Tor mode), namun setelah download dan mencoba membuka link .onion mixing service yang dibahas OP (dengan mengaktifkan terlebih dulu tombol Tor-nya) di Laptop saya malah lebih lama proses loadingnya bahkan beberapa kali sempat tidak muncul, berkebalikan dengan ketika coba buka menggunakan Tor browser yang malah lancar.
Saran saya sebelumnya perihal me-mixing BTC dengan metode lain agar bahasan OP lebih luas, karena dari judul thread juga tidak secara spesifik hanya menyebutkan layanan tertentu saja. Atau misalkan jika sudah ada yang bahas, mungkin link dari bahasan tersebut bisa dicantumkan sebagai tambahan referensi agar member yang baru lihat bisa juga menambah wawasan tentang metode lainnya selain yang dibahas di OP. |
|
|
|
Bagaimana yah dulu sih awal 2017 masih aktif banget disini pakai akun lama yang sekarang udah lama lupa , dulu masih SMA hampir setiap waktu nangkring nih di forum ini, Sekarang udah kerja fulltime wakt ngeforum juga berkurang , untuk saya pribadi sih biasanya sela waktu senggang atau waktu ngopi santai dirumah.
Dan saat ini mulai dari newbie mengatur waktu lebih efisien karena belum bisa banyak membuka aktifitas sih , Browsing forum dan ngepost sesuai mood ;D
Itu lupa nama akunnya atau lupa data-data untuk login saja? Kalau lupa akunnya yang mana, selain di cari dengan cara yang teman-teman sebutkan di atas, coba saja cari di thread yang sekiranya dulu agan suka post disana, atau barangkali cari berdasar address BTC atau coin lainnya yang pernah agan post. Perihal mengatur waktu di forum, saya kira selain newbie pun bisa juga jika memang sudah terbiasa me- manage waktunya. Dan mood bisa saja di-up jika diupayakan cari pemicunya sebagaimana contoh OP yang ke Coffee shop untuk me-refresh suasana. |
|
|
|
Cuma yang bikin bingung saya adalah, kalimat mereka "Digital Rupiah tidak menghilangkan keberadaan uang tunai" dan "hanya akan menambah opsi transaksi".
Artinya kan bisa jadi begini: Digital Rupiah muncul, Rupiah fisik tetap dan tidak ditarik/dikurangi peredarannya, maka Rupiah yang tadinya 7000 T akan menjadi 14000 T (contoh).
Nilai Digital Rupiah 1:1 terhadap Rupiah fisik, tapi hanya berfungsi sebagai alternatif cara bayar/transaksi dengan sistem online. Ya buat apa ngeluarin Rupiah Digital kalo gitu, tinggal akuisisi aja GoPay/OVO jadi milik negara.
Jadi kalimatnya mesti bagaimana untuk mendefinisikan fungsi dari Rupiah Digital nya? :), Apakah seperti ini: "Rupiah digital akan menghilangkan sebagian keberadaan uang tunai"? Atau sekiranya salah satu kata saya coret seperti berikut ini: Digital Rupiah tidak menghilangkan keberadaan uang tunai.
Yang ada malah persepsinya bisa jadi ketika Rupiah digital dirilis maka uang Rupiah tunai akan dihilangkan (semuanya) dari peredaran.
Dan perihal saran akuisisi dompet uang elektronik milik swasta, bukankah pemerintah sudah punya juga dompet uang elektronik kan? LinkAja itu hasil merger beberapa uang elektronik dari beberapa institusi/badan usaha milik pemerintah. |
|
|
|
Belum bisa ikut Om kalau signature campaign karena ranking masih rendah, kalau bounty mohon maaf tidak atau belum tertarik.
Benar kata Om kalau sudah ikut signature mau ga mau harus rutin dan juga pintar mengatur waktu terlebih kalau juga termasuk orang yang sibuk di kehidupan nyata. -snip-
Setahu saya kalau Jr. Member sudah aktif kolom untuk mengisi signature di profil akunnya, jadi tinggal dicari saja yang menyediakan syarat minimalnya sesuai rank agan yang sekarang. Kalau saya dulu sambil dimanfaatkan untuk belajar juga, tidak semata-mata fokus ke hasil coin yang didapat karena memang masih Jr. Member. Jadi ketika mengikutinya bisa sambil belajar mengenal macam-macam wallet itu seperti apa, belajar cara menjual di exchange-nya bagaimana, dll. Dari yang pernah saya alami dulu, secara tidak langsung ada semacam dorongan juga untuk aktif, karena merasa ada hal yang harus dipenuhi; Dan syarat tertentu misal harus sekian post, bagi sebagian member mungkin bisa membuatnya pening apalagi jika tidak me-manage waktu posting nya. |
|
|
|
-snip-
Seingat ane ini pernah disinggung dikit di threadnya om Husna mengenai Privasi dan Anonimitas Bitcoin. Ane juga pernah nyoba coinjoin dengan Wasabi, walau sekarang udah ga make lagi. Satu kekurangan yang waktu itu terasa banget adalah lamanya proses mix karena dikitnya user buat 'partner' bikin coinjoin. Entah kalau sekarang apakah sudah cepat atau tidak. Pernah lihat postingan om Chikito yang menggunakan Samourai wallet/Whirlpool dengan CoinJoin-nya di thread Privasi dan Anonimitas Bitcoin terkait dengan bahasan CoinJoin ( https://bitcointalk.org/index.php?topic=5137011.msg54245417#msg54245417), sementara yang Wasabi wallet ada threadnya sendiri cuma belum lihat lagi apa pernah dibahas juga proses mix BTC di-wallet tersebut. Itu mas sewaktu mencoba CoinJoin di Wasabi wallet menggunakan versi 1 atau sudah yang versi 2? |
|
|
|
eniwey, gua ada sedikitt ngeganjal soal pengirimann atau mixing bitcoin jika ngirimnya seperti ini; 0.101 btc, karena minimal 2 dibelakang koma agar sisanya tidak jadi donasi, misal 0.0015 (0.0005 sebagai donasi), Bagaiman jika ngirimnya 0.101, apakah nerima masih seperti itu (0.101), atau hanyya 0.1 ( dimana sisanya 0.001 sebagai donasi)?
Sebagaimana disebutkan agan vv181 diatas, setahu saya bukan 2 tapi 3 angka dibelakang koma (satuan BTC) masih masuk ke user, digit ke-4 dan seterusnya yang masuk menjadi donasi. Jadi jika deposit 0.101, maka user masih akan menerima utuh 0.101 setelah di mix. Cara kerja depositnya bisa juga dilihat disini: http://chipmixorflykuxu56uxy7gf5o6ggig7xru7dnihc4fm4cxqsc63e6id.onion/faq
Oh ya, sedikit tips kalau memang maunya tetap gratisan; Ketika deposit, fee transfer-nya jangan mengambil dari jumlah BTC yang ingin di depositkan (subtract fee from amount)* tapi gunakan fee diluar jumlah yang sudah ditentukan agar nilai depositnya tidak berpeluang lebih dari 3 digit seperti contoh simulasi diatas. * Contoh di Bitcoin Core: 
Oh ya, @OP, selain menggunakan mixing service seperti pada contoh thread mungkin bisa ditambahkan juga metode lain untuk me-mixing BTC semisal dengan Wasabi wallet atau lainnya. |
|
|
|
Kalau gua ngk salah onionbrowser itu untuk untuk produk apple, belum bisa untuk window dan android.
gua pernah denger ada yangg pake pihak ketiga kayak onion.to dan onion.link, link itu bisa dipakai ngakses link onion chipmixer pakai browser biasa kayak chrome dan mozila, itu belum gua coba karena takut itu bisa jadi intelijen dan lebih dalam lagi untuk tracking kegiatann gua.
Daripada menggunakan add-ons di browser seperti Chrome/Firefox untuk membuka .onion address, menurut hemat saya lebih baik menggunakan browser yang memang sudah punya fitur untuk mengkases .onion address tersebut secara langsung. Btw, kalau enggan menggunakan Tor browser hanya karena misalkan takut dimata-matai oleh negara tertentu tempat developer tersebut berada, lantas kenapa malah mencoba memakai Google Chrome [1] dan Mozilla Firefox [2] yang notabene 'markas pusat' mereka juga di Amerika Serikat tempat dimana CIA dan NSA juga berada? Dan juga malah mencoba menggunakan link versi .com yang jelas-jelas dari sepengetahuan saya malah lebih tidak privat. [1] https://id.wikipedia.org/wiki/Googleplex[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Mozilla_Foundation
FYI.: https://bitcointalk.org/index.php?topic=1935098.msg59971179#msg59971179 (Lihat informasi status, termasuk browser apa yang disarankan dipelajari). |
|
|
|
Link asli https://chipmixer.com masih belum bisa digunakan hingga sekarangg, apa ada yang tahu penyebabnya?. teman gua tempo hari mau nyobba ngemix pake link com belum bisa pakai brwoser chrome dan mozila. Lalu gua saranin pakai browser tor, dia ndak mau, katanya takut dimata2in CIA dan NSA, katanya tor itu produdk mereka, apa bener? selain tor, apa ada browser yang bisa buka link .onion? Bisa dibaca antara lain disini: https://bitcointalk.org/index.php?topic=1935098.msg59961271#msg59961271Gunakan link yang dicantumkan pada thread-nya yang ada di Bitcointalk, dan sebaiknya jangan mengakses yang versi .com nya termasuk link yang ada disana untuk menghindari kemungkinan link yang sudah dirubah dari link asli. Sejauh yang saya tahu browser yang populer untuk itu ya Tor, beberapa browser lain pun masih menginduk kesana seperti https://onionbrowser.com/ (baca About the developers untuk melihat pengembangnya). |
|
|
|
Untuk gambaran pastinya seperti apa terkait aturan uang elektronik (wallet, dll.) setelah adanya Rupiah digital/CBDC atau aturan lain yang lebih spesifik, mungkin akan lebih jelas jika sudah keluar white paper dari Rupiah digital itu sendiri. Kalau melihat dari sini: https://www.instagram.com/p/CPftbtBB0DN/?hl=en (@bank_indonesia), https://indonesiabaik.id/infografis/beda-rupiah-digital-dan-uang-elektronik, yang tertera disana masih umum antara lain perbedaan dari Rupiah Digital dan Uang Elektronik dan keterangan kalau keberadaan Rupiah digital tidak menggantikan Rupiah yang ada baik tunai maupun elektronik. |
|
|
|
Pada awalnya saya juga telah menambahkan nomor om, tapi saya hapus lagi karena tampak sedikit kurang rapi walaupun benar penomoran dapat memudahkan kedua belah pihak untuk mengenali urutan postingan. Tapi tidak apa-apa om, saya akan mengeditnya.
Kalau menambahkan secara manual sementara itu dibawahnya masih ada baris teks lagi yang tidak masuk penomoran kemungkinan memang terlihat kurang rapi. Bisa disiasati dengan cara otomatis menggunakan BB Code list seperti contoh berikut ini: Berikut ini Code penulisannya: [list type=decimal]
[li]
[url=Link Post ke-1][b]Judul Post ke-1[/b][/url]
Board: Main board/Mining/Altcoin/Jual Beli
[/li]
[li]
[url=Link Post ke-2][b]Judul Post ke-2[/b][/url]
Board: Main board/Mining/Altcoin/Jual Beli
[/li]
[li]
[url=Link Post ke-3][b]Judul Post ke-3[/b][/url]
Board: Main board/Mining/Altcoin/Jual Beli
[/li]
[li]
[url=Link Post ke-4][b]Judul Post ke-4[/b][/url]
Board: Main board/Mining/Altcoin/Jual Beli
[/li]
[li]
[url=Link Post ke-5][b]Judul Post ke-5[/b][/url]
Board: Main board/Mining/Altcoin/Jual Beli
[/li]
[/list]
Cara diatas juga setidaknya untuk melatih/mengenalkan penggunaan BB Code terutama bagi pemula. |
|
|
|
Oya apa ada di antara kalian suka nongkrong di starbuck?, menurut ane di sana itu cocok sekali morum, apa lagi kalau ngejer target post, jadi jika dilihat oleh orang-orang di sana kita bakal jadi seperti bisnismen sejati alias sibuk di depan laptop.
Emang keren ya Om, tapi biayanya mahal disana Om (menurut saya) yang malah bisa bikin hasil dari signature campaign habis cuma buat terlihat keren aja padahal bisa ditabung untuk jangka panjang tapi itu tergantung masing-masing sih, tapi saya sih belum pernah ikut signature campaign. Kalau mengatur waktu sih untuk sekarang kalau lagi sempat online ya online meski tetap baca-baca postingan orang tapi ga selalu reply atau lainnya. Kalau sesekali semisal diakhir bulan untuk sekalian refreshing mungkin bisa saja, tapi kalau dijadikan jadwal rutin mesti kesana 'hanya' untuk bisa mendapat ide posting, menurut saya memang rada berlebihan. Intinya sih jangan sampai "besar pasak daripada tiang". Bagi pekerja yang seharian di lapangan seperti OP, sesekali morum ditempat dengan suasana berbeda yang kondusif seperti coffee shop bisa saja membuatnya lebih rileks meskipun dikejar deadline campaign yang diikutinya. |
|
|
|
Sedikit saran, tambahkan penomoran pada awal link-nya, untuk memudahkan secara langsung baik bagi yang mengajukan review ataupun yang me-review mengenali link tersebut pada urutan keberapanya.
Beda pendapat hal yang wajar, saya tidak mempermasalahkannya. Yang saya permasalahkan yaitu mengapa hal yang tidak salah dianggap salah.
Kalau saya lihat pada review-nya agan reagansimms termasuk tanggapannya terhadap postingan agan skarais, dia hanya sebatas memberikan saran, tidak ada men- judge secara langsung kalau link-link lawas tersebut salah jika diajukan saat ini. |
|
|
|
Di dalam buku laporan mereka pasti tetap tertulis, namun realisasinya gak terlihat, biasanya yang begini ini dokumentasinya juga fake. Karena itulah saya pikir mungkin mereka mengalami kesulitan dalam mengkonsep/memproduksi/menyebarkan informasi terkait, sehingga program tersebut berjalan ala kadarnya dan tidak tersebar seperti seharusnya.
Tidak terbayang Bappebti sebagai lembaga/institusi milik pemerintah dalam annual report nya kalau menggunakan dokumentasi fake. Apa tidak ada lembaga yang mengaudit kalau begitu, belum lagi annual report tersebut kan diumumkan ke publik, saya kira malah bakalan menjatuhkan reputasi lembaga tersebut jika demikian. Dan disisi lain kalaupun kita mau menyebutnya demikian, tentu harus punya proof data valid juga bahwa itu adalah benar-benar dokumen fake, jadi bukan hanya karena tidak terlihat oleh kita atau berdasar prasangka semata.
Saya lebih cenderung menyebutkan kalau program-program (penyebaran informasi, dll) yang dicantumkan dalam annual report tersebut sudah terlaksana sebagaimana yang tertera (dan tidak "menudingnya" sebagai dokumen fake), namun pelaksanaannya yang mungkin masih belum maksimal sebagaimana yang agan sebut "berjalan ala kadarnya", entah karena budget nya kecil untuk keperluan tersebut atau karena hal lain. |
|
|
|
|
Show Posts
