MiChaeng
|
|
February 21, 2018, 02:22:42 PM |
|
okk guyss saya disini mau minta pendapat kalian,,,kan di forum yang tadi sya baca dari pihak BI tdk setuju transaksinya menggunakan cripto dalam hal ini BTC sedangkan pengamat Ekonomi UI dan MIT mengatakan setujuu,,disini ada 2 pertimbangan,,jadi kalian kira kira milih mana ya atau setuju dengan pendapat siapa..?
kalau menurut sya mungkin yang ada dalam pikiran ke 2 belah pihak begini......!
dari BI
1.mungkin dia mengkhwatirkan dengan adanya bitcoin nanti nilai rupiah jadi lemah 2.dan mungkin Presiden direktur BI khawatir nanti rupiah tidak terlalu di butuhkan lagi oleh masyarakat
adapun mungkin menurut Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia dan MIT (Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat)
1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC 2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya.
jujur kalau memang pikirannya begitu,,,sya masih bingung nih gang..??
Pendapat saya lebih memilih pengamat ekonomi UI dan MIT. Karena mereka memiliki pandangan kedepan tentang perkembangan tegnologi modern seperti bitcoin. Agar negara kita tidak tertinggal jauh sma negara tetangga kita harus mengikuti perkembngan tegnologi yg ada.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
You can see the statistics of your reports to moderators on the "Report to moderator" pages.
|
|
|
Advertised sites are not endorsed by the Bitcoin Forum. They may be unsafe, untrustworthy, or illegal in your jurisdiction.
|
|
enbi22
Newbie
Offline
Activity: 24
Merit: 0
|
|
February 21, 2018, 02:24:29 PM |
|
menurut saya pendapat BI dan pengamat ekonomi sama sama benarnya ., cuma cara pandang nya saja yg berbeda ...karena masing" pihak mmpunyai alasan yg mendasar tp tentunya harapan saya ,,suatu saat pandangan mereka bisa menjadi seragam sehingga indonesia optimis bisa lebih berkembang
|
|
|
|
yfan2010
Jr. Member
Offline
Activity: 121
Merit: 1
|
|
February 21, 2018, 03:05:12 PM |
|
kalau dari sudut pandang kita pasti kebanyakan dari kita berpihak pada pendapat pengamat ekonomi UI dan MIT, karena kita memang sepatutnya mendukung transaksi menggunakan BTC atau segera dilegalkannya BTC, hal tersebut akan menguntungkan buat kita yang berkecimpung di dunia crypto. Namun untuk BI memang membutuhkan banyak kajian dan banyak pertimbangan serta melihat sederet resiko2 untuk melegalkan BTC atau membolehkan transaksi menggunakan BTC. so, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, apakan pihak BI akan berani mengambil sikap demi berkembanganya perekonomian di Indonesia, kita doakan yg baik2 saja ya guys
|
|
|
|
joe marla
|
|
February 21, 2018, 03:26:44 PM |
|
okk guyss saya disini mau minta pendapat kalian,,,kan di forum yang tadi sya baca dari pihak BI tdk setuju transaksinya menggunakan cripto dalam hal ini BTC sedangkan pengamat Ekonomi UI dan MIT mengatakan setujuu,,disini ada 2 pertimbangan,,jadi kalian kira kira milih mana ya atau setuju dengan pendapat siapa..?
kalau menurut sya mungkin yang ada dalam pikiran ke 2 belah pihak begini......!
dari BI
1.mungkin dia mengkhwatirkan dengan adanya bitcoin nanti nilai rupiah jadi lemah 2.dan mungkin Presiden direktur BI khawatir nanti rupiah tidak terlalu di butuhkan lagi oleh masyarakat
adapun mungkin menurut Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia dan MIT (Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat)
1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC 2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya.
jujur kalau memang pikirannya begitu,,,sya masih bingung nih gang..??
pendapat MIT dab BI sebenarnya sama sama memiliki dasar dan landasan berfikir yang memiliki referensi, pemerintah melalui BI mereka takut melemahnya harga rupiah dan hilangnya rupiah di masyarakat, sebenarnya kalau mau di analisa lebih dalam selama pemerintah dan negara kita memilki pasar konvensional maka rupiah tidak akan lemah, karena perederan bitcoin nantinya juga menggunakan rupiah, atau pemerintah menyiapkan konsep cryptocurrency rupiah agar bisa ikut bersaing di ekonomi cryptocurrency. pendapat MIT juga benar, sistem ekonomi yang baik itu adalah sistem ekonomi murah, cepat dan efektif serta tidak memiliki terhadap kriminalitas, maka jawaban untuk itu adalah dengan berinvestasi di bitcoin.
|
|
|
|
mass sasmito
|
|
February 21, 2018, 03:38:58 PM |
|
sebagai seorang bitcoiner tentu ane lebih setuju sdengan pendapat dari pengamat ekonomi UI dan MIT, karena mau tidak mau kita semua pasti hidup dengan teknologi yang semakin maju, contoh mudahnya sistem android dan nokia, sebagaimana yang kita tahu Nokia hampir gulung tikar karena menolak menggunakan sistem android, semoga nantinya ada ein win solution dari pemerintah kita tentang cryptocurrency
|
|
|
|
danggoron
|
|
February 21, 2018, 05:15:09 PM |
|
saya suka dengan pendapat pengamat ekonomi MIT karna beliau2 sependapat dengan kita, tujuan nya untuk memajukan dan mendukung perkembangan bitcoin, logikanya aja , dalam suatu negara membeli barang dari dulu nya sudah mengunakan alat nama nya uang , itu sudah di lakukan sejak bitcoin ada tidak akan perna rupiah bisa di gantikan di indonesia , karna itu adalah identitas negara kita, jadi pendapat BI itu menurut saya salah.
Berarti kalau pendapatnya beda dengan agan, agan tidak suka ya? Lagipula apa yang disampaikan TS di thread itu hanya berupa pendapatnya pribadi, tidak disertai berita atau artikel yang mendukung pernyataan dari hasil pemikirannya sendiri. Sebenarnya apa yang diharapkan jika bitcoin legal di Indonesia? Bisa digunakan untuk transaksi jual beli? membeli ayam goreng? Ayolah, pertimbangkan mana yang lebih baik, meski itu efektif tapi rasanya sia-sia. Bukankah lebih baik dijadikan sebagai investasi? Baik bitcoin maupun fiat dari negara lain seperti dollar dan yen hukumnya sama2 illegal jika digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia. Lalu, apalagi yang diharapkan? Toh hingga saat ini tidak ada larangan dan sanksi hukum atas kepemilikan cryptocurrency. Pemerintah hanya memberi peringatan bahwa itu adalah investasi yang beresiko tinggi dan tidak dijamin oleh pemerintah, sehingga semua resiko ditanggung setiap penggunanya.
|
|
|
|
Reydom
Member
Offline
Activity: 448
Merit: 15
|
|
February 21, 2018, 06:05:22 PM |
|
Kalau mau dijadien sebagai alat transaksi itu kalau menurut saya bitcoin belum cocok gan, karena bitcoin memiliki kekurangan sendiri dari segi transaksinya yaitu harus adanya koneksi internet. Nah sekarang saya mau bertanya, apakah semua rakyat indonesia bisa memanfaatkan teknologi internet ini denganbaik ? saya rasa tidak gan, tidak semua masyarakat paham akan internet. Jadi kalau mau dijadikan sebagai alat transaksi maka bitcoin harus berbenah dulu guys.
|
|
|
|
monineklutak
Sr. Member
Offline
Activity: 1890
Merit: 252
The OGz Club
|
|
February 21, 2018, 06:20:42 PM |
|
Jelas sangatlah berbeda antara kedua belah pihak tersebut , yang satu mengamankan BANK central nya dan yang satu mengamati perkembangan jaman , kalau aku sendiri jelas lebih memilih pengamat tersebut karena pemikiran mereka luas dan bisa memajukan perekonomian Indonesia kedepanya , jika Pihak BI mana mungkin memikirkan seperti itu karena saat ini saja masih merasa ketakutan untuk di salah gunakan jika Bitcoin masuk ke Indonesia , jadi mau sampai kapan negara kita akan terus tertinggal dalam hal apapun.
|
|
|
|
thatjroeh
Newbie
Offline
Activity: 112
Merit: 0
|
|
February 21, 2018, 06:35:10 PM |
|
okk guyss saya disini mau minta pendapat kalian,,,kan di forum yang tadi sya baca dari pihak BI tdk setuju transaksinya menggunakan cripto dalam hal ini BTC sedangkan pengamat Ekonomi UI dan MIT mengatakan setujuu,,disini ada 2 pertimbangan,,jadi kalian kira kira milih mana ya atau setuju dengan pendapat siapa..?
kalau menurut sya mungkin yang ada dalam pikiran ke 2 belah pihak begini......!
dari BI
1.mungkin dia mengkhwatirkan dengan adanya bitcoin nanti nilai rupiah jadi lemah 2.dan mungkin Presiden direktur BI khawatir nanti rupiah tidak terlalu di butuhkan lagi oleh masyarakat
adapun mungkin menurut Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia dan MIT (Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat)
1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC 2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya.
jujur kalau memang pikirannya begitu,,,sya masih bingung nih gang..??
menyinggung opsi pilhan pakar atau pengamat ekonomi UI dan MIT tentang pendapat serta pertimbangan transaksi cryptocurrency dari dua pengamat tersebut, maka pendapat pengamat pakar ekonomi yang cenderung mendukung akan suksesnya bitcoin di indonesia. Yaitu: 1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC 2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya. Maka kesimpulan yang bisa kita petik adalah bagaimana stigma positif yang bisa kita simpulkan.
|
|
|
|
budi691
Sr. Member
Offline
Activity: 1218
Merit: 259
Seabet.io | Crypto-Casino
|
|
February 21, 2018, 07:42:41 PM |
|
kalau egois, pasti saya pilih bukan analisis BI. tapi sisi baiknya harusnya bisa sinkron dengan aturan yang ada di negeri ini, saya pikir peluang bitcoin untuk besar di negara ini sangat besar. mungkin bisa paling besar di dunia jika itu terjadi (Bitcoin Diperbolehkan di Indonesia). bisa saja menjadi role model (percontohan) untuk negara lainnya.
|
|
|
|
Huruharacorp
Member
Offline
Activity: 392
Merit: 12
|
|
February 21, 2018, 07:44:26 PM |
|
Saya melihat dalam hal ini kenapa pendapat dari Bank Indonesia atau BI melihat bitcoin sebagai ancaman karena BI memberi tanggapan atas nama sebuah institusi beda dengan para pakar yang memberikan pendapat sesuai dengan pandangan akademis. Padahal menurut ane pihak BI yang mengeluarkan statement itu adalah para pakar keuangan juga. Namun mereka melihat dari seriko terburuk dalam mengeluarkan statement itu.
namanya juga sistem perbankan merasa tersaingi oleh kehadiran dari teknologi blockchain pastilah mereka akan terus mencari sisi negatifnya untuk terus di eksplore, agar orang awan tidak ikutan juga tertarik pada blockchain ini. tetapi itu hanya berlaku pada orang awam saja, kalo buat ane sih mau bitcoin diberitain sepaling buruk yaa ttep aja ane bakalan ttep hold, paling juga harganya longsor bentar terus bakalan naik lagi
|
|
|
|
Roger1909
Member
Offline
Activity: 252
Merit: 14
|
|
February 21, 2018, 07:46:38 PM |
|
okk guyss saya disini mau minta pendapat kalian,,,kan di forum yang tadi sya baca dari pihak BI tdk setuju transaksinya menggunakan cripto dalam hal ini BTC sedangkan pengamat Ekonomi UI dan MIT mengatakan setujuu,,disini ada 2 pertimbangan,,jadi kalian kira kira milih mana ya atau setuju dengan pendapat siapa..?
kalau menurut sya mungkin yang ada dalam pikiran ke 2 belah pihak begini......!
dari BI
1.mungkin dia mengkhwatirkan dengan adanya bitcoin nanti nilai rupiah jadi lemah 2.dan mungkin Presiden direktur BI khawatir nanti rupiah tidak terlalu di butuhkan lagi oleh masyarakat
adapun mungkin menurut Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia dan MIT (Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat)
1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC 2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya.
jujur kalau memang pikirannya begitu,,,sya masih bingung nih gang..??
Menurut opini saya pendapat BI maupun Pengamat Ekonomi Indonesia dan juga MIT sama benarnya tapi jika kita ingin terus membuat Bangsa Indonesia berkembang dan maju sebaiknya BI harus mengkaji dan menerapkan sistem Cryptocurrency di Indonesia.
|
|
|
|
juanda
Full Member
Offline
Activity: 756
Merit: 111
cro.baby
|
|
February 21, 2018, 07:52:26 PM |
|
kalau diperhatikan secara seksama dari pendapat antara keduabelah pihak sama sama benar, namun ane secara pribadi lebih kepada pengamat eknomi UI dan MIT dalam hal kemajuan dan akan tetapi perlu andilnya pemerintah secara cerdas untuk mengawasi penggunaannya secara menyeluruh untuk menghindarkan penyalahgunaanny kepada hal hal yang negatif dalam setiap pergerakan transaksi nya, dan bukan malah bersikap seperti negara ini seperti tidak memiliki upaya ingin memajukan sektor perekonomian dalam hal melegalkan BTC secara bijak.
|
|
|
|
nakata121
Member
Offline
Activity: 574
Merit: 14
|
|
February 21, 2018, 07:54:38 PM |
|
Sebagai orang yang terbatas dalam hal ilmu perekonomian, saya menilai dari argumen kedua belah pihak ada benarnya baik dari BI maupun MIT, namun sebaiknya harus ada pemikiran ataupun jalan tengah yang di berikan, misalnya, bagaimana membuat indonesia bisa terus mengikuti perkembangan jaman khususnya cryptocureny tentu tanpa harus melemahkan rupiah, sehingga cryptocurency dan rupiah bisa berjalan seiring dan bisa menguatkan perekonomian negara kita. Untuk pendapat sendiri tentu mereka pihak BI dan MIT lebih pintar dari kita sehingga bisa mengambil keputusan yang baik dan demi kepentingan rakyat dan bukan hanya kepentingan kelompok semata.
|
|
|
|
Sukarjo
Jr. Member
Offline
Activity: 260
Merit: 1
|
|
February 21, 2018, 09:08:38 PM |
|
Menurut saya kedua pendapat itu sama2 ada benarnya. Kekawatiran BI sangat wajar karena perkembangan uang virtual yang tidak dapat dikontrol langsung, transaksi yang tidak bisa dipungut pajak dan masih banyak lagi pertimbanganya. Namun tidak dapat dipungkiri kemajuan zaman dan teknologi yang semakin pesat masyarakat harus siap dan sigap, seperti menurut pendapat pemngamat UI dan MIT. Dengan uang virtual tentunya memudahkan kita bertransaksi dimanapun dengan keamanan yang terjamin
|
|
|
|
Keziara
|
|
February 22, 2018, 02:14:53 AM |
|
Jika menurut saya antara pendapat BI dan pengamat Ekonomi UI cukup baik.Tapi saya lebih condong ke pengamat Ekonomi UI karena apa pastinya pengamat ekonomi begitu memikirkan masa depan,dan memikirkan perkembangan teknologi digital kalau tidak sekarang kapan lagi untuk kita mampu ikut berkembang seperti negara - negara maju yang telah menerapkan cryptocurency. Saya meyakini jika uang digital tidak akan menurunkan nilai Rupiah. Karna apa setiap Warga Masyarakat pasti akan tetap sadar dan tahu betul Uang negara kita tetap Rupiah, yang kita harus lakukan memang harus tetap bertransaksi dengan Uang rupiah agar nilai rupiah tidak melemah.
saya sangat sependapat dengan agan ,,,saya akan lebih condong memperhatikan pengamat Ekonomi UI ketimbang pengamat dari BI yang saya heran kan malah disini siapa sebetul nya yang berpendapat mengenai nilai rupiah akan melemah seandainya currency di terapkan di indonesia,,,,jangan 2 yang buat tread nya berasumsi seperti itu ,,,seharus di cantumkan kan juga link pendapatan BI dan Pendapat pengamat Ekonomi,,,,kalau memang BI betul berpendapat seperti itu ,,,saya rasa picik sekali pemikiran nya,,,,,kita tahu sama tahu,,,internet sangat di butuh kan unttuk menggunakan currency,,,,sedang kan internet di indonseia saja jaringan nya masih tidak merata ,,,,antara di plosok dengan dikota,,,terus bagaimana currency bisa melemahkan rupiah kalau kondisi nya seperti itu
|
|
|
|
memed97
|
|
February 22, 2018, 02:33:54 AM |
|
dari penjelasan di atas saya lebih mendukung pendapatan pengamat ekonomi Universitas Ekonomi karena menggunakan sudut padang ekonomi dlaam menilai dampak bitcoin dan kalau alasan dari BI harusnya pemerintah mencari solusi bukanmelarang bitcoin
Benar gan,memang pendapat UI lebih bijak sana dalam melakukan apapun,UI memikirkan nasip rakyat indonesia yang perekonomian nya masih lemah,bank indonesia seharus nya mengeluarkan mata uang sendiri untuk bersaing di dalam pasar mata uang crypto dan melakukan kebijakan-kebijakan yang dapat menguntungkan masyarakat indonesia bukan melarang seperti sekarang
|
|
|
|
Atakaru
Newbie
Offline
Activity: 434
Merit: 0
|
|
February 22, 2018, 02:42:37 AM |
|
Kekhawatiran Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia wajar dan sangat beralasan, Bank Indonesia sudah menganalisa berbagai hal salah satu pertimbangannya jelas pada perputaran rupiah nantinya, terganggunya roda perekonomian masyarakat yang belum begitu paham akan mata uang virtual. Tapi kalau kita tinjau dari kemajuan teknologi, jelas kita harus ikut menyesuaikan diri dengan negara-negara maju, yang sudah mulai menggunakan mata uang crypto sebagai alat tukar. Kalau di suruh pilih pandangan/pendapat mana yang bagus, jelas kita bitcoiner akan memilih pendapat dari pengamat ekonomi dari UI dan MIT, karena mereka berpikir akan kemajuan perekonomian ke depan, itu bagus untuk perkembangan mata uang Virtual di Indonesia khususnya untuk mata uang Bitcoin.
|
|
|
|
Bitompel
Newbie
Offline
Activity: 28
Merit: 0
|
|
February 22, 2018, 04:29:54 AM |
|
BI itu setau ane dia emang mengambil kebijakan UUD ekonomi , dan bitcoin cuman dijadiin pilihan sebagai inovasi bukan sebagai mata uang pasti yang ada di Indonesia . kalo disuruh pilih ane lebih pilih BI untuk saran keuangan karena aset sebuah negara juga ada disana .
|
|
|
|
Baihaki Khaizan
|
|
February 22, 2018, 01:20:51 PM |
|
Kalau menurut saya antara pihak bank indonesia dan pengamat ekonomi tentu punya pemikiran yang baik. BI selaku pemegang peran penting dalam hal keuangan indonesia juga pandangan tersendiri terkait maraknya penggunaan bitcoin, makanya beberapa waktu yang lalu pihak bi melarang untuk bertransaksi langsung dengan bitcoin. Namun lain lagi dengan pengamat ekonomi yang menyatakan bitcoin sebagai mata uang masa depan dan merupakan tuntutan global dalam hal perekonomian dunia yang sudah bertransformasi ke arah digitalisasi. Namun yang pasti kedua belah pihak tersebut menginginkan yang terbaik untuk semua orang.
|
|
|
|
|