Sekilas jawaban yang diberikan oleh chatGPT terlihat sudah benar, namun jika langsung diimplementasikan ke fungsi console electrum, maka argumen tersebut akan dikenali sebagai invalid syntax karena console electrum mengharuskan adanya parentheses '()' dalam setiap penjalanan fungsi. Selain itu, positional argument yang berada didalam parentheses juga tidak bisa dituliskan seadanya, karena ada beberapa argumen yang memang memerlukan adanya penambahan quotation mark ' atau ", agar metode pemanggilan di console electrum bisa berfungsi dengan benar. gettransaction "58d2eeb4bfaa4ac8e0b4c0d82f670c835714f2a334ba7ebd790efc5560d7c320"
SyntaxError: invalid syntax gettransaction(58d2eeb4bfaa4ac8e0b4c0d82f670c835714f2a334ba7ebd790efc5560d7c320)
SyntaxError: invalid decimal literal Ya, jelas instruksi pada jawaban dari chatGPT tersebut masih ada yang keliru. Sebagaimana yang pernah saya sebutkan sebelumnya ( https://bitcointalk.org/index.php?topic=3664755.msg64044135#msg64044135), kalau Electrum murni menggunakan bahasa pemrograman Python dan senantiasa menyertakan tanda ( ), seperti pada contoh ketika menampilkan menu help(), berbeda dengan di Bitcoin Core.
Contoh perbedaan penggunaan tanda di Electrum dan Bitcoin Core pada perintah Create Raw Transaction: - di Electrum Create RAW Transaction (Unsigned TX)payto('destination_address', amount, fee=None, feerate=None, 'from_addr=None', from_coins=None, 'change_addr=None', nocheck=False, unsigned=False, rbf=True, password=None, locktime=None, addtransaction=False) atau lebih detail bisa lihat juga di sini:  https://github.com/spesmilo/electrum/blob/e679e6074f1f915427459e5c7240c3ba818d866e/electrum/commands.py- di Bitcoin Core createrawtransaction [{"txid":"hex","vout":n,"sequence":n},...] [{"address":amount,...},{"data":"hex"},...]
lebih detail beserta contohnya bisa lihat di sini: https://bitcoincore.org/en/doc/27.0.0/rpc/rawtransactions/createrawtransaction/ |
|
|
|
Sementara kalo ChatGPT ternyata memberikan jawaban yang cukup detail, dan meskipun penjelasan langkah-langkahnya udah benar, tetapi ada satu step yang terlewatkan oleh ChatGPT.
Di aplikasi chatGPT memang harus detil memberikan perintah, kalau seperti contoh yang saya share di atas sudah tentu akan diberikan jawaban secara umum sehingga melupakan step-step penting. Malah pernah saya lihat di youtube ada yang mampu mengembangkan website dengan baris-baris perintah yang detil atau khusus di sana. Ya jadi kalau memang si user mau menggunakan itu untuk keperluan "decode transaction" untuk electrum harus dijabarkan dan mungkin kalau mau hasil yang lebih spesifik bisa menggunakan bahasa inggris. Pada hasil jawaban dari chatGPT di atas saya lihat tertera perlu "mendapatkan kode HEX transaksi" namun tidak disebutkan caranya; artinya memang masih ada langkah yang harus diselesaikan sebelum masuk ke perintah deserialize('HEX_TRANSAKSI_ANDA'). Penasaran tadi saya coba menginput pertanyaan di chatGPT: "Cara mendapatkan kode HEX transaksi melalui Console wallet Electrum", berikut ini hasilnya:  |
|
|
|
Ya, beberapa istilah seperti pada fitur yang ada di Wallet memang umumnya lebih enak ditulis apa adanya sesuai dengan bahasa aslinya;
Selain itu dengan membiasakan menggunakan istilah aslinya maka ketika menggunakan wallet dan mencari fitur tersebut pun, istilah yang didapat langsung default-nya (bukan terjemahan), meskipun pada beberapa wallet saya lihat ada opsi untuk mengubah bahasa pada user interface-nya, contoh:
Mungkin developer wallet memang butuh orang indonesia asli untuk masuk sebagai tim, apa lagi wallet tersebut banyak diunduh oleh orang indonesia, sehingga pengertiannya jadi tidak rancuh atau disalah artikan. Ya kalau paham sih gpp, tapi kalau salah paham, takutnya nanti ada kesalahan fatal yang membuat pengguna salah kirim atau detail private key dan seednya tereksplosit. Dan, Bisa jadi (gambar di atas) mereka masih menggunakan google translate saat mengaktifkan fitur bahasa indonesia. Khusus wallet, saya mending pakai bahasa default (inggris) dibanding bahasa indonesia supaya tidak disalah artikan. Lebih nyaman memang kalau menggunakan tampilan Bahasa defaultnya (Bahasa Inggris). Beberapa istilah yang tertera di Bitcoin Core meskipun sudah di setting bahasanya ke Indonesia juga nampak tidak semuanya 'saklek' diterjemahkan. Contoh bisa dilihat pada screenshot diatas, meskipun pada settingan Options, tab Dompet dicantumkan terjemahan "Perbolehkan fitur pengaturan koin", namun pada tampilan utama (yang nampak dibelakangnya) yang tertera tetap "Coin control features". Dan pada beberapa kalimat yang diterjemahkan pun, masih tertera PopUp yang menampilkan bahasa aslinya sehingga bisa meng-compare agar tidak terjadi salah pemahaman. |
|
|
|
Dalam hal ini, password untuk sign tanda tangan elektroniknya juga kena masalah?, soalnya ada juga teman kantor yang pakai dropbox untuk tanda tangan elektronik.
Dari yang ane pahami, sepertinya password yang dimaksud ini adalah password akun penggunanya, alias password login. -snip-Bukankah di dropbox ada fitur two-factor authentication (2FA) kan ya? Kalaupun misalkan password memang diduga 'bocor' sekalipun, mestinya masih mesti melewati fitur tersebut lebih dulu untuk sign in.
Mengenai layanan sign e-signature Dropbox ini, saya baca pada tulisan respon dari Dropbox* mengenai kasus tersebut di https://sign.dropbox.com/blog/a-recent-security-incident-involving-dropbox-sign, ternyata user yang mengaktifkan 2FA pun mesti mereset ulang kecuali yang menggunakan metode sms. * When we became aware of this issue, we launched an investigation with industry-leading forensic investigators to understand what happened and mitigate risks to our users.
Based on our investigation, a third party gained access to a Dropbox Sign automated system configuration tool. The actor compromised a service account that was part of Sign’s back-end, which is a type of non-human account used to execute applications and run automated services. As such, this account had privileges to take a variety of actions within Sign’s production environment. The threat actor then used this access to the production environment to access our customer database.
In response, our security team reset users’ passwords, logged users out of any devices they had connected to Dropbox Sign, and is coordinating the rotation of all API keys and OAuth tokens. We reported this event to data protection regulators and law enforcement.
Customers who use an authenticator app for multi-factor authentication should reset it. Please delete your existing entry and then reset it. If you use SMS you do not need to take any action. |
|
|
|
-snip-
Ya dalam hal ini wallet yang ane gunakan itu non-costudial wallet seperti contoh yang ane kurung di atas (electrum, wasabi, samourai, atau bitcoin core, dll), selama ini ane jarang make wallet-wallet yang online atau custodial, karena tahunya dari orok bikin akun di sini cuma non-custodial wallet, kecuali exchange yang ane pakai buat nukar ke IDR. Apa kemungkinan mereka tahu dari spesifikasi wallet tertentu?, semisal kayak electrum, kan ketika bikin wallet baru, address yang dicreate itu selalu native segwit berawalan bc1, sehingga ada kemungkinan besar address dengan berawalan 1 ini ( 1A1LQjjtnofYJjAbUqvBLez1Ajfs4HjvLJ) bukan dibikin pakai wallet tersebut sehingga mereka mengabaikannya, padahal sih address di atas itu ane bikin pakai wallet electrum dengan menggunakan cara " I already have a seed" lalu mencentang "BIP39 seed" dan pilih "legacy" di akhir tahapan. Electrum masih menyediakan opsi meng-generate Legacy address (berawalan 1) melalui console bahkan dengan type seed dari Electrum sendiri* (selain dengan import menggunakan tipe BIP39 seed seperti cara mas di atas). * Test yang pernah saya buat di Electrum versi 4.1.0: Re: Electrum Legacy addressSederhananya, setiap tipe address Bitcoin tidak dibuat khusus untuk wallet tertentu yang menjadikan masing-masing wallet tersebut memiliki ciri tersendiri dari addressnya.
Btw, saya baca di sini: www.theblock.co: Major Bitcoin Lightning wallet provider quits US marketAplikasi Bitcoin Lightning yang cukup populer termasuk di antaranya Wallet of Satoshi sudah sedari tahun lalu menghapus aplikasinya dari Apple dan Google app store region US; Meskipun tidak disebutkan secara jelas alasannya kenapa, namun ada spekulasi kalau hal tersebut masih terkait regulasi di negara tersebut. Users earlier speculated that the app may been banned in the U.S. as a result of the regulatory environment surrounding the crypto industry in the country, especially given the recent legal action taken against Binance and its former CEO, Changpeng Zhao. The firm has come out saying it was its decision to remove the app. |
|
|
|
Ane juga penasaran, apa pemerintah AS tahu jika seorang pengguna menggunakan wallet tertentu (electrum, wasabi, samourai, atau bitcoin core, dll) dengan hanya melihat address-nya saja?, semisal ane bikin address: 1A1LQjjtnofYJjAbUqvBLez1Ajfs4HjvLJ, apa orang di sini tahu ane create itu address pakai wallet/tool apa?. Entah memang ada spesifik detil tertentu sehingga address tersebut bisa dilihat kalau menggunakan wallet samourai atau wallet-nya mixer. Kalau iya, tentu menjadi kebingungan sendiri, apa lagi bitcoin ini dibuat untuk menghindari kendali (pemerintah) sehingga kalau dicekal terus, tentu tujuan awal satoshi membuat bitcoin ini lama-lama akan pudar dimakan goverment.
Akan sulit kalau untuk mengetahui address tersebut di generate menggunakan tool atau wallet apa. Tujuan utama yang menjadi targetnya setahu saya bukan untuk mengetahui hal tersebut, tapi lebih ke transaksi Bitcoin-nya apakah melalui proses mixer/coinjoin atau tidak. Contoh, anggaplah sekarang saya mengirim sejumlah aset Bitcoin dari Wasabi wallet namun tidak menggunakan fitur CoinJoin-nya, maka bisa dikatakan seperti mengirim aset dari wallet Bitcoin pada umumnya (yang tidak terkategori money transmitter). |
|
|
|
-snip-
Ane penasaran apakah nantinya wallet kayak Electrum juga bakal dianggap money transmitter. Apakah ada update detail mengenai list jasa yang dianggap money transmitter sekarang, atau masih tetap ambigu dan kejelasannya nunggu ada kasus seized kaya gini nantinya? Agak mengkhawatirkan juga kalau aturannya masih ambigu banget tapi nanti tiba" kena seize dengan pelabelan money transmitter. Kalau on-chain dan non-kustodian harusnya enggak ya (disclaimer on), kan tidak ada depo dan wede-nya... dana juga tidak disatukan di satu "kolam" alias tidak pooled fund. Yang menjadi masalah adalah adanya (1) Coinjoin coordinator atau (2) lightning network - yang isunya bisa termasuk money transmitter (terkait isu ini kalau belom digetok palu kek CoinJoin masih bisa diperdebatkan). Nah gegara ada bagian yang termasuk bisnis money transmitter tsb, dompetnya juga ikut kena. Ini kek yang terjadi di apps Samourai Wallet dan Phoenix Wallet (hanya antisipasi). Edun juga kalau misalnya dompet macam electrum, coinomi, trust wallet, dsb juga kena. Kalau misalkan Lightning juga kedepannya sudah dipastikan di kategorikan termasuk bisnis money transmitter, maka fitur lightning di Electrum itu bisa terkena imbas juga. Bisa saja seperti langkah phoenix dengan tidak mengizinkan pengguna yang berdomisili di AS atau bisa juga menghilangkan fitur lightning sebagaimana penghilangan fitur CoinJoin-nya Wasabi. Tapi kalau demikian, maka semakin dikungkung saja itu teknologi/inovasi, mau tidak mau harus KYC. |
|
|
|
1. Kapan pertama kali Satoshi Nakamoto membuat posting di forum ini ? (Isi jawaban dengan : Tanggal, Bulan dan Tahun sesuai dengan waktu forum (UTC +0))Jawaban : 19 November 2009Proof : https://bitcointalk.org/first_topics/1.pdfTitle: Re: Welcome to SMF!
Post by: satoshi on November 19, 2009, 02:23:06 PM
Another test message Asli banyak terkecoh dengan dengan soal kapan pertama kali Satoshi buat postingan. Rata-rata pada jawab tanggal 22 November 2009, saya juga jawab tanggal tersebut tanpa memikirkan bahwa ternyata ada postingan yang lebih awal. Bahkan om @Husna QA juga jawab 22 November Oalah, saya lupa kalau ada beberapa postingan yang sempat dihapus di awal-awal forum rilis namun memang ada arsipnya. Dulu padahal saya sempat juga posting link di atas: Nampak di atas ada beberapa topik lainnya yang tentunya merupakan bagian dari sejarah (awal) forum Bitcointalk juga. Jawaban dari Algoritma Mining Pertama pada mekanisme PoW juga hanya benar dua (dan memang yakin itu sudah benar), namun yang terakhir memang rada kurang yakin karena keterbatasan pengetahuan saya juga tentang mining. Selamat buat teman-teman lainnya. |
|
|
|
Sementara pada console electrum fungsi bantuan yang bisa digunakan hanyalah perintah help() dan itupun hanya menjelaskan jenis-jenis argumen yang bisa digunakan pada console electrum (tidak disertai dengan deskripsi dan contoh penggunaannya).
Ya paling kalau sekarang ini (dimana sudah banyak yang menggunakannya dibanding dulu) pakai "google help" aka google search engine akan banyak kita jumpai tutorial-tutorial penggunaan console electrum. Saya pun kalau memang urgent, jarang pakai fitur "help" di sebuah wallet baru yang saya install untuk tahu cara penggunaannya, karena tutorial video di youtube dan google sekarang ini sudah banyak dibanding dulu. Setahu saya rada susah mas mencari guide yang lebih spesifik seperti penggunaan Console di Electrum terutama yang berupa video seperti di Youtube; Kalaupun ada yang mengulas, biasanya berupa tulisan dan ini pun masih sangat jarang; Sebagaimana saya sebutkan di atas, di link dokumen yang ada di Electrum pun tidak banyak rincian yang saya temukan https://electrum.readthedocs.io/en/latest/cmdline.html ; https://electrum.readthedocs.io/en/latest/console.html. Salah satu dokumen yang cukup rinci dari Electrum tentang penggunaan commands.py (source code) yang saya ketahui ada di GitHub-nya, itupun tidak banyak contoh penerapannya. https://github.com/spesmilo/electrum/blob/e679e6074f1f915427459e5c7240c3ba818d866e/electrum/commands.pyKalau yang di https://bitzuma.com/posts/an-introduction-to-the-electrum-python-console/ ada banyak contoh use/output, namun sayang situsnya tidak bisa diakses lagi saat ini. |
|
|
|
Btw, tadi saya coba lihat pengalaman salah satu user di UK yang menggunakan Apollo Futurebit di sini (2021): Apollo Futurebit BTC hash rate and profitability mining BitcoinMenggunakan Apollo dengan solo mining tidak menguntungkan terlebih karena biaya listrik di sana yang mengalami kenaikan; Sementara dengan menggunakan Apollo di Slushpool masih ada profit namun memang tidak terlalu banyak. Ini masih V1 yang hashratenya cuma 2.5TH/s Kalau dari whattomine sih tadi ane cek 10TH/s bisa dapat $0.48/hari tapi dari hitungan akan loss karena 350W. Ya, dari yang saya baca, Apollo Futurebit II rilisnya pada Q1 2024, sementara pada video tersebut di atas nampak dari bentuk Apollo Futurebit-nya (ada fan di atasnya)* juga berbeda dengan yang versi II seperti yang tercantum di thread OP, maka dari itu saya cantumkan juga tahun rilis video dari pengalaman user tersebut (2021). * Dan jika merujuk detail product di website-nya Futurebit, Apollo BTC menggunakan 200W PSU. |
|
|
|
Bahasa Coin Control juga tidak enak diterjemahkan jadi "kontrol coin", karena artinya akan jadi rancuh ibarat pengguna yang bisa mengontrol coin yang sebenarnya bukan coin-nya yang dicontrol tapi UTXO, atau pengeluaran address mana yang user pilih untuk melakukan transaksi di dompet tersebut.
Ya, beberapa istilah seperti pada fitur yang ada di Wallet memang umumnya lebih enak ditulis apa adanya sesuai dengan bahasa aslinya; Selain itu dengan membiasakan menggunakan istilah aslinya maka ketika menggunakan wallet dan mencari fitur tersebut pun, istilah yang didapat langsung default-nya (bukan terjemahan), meskipun pada beberapa wallet saya lihat ada opsi untuk mengubah bahasa pada user interface-nya, contoh:  |
|
|
|
Sebenarnya fitur bitcoin sebagai Hierarchical Deterministic (HD) [1] masih bisa disebut anonim untuk pengganti itu semua, cuma memang UTXO pengeluarannya dapat diketahui siapa pengirimnya, namun kan buangan sisa dari balance utama masih bisa disamarkan, bisa jadi itu penerima yang sama, atau bisa juga itu orang lain, yang jelas akan butuh banyak biaya (fee) untuk membuatnya anonim secara legal. [1]. https://www.w3.org/2016/04/blockchain-workshop/interest/robles.htmlJelas butuh banyak biaya bila memang disebar kebanyak output, belum lagi transaksi-transaksi tersebut juga tidak sepenuhnya bisa anonim karena bisa saja mudah dikenali dengan adanya Taint analysis.
Ketentuan dari pemerintah Mamarika sudah menyatakan kalau melakukan bisnis money transmitting harus teregistrasi dan melakukan hal-hal yang disyaratkan contohnya misalnya melakukan KYC/AML. Nah ternyata coinJoin coordinator dinyatakan sebagai money transmitter sehingga ya itu melanggar hukum kalau tidak teregistrasi. Kalau dulu masih ambigu jadi ada banyak ( termasuk ane) yang menginterpretasikan kalau coinjoin coordinator bukanlah money transmitter sehingga aman. Kalau sekarang sudah jelas melanggar kalau tidak teregistrasi -> tidak KYC/AML. Phoenix wallet yang lebih ke wallet lightning dan tidak memiliki fitur coinjoin pun ikut mengantisipasi dengan menghapus layanannya bagi warga AS karena cakupan aturan mengenai 'money transmitter' tersebut. |
|
|
|
Dulu sempat ada sebuah situs yang memberikan penjelasan mengenai kegunaan dan contoh penggunaan argumen dari Console Electrum, namun entah mengapa situs tersebut sekarang sudah tidak bisa diakses lagi.
https://bitzuma.com/posts/an-introduction-to-the-electrum-python-console/
Oh ya, saya baru ngeh kalau situs tersebut saat ini sudah tidak bisa diakses; link tersebut juga salah satu yang saya bookmark di browser selain beberapa rujukan tulisannya yang lain: 
Untuk pengguna Linux maupun OS X, saya pikir tidak akan terlalu kesulitan dalam menjalankan Electrum CLI, sementara untuk pengguna Windows, untuk bisa menjalankan Electrum CLi harus ada beberapa step yang mesti dieksekusi terlebih dahulu.
Saya belum pernah mencoba test transaksi menggunakan Electrum CLI di macOS mas. Sementara untuk pengguna Linux (Ubuntu) mungkin bisa melihat salah satu link berikut (yang salah satu referensinya juga merujuk ke web bitzuma): Getting started with Command Line Electrum on Ubuntu Linux |
|
|
|
Dan karena bahasa pemrograman yang digunakan Electrum adalah Python*, maka ketika menggunakan baris-baris perintah tersebut, pada belakangnya senantiasa ditambahkan tanda kurung () untuk mengeksekusinya (seperti contoh penggunaan help di atas).
Karena Pyton ini juga banyak yang terkendala meng-install electrum di komputer lama, dulu saya sempat dipusingkan menginstallnya di windows 7, harus ada minimal requirement, seperti harus download NET Framework versi sekian dan juga harus pembaruan untuk Windows 7 (seperti contoh KB.......), kalau di komputer baru yang sudah update windows 10 kayaknya aman-aman saja, soalnya sudah include semua programnya. Saya kira hal tersebut wajar mas jika diinstallnya pada OS yang sudah termasuk lawas, sementara aplikasi Electrum (atau bahkan aplikasi lainnya) menggunakan versi terbaru setelahnya sehingga diperlukan beberapa update yang mesti diinstall tersendiri untuk bisa menjalankan aplikasi Electrum tersebut. Di webiste Electrum pun ada Note untuk pengguna Windows lawas: Salah satu contoh yang pernah saya test: -snip-
I tried to install and run Electrum 4.1.5 on Windows 7 SP1 x86, but the following error message appears:   I tried updating Windows, but it still doesn't work. Then I tried to install vcredist 2015 https://www.microsoft.com/en-us/download/details.aspx?id=48145. Finally, Electrum could run normally. Here are the results:  Maybe you can try installing vcredist 2015 to solve the error on your windows too.
Menurutku fitur console pada Electrum tidak terlalu friendly seperti halnya fitur console pada Bitcoin core, dimana untuk detail dari masing-masing argumen tidak dijelaskan secara terperinci. Kalo di Bitcoin core, dengan hanya menggunakan perintah help <command>, maka akan dideskripsikan perintah yang berkaitan secara jelas, beserta dengan contoh penggunaannya.
Pada dokumen https://electrum.readthedocs.io/en/latest/cmdline.html pun tidak terlalu banyak contoh dari masing-masing argumen yang terdapat di Electrum. Sementara kalau di Bitcoin Core memang lebih rinci baik yang ditampilkan via console maupun yang ada di dokumen website-nya: https://bitcoincore.org/en/doc/. |
|
|
|
Kalau dipikir lagi, kok ane jadi sedikit ragu ya mengenai keberadaan bursa yang satu ini. Kalau benar-benar membawa nama GoTo seharusnya promosinya juga bisa lebih jor-jor an lagi karena nama GoTo sudah cukup besar di Indonesia. Tapi selama ini ane belum liat bursa ini ngiklan lewat FYP, atau lewat beranda sosial media ane, apalagi lewat baliho di tepi jalan.
Jika merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasian Interm ( unaudited) PT GoTo Gojek Tokopedia yang dirilis di situs Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id), nampak jelas bahwa PT Kripto Maksima Koin sudah diakuisisi 100 % pada Agustus 2022 oleh GoTo melalui DKAB (PT Dompet Karya Anak Bangsa): https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/202208/20220830152135-31904-0/GOTO_LK_30%20Juni%202022.pdf (Lihat halaman - 5/154) Dengan kata lain, saat ini exchange tersebut memang benar berada dibawah GoTo. Mengenai promosinya seperti apa, tentu mereka punya strategi marketing sendiri.
Btw, tadi saya coba cari aplikasi exchange Kripto Maxima di App Store, namun tidak ada. Dan ketika klik direct link dari website-nya pun ternyata memang belum tersedia. |
|
|
|
Untuk pertanyaan no 2 mengenai siapa member yang membuat post pertama kali di Sub Forum Indonesia, saya juga masih belum yakin dengan jawabannya.
Merujuk pada salah satu thread awal yang sebelumnya ada di board Other languages/locations yang kemudian dipindahkan admin ke board baru Bahasa Indonesia, jadi sempat melihat beberapa postingan user yang menyadari dipindahnya thread tersebut.
Kalau logikanya untuk nyari tahu postingan pertama di forum ini dilihat dari main board lokal indonesia yang paling belakang, dalam hal ini di halaman 2, namun karena thread berdasarkan terakhir posting, jelas bukan di thread Child board, tapi thread di atasnya, Saya yakin jawabannya akan beragam, bisa juga Ini. awal (normalnya) memang bisa dicari melalui thread-thread yang paling lawas di board Bahasa Indonesia, namun perlu dilihat juga dari history sebelumnya; Jika merujuk berdasarkan clue tanggal terbentuknya Sub Bahasa Indonesia, maka contoh pada dua link thread terakhir yang mas sebutkan di atas itu sudah lebih dulu ada sebelum local board Indonesia dibuat (sehingga pada awalnya jelas ada di board lain baru kemudian dipindah ke SFI). Nah, setelah itu dilihat postingan user pada thread-thread awal tersebut (setelah dipindah ke SFI) yang tanggal dan bahkan jam nya mendekati dengan tanggal local board Indonesia dibuat. |
|
|
|
Di Tahun 2024 ini sebenarnya semakin banyak Exchange yang sudah terdaftar di Bappebti. Berdasarkan informasi yang saya baca dari situs resmi Bappebti sudah ada sekitar 35 bursa yang sudah mengantongi izin. Tapi silahkan di koreksi bila ada kesalahan soalnya banyak nama-nama bursa yang tidak saya kenal. berikut daftarnya. Beberapa daftar di atas nampak tidak langsung clickable (karena tidak di dahului dengan www atau https), perlu diberikan BBcode insert hyperlink untuk lebih memudahkan langsung menuju website exchange-nya ketika di klik. Berikut ini saya lengkapi beberapa yang masih unclickable tersebut:
Saya barusan mencoba membuka semua link dari website exchange-exchange tersebut, beberapa diantaranya ada yang di block "internet positif", ada juga salah satu exchange yang website-nya nampak belum sepenuhnya siap, contoh:  |
|
|
|
Yes, it is possible to earn small amounts of Bitcoin for free through various apps and platforms on Android phones. These methods typically involve completing tasks, watching ads, answering surveys, or playing games that reward you with Bitcoin or other cryptocurrencies.
It seems that you mean above is getting a small amount of Bitcoin through a faucet. Instead of getting Bitcoin, chances are you will get some risks from doing tasks on the faucet, such as malicious ads, etc. FYI, there are several useful links that you can see in the OP's post on the first page of the thread. Some of them are educational links about the risks of faucets. -snip-We have also compiled a list of URL's that are useful to read or related to the items posted above: |
|
|
|
Yang dompet CoinJoin & Monero sementara tidak (atau belum) disorot IMO, makanya tidak diban. Di masa depan kalau pemerintah (US & EU) kemudian melarang hal tsb ya kemudian jadinya ilegal. Kalau sekarang yang dompet yang non kustodian itu termasuk "unhosted wallet" dan bukan money transmitter di aturan FinCEN 2019, jadi ga perlu KYC & AML. Sementara ini masih aman kalau menurut opini ane, disclaimer: DYOR & DWYOR. Kalau Monero, penyedia layanan kek exchange yang menerima Monero termasuk money transmitter.
Dengan kejadian penggrebekan wallet yang ada fitur coinjoin serta coinjoin coordinator yang menutup layanannya. Jadi sudah jelas kalau ini termasuk money transmitter... Tambahan informasi: Layanan Jambler juga saat ini dikategorikan Mixer sehingga salah satu yang masuk dalam kategori di ban di Bitcointalks, setelah sebelumnya selama beberapa bulan masih diizinkan karena tidak dianggap sebagai mixer. Pernyataan sebelumnya: Jambler is not itself a mixer, so it'll be allowed. (It's pretty borderline, though, so I might later reevaluate whether it's exploiting a loophole which should be closed.)
Kesimpulan berikutnya: Previously, I was under the impression that Jambler was merely a software or platform provider, like Wordpress or AWS. But after reviewing it more closely, it meets the definition of a mixer as written. My mind was especially changed when I saw this diagram from their website:  The diagram clearly shows that Jambler is the actual mixer. They issue the "letters of guarantee", they send the BTC directly to the final customer, etc. The partners are just lightweight proxies in front of the true mixer, which is Jambler. Jambler "has a feature advertised for taking property, improving its privacy somehow, and then returning roughly the same type of property", and it meets the other two criteria, so it's a mixer. -snip- |
|
|
|
Baris Perintah (Argumen) yang bisa digunakan pada Console Electrum : "add_peer",
"add_request",
"addtransaction",
"broadcast",
"bumpfee",
"changegaplimit",
"clear_invoices",
"clear_ln_blacklist",
"clear_requests",
"close_channel",
"close_wallet",
"commands",
"convert_currency",
"convert_xkey",
"create",
"createmultisig",
"createnewaddress",
"decode_invoice",
"decrypt",
"delete_invoice",
"delete_request",
"deserialize",
"dumpprivkeys",
"enable_htlc_settle",
"encrypt",
"export_channel_backup",
"freeze",
"freeze_utxo",
"get",
"get_channel_ctx",
"get_invoice",
"get_request",
"get_tx_status",
"get_watchtower_ctn",
"getaddressbalance",
"getaddresshistory",
"getaddressunspent",
"getalias",
"getbalance",
"getconfig",
"getfeerate",
"getinfo",
"getmasterprivate",
"getmerkle",
"getminacceptablegap",
"getmpk",
"getprivatekeyforpath",
"getprivatekeys",
"getpubkeys",
"getseed",
"getservers",
"gettransaction",
"getunusedaddress",
"help",
"import_channel_backup",
"importprivkey",
"is_synchronized",
"ismine",
"lightning_history",
"list_channels",
"list_invoices",
"list_peers",
"list_requests",
"list_wallets",
"listaddresses",
"listcontacts",
"listunspent",
"lnpay",
"load_wallet",
"make_seed",
"nodeid",
"normal_swap",
"notify",
"onchain_history",
"open_channel",
"password",
"payto",
"paytomany",
"rebalance_channels",
"removelocaltx",
"request_force_close",
"reset_liquidity_hints",
"restore",
"reverse_swap",
"searchcontacts",
"serialize",
"setconfig",
"setfeerate",
"setlabel",
"signmessage",
"signtransaction",
"signtransaction_with_privkey",
"stop",
"sweep",
"unfreeze",
"unfreeze_utxo",
"validateaddress",
"verifymessage",
"version",
"version_info"
-snip- Sedikit menambahkan, beberapa baris perintah (argumen) di atas bisa juga dilihat menggunakan perintah help() pada console:  Dan karena bahasa pemrograman yang digunakan Electrum adalah Python*, maka ketika menggunakan baris-baris perintah tersebut, pada belakangnya senantiasa ditambahkan tanda kurung () untuk mengeksekusinya (seperti contoh penggunaan help di atas). * Electrum itself is pure Python, and so are most of the required dependencies, but not everything.
|
|
|
|
|
Show Posts
