-snip- ternyata bukan karna oot tapi karna saya cenderung spam dalam jeda 1jam posting beberapa kali -snip-
Menurut saya tergantung konteks dari postingannya juga, semisal dalam satu thread agan sedang terlibat diskusi atau tanya jawab, masa iya juga mesti menunggu sampai sejam atau lebih untuk berinteraksi dalam diskusinya. Namun kalau memang misal dalam satu board, agan posting di beberapa thread dalam waktu berdekatan sekaligus meskipun isinya mungkin agan "merasa tidak keluar dari topik", wajar saja sebagian user mungkin menganggapnya spam kemudian me- report-nya. btw, setiap campaign tentu memiliki rule masing-masing, jadi minimalnya itu dijadikan semacam guide sedari awal sebelum mengajukan aplikasi kesana. |
|
|
|
Aku menemukan beberapa fakta bahwa menggunakan DNS ini bisa membuat akun kaliaan di banned jika menggunkannya.
Maksudnya menggunakan DNS Google sebagaimana yang dibahas di OP? Logikanya kalau memang suatu situs melarang penggunanya menggunakan multi akun, mau itu user menggunakan settingan DNS tersebut atau tidak, pastinya akan kena ban juga kalau terbukti melanggar aturan mereka. tapi juga harus bertanya juga di binance atau exchange lainnya, jika diperbolehkan, lanjut, jika tidak mending dihindari jika tidak mau uang kalian hilang atau dibanned.
Setahu saya Binance mengizinkan user nya memiliki sub akun: https://www.binance.com/id/support/faq/cara-mengelola-fungsi-sub-akun-dan-pertanyaan-umum-360020632811Jika aturan suatu exchange tidak mengizinkan user dari negara tertentu untuk mendaftar disana, namun si user dari negara yang dilarang tersebut "maksa" dengan mem-"bypass"-nya agar tetap masuk, maka itu berarti dia harus siap-siap menanggung resikonya. |
|
|
|
Selama ini otak saya hanya cuman ngebayangin jika hardware wallet bisa menyimpan satu jenis aset saja.
Pemikiran tersebut diatas tidak sepenuhnya salah juga. Karena memang ada juga hardware wallet yang hanya menyimpan satu jenis aset kripto saja, semisal Bitcoin. Salah satu contoh wallet yang cukup populer yang hanya untuk menyimpan Bitcoin saja adalah ColdCard ( https://coldcard.com/) buatan salah satu hardware manufacturer: Coinkite.  Untuk ColdCard terbaru saat ini (Mk4), fitur koneksi ke device lain cukup banyak alternatifnya: USB-C, AirGap (menggunakan MicroSD), NFC, Virtual Disk. https://coldcard.com/#section-connectivity. Sementara itu, untuk HW Trezor pun saat ini bisa difungsikan mirip seperti ColdCard, opsinya bisa dibuat hanya untuk Bitcoin saja melalui pemilihan firmware yang digunakan ke Trezor-nya ( https://trezor.io/learn/a/bitcoin-only-firmware-on-trezor). Pada contoh postingan saya sebelumnya diatas menggunakan tipe firmware universal. |
|
|
|
Trezor: Firmware Installation FailedTadi pagi saya membuka Trezor Suite, ternyata ada update pada November 2022 ini untuk firmware Trezor T (versi 2.5.3) https://trezor.io/learn/a/firmware-changelog. Dan seperti yang sudah-sudah akan dimunculkan pengingat yang harus di centang untuk memastikan user benar-benar memiliki backup dari seed phrase wallet-nya sebelum lanjut meng-update firmware. Ketika proses update berlangsung tiba-tiba di layar Trezor T muncul pesan "FATAL ERROR" seperti nampak berikut ini:   Asumsi saya kemungkinan karena koneksi via usb nya tadi sempat terganggu. Saya coba cabut dan dicolokkan lagi USB nya untuk dihubungkan ke Trezor suite ataupun Electrum tetap tidak bisa karena hardware wallet tidak bisa masuk ke akun dan berhenti pada tampilan seperti berikut:  Tertera mesti ke trezor.io/start, namun setahu saya saat ini Trezor sudah tidak merekomendasikan Trezor Wallet (berbasis web browser), jadinya saya coba cari cara memperbaikinya via Trezor Suite dengan kondisi Trezor T masih belum terdeteksi juga (termasuk di pengaturan/setting device). Penasaran tadi coba klik akun wallet (kiri atas), ternyata disana Trezor T terdeteksi dengan status "Bootloader Mode". Selanjutnya saya coba Refresh dan diarahkan untuk memulai setup lagi dari awal dengan mengikuti intruksi yang dimunculkan di Trezor Suite dan juga di HW Trezor T-nya.     Pelajaran yang bisa diambil:Sewaktu-waktu hardware wallet bisa saja mengalami masalah baik dari software maupun dari hardware-nya, maka dari itu pastikan backup seed phrase aman dan bisa diakses untuk proses recovery ketika hal tersebut terjadi.
|
|
|
|
Di dalam aplikasi blue wallet maupun electrum ada bagian form yang bisa di isi nilai fiat, dan nilai BTC/satoshi akan nampak berdasarkan harga realtime. Ah iya, saya melupakan hal tersebut padahal sering melihatnya di Electrum (karena settingan Fiat currency menggunakan IDR), namun memang ketika transaksi jarang menggunakan input IDR dan lebih seringnya menginput dalam satuan BTC.
Dari kedua bentuk invoice diatas, nilai satoshi tidak terpaut jauh. Itu bisa karena faktor perbedaan sumber. Di Electrum, kalau saya setting-nya ke CoinGecko dengan pertimbangan nilai rata-rata harga yang didapatnya mendekati dengan rate harga di exchange lokal yang biasa saya gunakan.  Sementara itu, di BlueWallet mengambil sumbernya dari CoinDesk.  Nampak selisihnya lumayan jauh. Kalau dalam jumlah kecil satoshi mungkin nampak tidak terpaut jauh, tapi menurut saya ini cukup perlu diperhatikan sedari awal (kalau roaringstar, setahu saya menggunakan rate dari Luno).
Keliatannya prosesnya panjang ya? Padahal klo dipraktekkan cuman butuh hitungan menit.
Mungkin bang Husna atau bang Masulum, atau abang2 yang lain berkenan praktek nanti malam
Terlihat panjang karena mesti melalui escrow. Tapi kalau pelapaknya tersebut sudah dipercaya user dengan kata lain sudah sebagai escrow-nya itu sendiri mungkin transaksi bisa lebih cepat tanpa harus melewati konfirmasi pihak ketiga dulu. |
|
|
|
Saya memikirkan untuk memakai VA (Virtual Account) BCA atau VA BRI (BRIVA) tagihan dari e-wallet ataupun top-up pulsa.
Karena biasanya operator toko online dan juga e-wallet akan menutup beberapa karakter nama user/pengguna platform mereka (jika menggunakan VA).
Selain itu, karena nilai tukar BTC fluktuatif, perlu dipertimbangkan juga perihal konversi realtime harga ke dalam bentuk BTC-nya (untuk transaksi menggunakan Lightning mungkin lebih enak penyebutannya menggunakan satuan satoshi). Contoh:  https://roaringstars.com/
Nyatanya adalah, setiap request top-up tetap akan masuk ke dalam database mereka, dan kemungkinan untuk menyalahgunakan data tersebut masih ada.
Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, maka dari itu perlu ada komitmen juga dari si Pelapak, baik itu menggunakan escrow ataupun misalkan menggunakan software, untuk secara reguler menghapus data-konsumen setelah proses transaksi berhasil. Salah satu contoh kebijakan dari Trezor pada data usernya: Orders and privacy policy
SatoshiLabs intentionally damages order data including name, address and telephone number.
Di kehidupan real, saya pribadi jualan pulsa HP, listrik dan semisalnya. Untuk konsumen yang hanya sepintas lalu tidak saya simpan data nomornya, namun untuk user yang rutin membeli semisal keluarga atau tetangga dekat biasanya saya simpan di database aplikasinya (karena ketika mereka membeli lagi, tinggal konfirmasi beli tanpa menyebutkan lagi nomor HP, IDPEL listrik, dll). |
|
|
|
Pengiriman aset katakanlah masih dilakukan secara anonim.
Sedangkan pengiriman pulsa, token listrik, e-wallet (dan beberapa benda digital lainnya) membutuhkan alamat tertentu yang menyentuh RL kita.
Mungkin perlu dibutuhkan escrow tertentu, software atau 3rd party khusus? dimana pelapak tidak perlu mengakses pengirimannya?
Coba konsultasi ke agan AakZaki, beliau sudah berpengalaman dalam hal jual beli Bitcoin/cryptocurrency ataupun sebagai escrow. Menurut saya agak sulit jika harus tidak sampai mengetahui semisal nomor hp untuk pengisian pulsa dan lainnya. Sekalipun menggunaka escrow, tetap saja user mesti menyerahkan data untuk keperluan tersebut. Sementara itu jika menggunakan software, mungkin perlu meng- hire programmer yang memang ahli dibidang itu, semisal konsep cara kerjanya melihat ke yang sudah ada seperti Bitrefill atau lainnya. |
|
|
|
Ane jadi penasaran ama judul bukunya, kebetulan beberapa hari lalu ane sempat ke gramedia untuk nyari referensi bahan untuk proposal ane, kalau masih terkait mungkin ane mau beli. Menurut ane cukup menarik jika tulisan dan postingan member di sini dijadikan rujukan sebuah buku, sehingga hal tersebut bisa jadi motivasi baik itu rank yang sudah tinggi mau pun pemula, karena nilai dari sebuah ilmu pengetahuan menurut ane bahkan lebih besar lagi dari bayaran kita perminggu jika dapat memberi manfaat bagi pembaca.
Ini user yang saya maksud. Di profile-nya tercantum website miliknya termasuk nama aslinya bisa dilihat disana, untuk buku-bukunya sendiri tinggal di 'googling' dengan kata kunci nama tersebut. Tidak bisa dipungkiri banyak tulisan/ide/diskusi tentang Bitcoin dan yang terkait dengannya bermula dari forum ini* yang kemudian dijadikan rujukan media lain, namun saya sendiri kurang begitu yakin apakah hal tersebut bisa jadi pemicu terutama bagi pemula yang datang kesini untuk bertahan dan mempelajari dari forum sumbernya langsung.
* termasuk yang menjadi daya tarik tersendiri diantaranya tulisan-tulisan dari satoshi dan beberapa peristiwa yang kini menjadi bagian sejarah Bitcoin, semisal transaksi pertama menggunakan Bitcoin, dan lainnya. |
|
|
|
Untuk Sign ataupun Verify message dari Bitcoin address intinya sih ya cuma tiga: Address, Message dan Signature nya. Beberapa wallet selain BlueWallet semisal Bitcoin Core dan Electrum pun cara sign dan verify nya lebih kurang sama, tanpa menyertakan format seperti "Begin Signature" dst. Saya jadi teringat pertanyaan (waktu masih Newbie/Jr. Member) ketika belajar sign message ke om Joni: 
Sebenarnya untuk menyalin data seperti sign message itu lebih gampang dengan mengenerate-nya menjadi QR code, tapi tentu harus keluar dari aplikasi aplikasi blue wallet yaitu menggunakan third party QR code generator., Misal saya ambil contoh: -snip-Saya modifikasi sedikit   Tapi di BlueWallet ujung-ujungnya tetap harus manual dan menggunakan lagi aplikasi lain kalau dibuat QR Code-nya seperti contoh di atas. Sementara itu untuk sign message di BlueWallet menurut saya ada nilai plus nya karena disediakan tombol Share yang diarahkan ke GitHub mereka untuk verifikasi online ( https://bluewallet.github.io/VerifySignature?a=&m=&s=). |
|
|
|
-snip- Padahal kalau mau diakumulasikan dengan nilai dan volume di exchange mereka, tentu kita anggap mereka mampu meng-take over semua hal yang terjadi bila terjadi crash dan penarikan secara masive.
Tentu kalau kita lihat mereka kesulitan untuk mengaprove semua Wede, kita akan seperti melihat kesemuan nilai atau angka-angka alias tidak ada sama sekali crypto di sana.
-snip-
Jadi teringat beberapa hari lalu dapat email dari exchange Pintu*, yang inti dari isinya adalah untuk lebih meyakinkan user mengenai keamanan dan keutuhan aset user yang ada di exchange mereka rasionya 1:1 atau lebih, dengan kata lain mereka akan menjaga dan menyimpan jumlah aset crypto agar setara atau bahkan lebih dari jumlah aset crypto yang dimiliki user di exchange tersebut. Jika semua exchange menerapkan hal tersebut tentu kecil kemungkinan sampai ada kasus user tidak bisa melakukan penarikan aset karena tidak mencukupinya aset yang tersimpan di exchange. Namun pada kenyataannya ada saja exchange yang tidak sepenuhnya demikian, jadi user tetap perlu selektif dalam memilih. * https://pintu.co.id/blog/komitmen-pintu-terhadap-keamanan-dan-transparansiKeamanan Aset Pengguna
Dalam menjaga keamanan aset pengguna, Pintu menyimpan aset pengguna secara utuh (1:1) di dalam custodian wallet dengan keamanan tingkat dunia yang berlapis. Maka itu, pengguna dapat menarik aset kapan saja. Aset pengguna juga tidak pernah dan tidak akan pernah dipinjamkan, atau dijaminkan (sebagai collateral pinjaman) kepada pihak ke-3.
Keutuhan Aset Pengguna (1:1)
Untuk memperlihatkan keutuhan aset pengguna, satu indikator yang kami nilai tepat untuk diperhatikan dari suatu exchange adalah “Reserves vs Liabilities Ratio”, yang dihitung sebagai jumlah aset crypto yang disimpan exchange (Reserves) dibagi jumlah aset crypto yang dimiliki oleh pengguna di exchange tersebut (Liabilities).
Nilai ratio yang sehat adalah minimum 1:1 atau 100%, di mana exchange menyimpan jumlah aset crypto yang sama dengan yang dimiliki oleh pengguna-pengguna exchange. Dengan kata lain, sebuah exchange tersebut mempunyai dana atau reserves yang mencakupi jumlah aset-aset penggunanya. Ratio yang diatas 100% mengindikasikan bahwa sebuah exchange menyimpan jumlah aset crypto yang melebihi aset crypto yang dimiliki pengguna.
|
|
|
|
Pada versi Android terlihat juga pilihan untuk melakukan Sign/Verify Message. Caranya seperti pada gambar 5 tekan tanda titik (...). Tetapi saya belum mencobanya. Pertanyaannya adalah apakah bisa melakukan verify message? Siapa tahu ada yang pernah melakukannya.
Kalau suatu wallet bisa digunakan untuk sign message tentunya bisa juga untuk melakukan verify message, dan lagi disana juga kan tertera dengan jelas "Sign/Verify Message". Untuk mem-Verify Message, tinggal di tap tombol Sign/Verify Message, kemudian isi Address, Signature, dan Message kemudian tap tombol Verify.   Untuk Sign Message, bisa dengan cara yang sama dengan diatas, langsung tap tombol Sign/Verify Message. Address akan otomatis terisi dengan address default yang sedang aktif digunakan, isi kolom Message-nya dan tap Sign untuk mendapatkan Signature-nya. Sementara itu, jika ingin menbuat Sign Message address yang lainnya, pilih Show adresses, tap dan tahan address yang ingin dibuat sign message-nya, selanjutnya sama seperti cara sebelumnya.   Berikut ini contoh Sign message yang saya buat:  Untuk verifikasinya bisa juga disini: https://bluewallet.github.io/VerifySignature?a=bc1qk5vz99m05gvdmrwgdsxu7frth24kuawqzhm9xx&m=Tes&s=KPhsTUoMde5fVxPv9yEipJYPO83b8qBQaAACuA0AUtGEZbbuNvWeJld5sD%2FU3AyJgIBioQyYDBoAY8X4AhV6GHY%3D. |
|
|
|
Tujuan:- Saya berencana untuk membuat lapak penjualan beberapa benda digital (top-up saldo toko online, pulsa PLN, voucher google, dll) yang nanti akan dibayar melalui penjaminan aset BTC LN.
Kalau mau digabungkan ke dalam 1 thread ini tentu akan membingungkan karena akan campur aduk dengan edukasi segala macam, karena untuk jual beli sendiri ada lapaknya yaitu jual beli board. Kalau yang saya tangkap dari maksudnya kalimat agan dewo diatas, nantinya akan dibuat thread "lapak" di CB Jual beli. Jadi thread ini semacam pembuka diskusi untuk masukan saran, cara kerja nantinya seperti apa, dan lainnya sebelum membuka lapak tersebut (-cmiiw).
Apakah tidak lebih baik jika melengkapi di sana saja?, tentu kalau topiknya masih dalam 1 thread, user yang pengen tahu tidak gonta ganti thread lagi untuk membuka hal terkait dengan pengiriman eceran. Kalau thread agan Taufik lebih ke bagaimana beli Bitcoin eceran via ATM lightning, sementara thread ini saya lihat lebih ke praktek lanjutan menggunakan Bitcoin lightning untuk "ditukar" menjadi barang lain berupa benda digital (pulsa, dll). Bisa saja digabung disana, namun judul threadnya agan taufik mesti disesuaikan lagi tentunya (karena bahasannya akan lebih luas, tidak hanya seputar ATM Lightning).
-snip- pandu pernah mengatakan hal serupa)
Berikut ini salah satu diskusi saya dengannya beberapa tahun lalu: Re: Dijual Rumah Di Kota Tangerang; dan juga di thread-nya yang ini: [Diskusi]Pengiriman bitcoin untuk transaksi kecil. |
|
|
|
Dulu pernah ada ane lihat member yang banyak dapat merit tapi tidak lanjut ngepost karena sudah terobati rasa penasarannya terhadap forum. yang begini ini ane anggap unik, karena pernah ditawarin signature yang bayaran paling gede di sini pun tidak mau karena dia anggap buang-buang waktu. Mungkin karena ada penghasilan yang lebih gede dibanding ngepost di sini atau karena tidak menarik lagi karena sudah tahu segalanya.
Sulit dipahami kalau ada user seperti yang Om sebutkan, aneh sih ketika mendapat kesempatan bergabung di signature yang bayaran gede malah ditolak, anggapan buang-buang waktu hanya ada di pikiran mereka yang mungkin memiliki penghasilan lebih gede diluar forum. Kesibukan di luar forum yang super padat bisa jadi alasan mereka tidak dapat terus eksis di forum, asumsi saya mereka tidak lanjut ngepost memiliki jabatan penting ditempat kerjanya yang menyita lebih banyak waktu sehingga tidak dapat melanjutkan fokusnya untuk forum. Berfikiran terbuka saja gan, jadi tidak mesti sampai sulit memahami karakter user-user tersebut. Beberapa kemungkinan alasannya bahkan sudah agan sebutkan. Contoh lain, beberapa tahun lalu saya malah baru "ngeh" akan akun newbie namun beberapa pertanyaan yang diajukannya sering terkait hal teknis (dominan posting-nya di CB Development & Technical Discussion dan beberapa kali pernah juga saya lihat post di Sub Indonesia antara lain di threadnya om Chikito: Liquid Network), ternyata beliau salah satu penulis buku tentang Bitcoin, Blockchain, Mining berbahasa Indonesia (salah satu bukunya ada yang ditulis berkolaborasi dengan Oscar D. -indodax-). Beberapa referensi dibukunya banyak juga mengambil rujukan dari tulisan-tulisan di forum ini. Jika diambil kesimpulan dari contoh diatas, masih ada user yang menganggap forum ini bermanfaat, dan tidak menganggap posting disini suatu hal yang dianggap buang-buang waktu meskipun dia sibuk dikesehariannya, namun memang tidak bisa sepenuhnya dikatakan user yang eksis karena user-user tersebut posting hanya seperlunya. |
|
|
|
Saya baru "ngeh" kalau BlueWallet kompatibel juga dengan Apple Watch ( https://bluewallet.io/watch-app/). Untuk versi Android, iOS dan macOS sudah pernah mencobanya. Export/Backup Wallet BTC & Lightning (contoh berikut menggunakan BlueWallet versi iOS): - Tap nama wallet -> Tap menu lanjutan di kanan atas (...) -> Tap Export/backup -> Simpan seed phrase (Wallet BTC)/LNDHub (Wallet Lightning), Note: do not disclose.         Import Wallet BTC & Lightning (contoh berikut menggunakan BlueWallet versi macOS): - Add wallet (klik tanda + atau tombol Add now). - Pilih Type wallet (Bitcoin/Lightning, -Type Vault belum saya coba-). - Klik Import wallet. - Masukkan seed wallet BTC (gunakan spasi antar kata-nya) atau LNDHub (Wallet Lightning); Untuk tombol Scan tadi saya coba tidak bisa, jadinya copy paste seed/LNDHub. - Klik Import.       |
|
|
|
Kalau boleh saran, agar bahasannya bisa jadi lebih luas, untuk judul thread mungkin tidak hanya dibatasi hanya pada cara membuat address, tapi dibuat lebih umum semisal menjadi: "[Tutorial] BlueWallet". Jadi bahasan berikutnya bisa lanjut ke seperti transaksi menggunakan wallet Bitcoin, Lightning Network, dan lainnya. Untuk versi yang digunakan semisal versi Android, bisa diletakkan menjadi sub judul thread-nya, sementara itu untuk versi iOS saya lihat tidak jauh berbeda (cara membuat address dan pengaturan lainnya).  
Btw, sebaiknya aktifkan opsi Encrypted and Password Protected di bagian Storage pada settingan Security wallet-nya. |
|
|
|
Untuk meningkatkan nilai "can receive" (incoming capacity), agan bisa memanfaatkan fitur swap (Submarine swap) pada tab Channels. Kapasitas dari "can receive" akan bertambah sesuai dengan jumlah BTC yang agan kirimkan melalui fungsi swap.
Beberapa kali saya sempat mengalami kendala ketika mencoba swap, antara lain seperti nampak berikut:  Untuk percobaan yang sebelumnya sempat ada semacam progress namun pas terakhirnya masih gagal (saya lupa meng-screenshot pesan errornya, agak berbeda dengan yang diatas).
Saya dulu ketika main LN sempat lupa-lupa ingat untuk mengetahui invoice itu valid atau gak (alias bisa terkirim atau failed) itu dari awal Invoice, coba deh perhatikan lagi ke-3 invoice tersebut ada perbedaan pada invoice yang berhasil yaitu lntb100u1p3.. disitu ada nilai 100, jadi kalau mau dicocoklagikan dengan invoice saya di bawah ini, Saya malah baru ngeh. Tadi coba buat invoice LN di BlueWallet, nampaknya ada relate-nya:   Namun nampaknya hal tersebut diatas tidak berlaku untuk wallet yang pada receive-nya sudah support LNURL dengan tanpa harus menentukan terlebih dulu jumlah yang di-request-nya, seperti contoh pada Wallet of Satoshi:  |
|
|
|
Ambil secara proporsional, mana yang memang untuk ditradingkan di exchange dan mana yang memang untuk tujuan disimpan. Pastinya repot kalau trading mesti bolak-balik wallet pribadi dan exchange, selain momennya bisa saja tertinggal disaat masih proses kirim, belum lagi fee dan lainnya. Sementara kalau yang ditujukan untuk disimpan juga mesti selektif memilih wallet. Mungkin tidak sedikit juga yang memilih semisal web wallet seperti di https://www.blockchain.com/, pada salah satu kasus ini ( https://bitcointalk.org/index.php?topic=3664755.msg61290845#msg61290845) user malah belum tahu sama sekali perihal seed dari address-nya, dan kelimpungan ketika websitenya tidak bisa diakses. Bagaimana kalau benar-benar web tersebut down sementara ada aset yang cukup lumayan di wallet namun belum punya backup untuk recovery, tentunya akan lebih repot. Saat saya baca postingan theymos (setelah lihat info di link news forum), saya sempat terbesit apakah theymos mewanti-wanti kemungkinan adanya krisis yang cukup besar di tahun berikutnya karena adanya semacam efek domino dari kasus exchange besar yang bangkrut sebagaimana dilihat dari tulisannya pada bagian yang ini: -snip- This is especially important right now because a very large exchange went bankrupt recently; this has already caused a contagion effect which has taken down other companies which accept deposits, and this contagion may continue to spread and affect more companies.
|
|
|
|
Update hasil test transaksi menggunakan LN (testnet) seperti yang saya janjikan kemarin ke agan dewo_sat. Sebelumnya saya membuat open channel dua kali, satu menggunakan trampoline routing, satunya lagi menggunakan local routing (gossip). Semalam sempat failed beberapa kali karena saya lupa belum meng-up jumlah can receive dari Channel yang di-open tersebut. Saya coba up dengan terlebih dulu membuat invoice di https://htlc.me/ dan mengirim aset kesana sebagaimana yang dulu pernah disarankan om Abhie (berikutnya saya kirim balik ke wallet yang di Electrum).  Ketika test transaksi, saya masih menggunakan local routing (gossip) sementara agan dewo mengirim dengan settingan trampoline routing namun gagal. Kemungkinan karena channel yang saya open dengan local routing masih 0 jumlah can receive-nya waktu itu, dan channel yang bisa digunakan hanya yang sesuai dengan settingan routing (yang lain otomatis tidak bisa digunakan). Dan ketika saya rubah ke sama-sama trampoline routing yang sudah di up jumlah can receive-nya akhirnya sejumlah aset (yang sudah ditentukan sebelumnya) berhasil saya terima. 
Yang belum dicoba, kirim dari wallet yang menggunakan trampoline routing ke local routing (atau sebaliknya) ketika sudah sama-sama di up jumlah can send dan can receive nya. 
btw, agan dewo sudah coba up jumlah dari can receive untuk bisa menerima kiriman aset ke wallet nya via LN testnet?
Yups karena wallet electrum belum mengimplementasikan lnurl -snip-
Baru support untuk LNURL-pay saja pada rilis Electrum 4.3.0 - (August 5, 2022): - support for LNURL-pay (LUD-06) (#7839) |
|
|
|
|
Show Posts
