Kalau untuk kasus yang om enrico sampaikan dimana calon korbannya happy2 aja, bisa jadi ada 2 kemungkinan. Yang pertama adalah dukunnya emang cuma dukun tipu2, dan kemungkinan kedua adalah dukunnya emang ngirim santet tapi ga mempan ke calon korbannya karena mungkin alasan korbannya taat ibadah.
(1) Untuk argumen dukun tipu-tipu Dari riset ane (berdasarkan puluhan video yang ane tonton ) itu ada yang maharnya jutaan, puluhan juta, sampe ratusan juta gan... Masa iya semuanya ga ada yang berhasil. Eh bisa jadi iya soalnya dukun = SCAM. Bahkan ada yang ampe gemes malah nyuruh itu dukun ngabisin korban, soalnya udah merasa ditifu. (2) Untuk argumen korban taat beribadah Dari riset ane (berdasarkan puluhan video yang ane tonton ) itu korbannya macam-macam gan, ada yang emang orang baek biasa, ada yang bangsat juga (maling, tukang selingkuh, dsb). Masa sih ga ada satupun yang berhasil... Trus " setaat apa sih ibadah loe sampai ada yang dendam buat ngabisin loe."
|
|
|
Kalo pas jadi user biasa, seakan-akan Altcoins diluar Top Ten CMC menjadi tersisihkan, karena memang tidak pernah tersentuh sama-sekali. Namun jika masanya profitabilitas mining naik, maka coin-coin micin pun tidak akan luput dari target eksperimen, karena berpotensi memberikan cuan gede (selama difficulty mining masih kecil dan ter-listing di salah satu exchange) Jadi menurutku kebutuhan akan Altcoin bersifat fleksibel. Ada kalanya dilupakan dan ada kalanya dikorek-korek sampai keujungnya Hahaha, berarti altcoin micin yg bisa dimining pun berguna buat cuan Sayangnya ane udah pensi mining gan, mending dagang GPU aja besok kalau pas GPU mining booming lagi. Kalau pengen spekulasi dapetin koin receh keknya Nicehash lebih oke daripada punya rig sendiri... (bener ngga nih? pengen tanya takut OOT)
|
|
|
Menurut KBBI, santet =sihir, jadi tukang santet = tukang sihir. Sihir yang dimaksud adalah bisa bikin orang sakit, bahkan meninggal, dan kemudian ada juga yang bisa menyihir agar korban jatuh cinta ke seseorang. Akan tetapi, yang akan kita bahas di sini adalah santet yang tujuannya mencelakakan seseorang. Kebetulan ane sedang gemar menonton video youtube yang membahas kriminal di dalam negeri, contohnya channel abang ini: https://www.youtube.com/@RizkawadionoNah jadi udah puluhan video yang ane tonton dan ane menemukan hal unik di mana si pelaku pada awalnya pasti pergi ke dukun santet buat nyantet korban... dan tentu saja IT FUCKIN DOESN'T WORK, alias yang disantet tetep happy aja kek ga terjadi apa-apa. Karena udah gagal menyantet akhirnya si pelaku yang kemudian turun tangan sendiri atau menyuruh hitter buat ngabisin korban. Selalu seperti itu ampe ane pengen teriak GOBLOK, ya karena: (1) Sampai kepikiran buat ngabisin korban, dan (2) Pake acara nyantet pula di awal. Kalau emang it doesn't work kenapa masih aja ada yang percaya santet??? It's a big question mark!
|
|
|
Kalau ane simak, ini kasus sebenernya bukan korupsi, makanya agak aneh kalau disebut korupsi.
Jadi ceritanya di tahun 2012 dia mengadakan kerja sama dengan perusahaan asing untuk memasok LNG di Indonesia, yang katanya minim studi dan berkonsultasi dulu dengan pemangku kepentingan. Nah belakangan ternyata pasokan gas dalam negeri malah melimpah, jadinya malah merugikan. Ini kasus ga bakal mencuat kalo ternyata spekulasi yang dia lakukan berhasil bikin untung. CEO sebetulnya berhak mengambil kebijakan dengan diskresinya, karena kalau apa-apa dikonsultasikan malah jadi lambat kerjanya. Nah kalau kasusnya seperti ini sebetulnya cukup dipecat saja karena spekulasinya rekt dan malah merugikan. Biasa hal kek gini di dunia bisnis, yang namanya mau untung harus mau ambil risiko.
Yang namanya keputusan mau invest di mana itu sudah menjadi makanan sehari-hari CEO, kalau kata Gattuso "Sometimes may be good, sometimes may be shit." Kalau kasus ini dijerat KPK takutnya CEO-CEO berikutnya malah jadi ga mau ambil risiko, takut rugi, ditangkep -> Ini kalau terus terjadi bisa bikin usaha ga berkembang.
|
|
|
Ada beberapa istilah yang tidak valid penggunaanya kalau ditinjau dari sisi akademik, misalnya
- Money Management itu bukanlah Manajemen Keuangan. Manajemen Keuangan itu diterjemahkan dari istilah Financial Management. - Money Management juga bukan Manajemen Risiko. Manajemen Risiko itu diterjemahkan dari istilah Risk Management.
Nah istilah money management ini berarti pengelolaan duit, yang lebih banyak digunakan di dunia trading dan investing perseorangan, karena hanya berbicara tentang duit perseorangan. Duit buat depo, duit yg loss, opit, dan duit buat wede. Ini tidak berbicara masalah pengelolaan hal-hal yang juga "berbau" duit, kek misalnya mengelola aset -> kalau di firm berarti terkait laporan keuangan. Itu nanti masuknya ke lingkup yang lebih luas, yaitu manajemen keuangan (financial management). Jadi ya istilahnya jangan digunakan secara bergantian, kalau bahas money management ya bahas itu saja.
|
|
|
Dari pengalaman yang sebelum-sebelumnya ane lebih suka ngedump daripada ngepump. Dapat koin dari bounty lalu didump di market, instan cuan, daripada ikutan buy jadi bagholder kalo sial bisa nyangkut. Skenario ikutan pump itu kalo agan dapat info atau ngeliat perubahan grafik di mana baru awal permulaan pump. Kalau agan dapat info dari media udah hampir pasti telat dan nyangkut. Misalnya udah naek 300% baru mau ngekor itu udah salah timing IMO.
|
|
|
Sudah dapat jawabannya om rico? Udah PM mod atau gimana gitu?
Belom gan, malah ilang threadnya wkwkw dihapus mod sptnya. Sebetulnya kalau tuduhannya benar dan threadnya ga cuma copas (bukan spam) itu bisa bermanfaat... Mana tau ada user di sini yang pakai. Cuma butuh tempat yang semestinya aja.
|
|
|
@OP, threadnya salah kamar... harusnya di bahasan trading kan? Jadi bisa saya simpulkan bahwa penyebab terdakwa mengalami kerugian yang jumlahnya fantastis itu adalah karena trading forex bukan investasi kripto. Tentu saja ini bukan kerugian terdakwa, melainkan kerugian untuk nasabah yang kehilangan uang yang di bobol oleh terdakwa.
Ya trading forex iya, kripto juga iya, kan tidak ada perincian dia lost berapa di masing-masing market. Pastinya ada juga yang udah diwede kalau dilihat dari pengakuan pemilik rekening penampung: https://www.bantennews.co.id/saksi-beberkan-kronologi-rekeningnya-jadi-penampung-uang-eks-karyawan-bri-yang-bobol-dana-nasabah/Dari sini kita bisa belajar bahwa sesuatu yang dilakukan tanpa pengetahuan dan juga dilakukan tanpa bisa memajemen diri maka akan berakhir dengan buruk, bahkan itu bisa menimbulkan kejahatan seperti dalam yang terjadi dalam kasus ini.
Pelajarannya ya jangan trading pakai utang apalagi pakai dana dari menggelapkan duit orang. Btw, uang nya udah di ganti sama Bank Himbara, padahal di rekening penampungan atas nama Ariyanda ada duit 12,1M , tapi kok engga dipake buat ganti ruginya ya?
Kalau dari yang ane baca 12M itu jumlah transaksinya gan, bukan sisa duit di rekening.
|
|
|
You got all these wins in a day? amazing bro I'm guessing you spent at least 3 hours to get it, right? don't forget to cash out before they suck it again My hunt finished today in the same game Candy Blitz by Pragmatic Play, my latest multiplier is x1055 https://replay.pragmaticplay.net/nrRxMSjJd8That's enough for today but I'll keep hunting for multipliers next week, this game offers multipliers up to x10000 it wouldn't make sense if I stopped with the x1000 multiplier. Hahaha, I spent all day doing bonus buys. Luckily, I could withdraw a few million IDR at the end. Got many <300x results as well which is not worth sharing :p Nice replay btw with an insane x500 hits. Wish you luck for the hunt! Hitting more than 1500x in a game under the sweet bonanza family is already an extraordinary hit because we all know that it is so hard to get high multiplier in any sweet bonanza family games. What a big luck and congrats for the nice win.
The enhanced RTP one is easier to land big multipliers, but it only has a 5966x max win... The original Sweet Bonanza is still unbeatable lol. I never get more than a couple hundred x results IIRC and gave up a long time ago.
|
|
|
Kalo ane paling cuma butuh stable coin aja buat trading di Binance. Yang lain selama ini cuma ane pakai untuk coba-coba aja kek main smart contract, dapps, dan NFT. Tapi tunggu dulu, stable coin itu juga numpang di salah satu jaringan altcoin kek TRX, BSC, dan ETH. Nah jadi kalau ditotal paling tidak ada 5 altcoin yang esensial (sangat dibutuhkan): ETH, TRX, BNB, USDT, BUSD (dan penggantinya). Altcoin selain itu gak guna kalo dari sisi ane yang user biasa.
|
|
|
Misi suhu numpang nanya, thread macam gini enaknya ditaroh di mana ya? DADUNATION SITUS JUDI ONLINE PENIPU >>>SCAMKalo ane kok lebih prefer ditaruh di "Marketplace (Bahasa Indonesia)" yak... ya idealnya "scam accusation" ada di sub-board marketplace. Kalau di off-topic rasanya jadi gak penting gitu.
|
|
|
Ane udah baca semua komentar, ga nyangka laris juga banyak yg komeng... ditinggal berapa hari udah banyak Yang ane lihat banyak dari agan-agan malah bilang kalau di tempat agan yang jualan masih ramai, dan menyangkal kebenaran video tsb ketika di-extrapolasi ke lingkup yang lebih luas. Dengan kata lain, ini hanya khusus untuk mereka saja... dan tidak terjadi dalam lingkup yang lebih luas. Kalau penyebab untuk warung yang sepi itu terkait online dan persaingan keknya itu gak berlaku deh di warung kek pecel lele, itu lebih cocok buat barang yang bisa dikirim pakai ekspedisi, kek baju, elektronik, dsb. Mau ke warung pecel itu (tergantung agan di kota mana) tinggal jalan kaki bentar udah nyampe, ga ada faedahnya beli pakai aplikasi. Orang yang jajan di sono tentunya juga yang budgetnya segitu-segitu aja, bukan target market gofood dsb. Harusnya ane bikin polling juga kemaren antara yg memantau sepi dan yang tidak...
|
|
|
Kemaren ane sempet liat tweet ini: Dan tadi baca artikel ini: https://food.detik.com/info-kuliner/d-6938889/banyak-penjual-makanan-curhat-di-media-sosial-dagangan-sepi-tak-laku/1Beberapa yang ane ingat adalah curhatan penjual martabak, pecel lele, trus ayam geprek. Di kolom komentar pun banyak yang mengiyakan fenomena ini sehingga membuat ane berpikir fenomena ini tidak biasa, karena ada yang sudah berjualan x tahun (bukan usaha baru) pun ikutan terdampak. Apakah agan merasakan hal yang sama? Banyak teori tentang ini, beberapa diantaranya adalah: - Resesi - Beras Mahal - Makin banyak yang beralih ke frugal living (hidup hemat) Gimana menurut agan?
|
|
|
Yes, you can play for fun, which 99.9% of the time is when you play with a small amount of money (like losing it won't be a big deal). But after you start to get a grip on the game, the mistake then is that you'll deposit more, and it will erase any fun part of gambling. You'll start to play for money and for the adrenaline rush... well it's the go big or go home kind of thing. It's then fun ONLY if you win, compared to the previous case when you experience fun even though you're losing.
|
|
|
IMO, even if you use the coin only to donate on your business, creating an altcoin and promoting it is a pretty complicated for a real world business. It would be much easier to get funding from traditional sources, just make a clear business plan, show how you gonna make the profit and investors will queue up to give you the money. It shouldn't be the problem neither in EU nor even in Russia.
I second this opinion since you'll have difficulties with the regulation if you want to use cryptocurrency to fund your business. Now people understand that this is basically just an illegal security.
@OP have you spoken with your lawyers? There's so much complicated stuff if you want people abroad to invest in your business, aside from the ICO issue with the regulation. Your best bet is by pitching investors if you can't afford to get bank lending.
|
|
|
I always withdraw all my winnings and only deposit the right amount i want to use to gamble whenever i want to play a game. I’d like to know everyone’s opinion on which way is better and which one do you practice in managing your funds on gambling sites.
If you are a casino games player (like slots, dice, or whatever), you'll naturally withdraw your balance whenever you finish in green, which means a big win. Everyone knows if you left your balance there, you'll play until it gets zeroed But if you are a sports betting lover, it's possible that you left some balance for the next game week. You could withdraw if you end up in green, but since the odds are slim, you probably only win <2x if you bet on major matches with no handicap. You won't bother to withdraw for example $200 to deposit $100 the next weekend. But if you play crazy parlay or heavy handicap, the strategy is just like casino games. And for bankroll screenshots, it's just for bragging.
|
|
|
Ada di sini nih: Indeks Thread Berkualitas dan BermanfaatLast Update: April 2019 Ini lebih enak kalau ada yang mau buat daftarnya yang lebih update, atau agan @jonay mau update? Yakin bakal banyak dapet merit, tinggal pakai fungsi search aja... Ayok bergerak pasukan pengais merit buat rankup!
|
|
|
bagaimana IKN dulu lancar-lancar saja dalam pembebasan lahan, mengapa mereka tidak pakai cara itu?. Artinya, memang ada mastermind lebih gede lagi dari IKN, ada asing yang tidak mau proyek ini berjalan. Pendekatan beda dengan IKN dengan Rempang ini, IKN tidak ada asing, sedangkan Rempang (kayaknya deket negara mana nih, singapura?), Si kapitalis tersebut bermain supaya tidak tersaingi dengan proyek strategis ini. Semua ormas bermain politik seperti kena suap oleh asng.
Ente juga kapitalis kalau masih doyan surat tanah wkw Anyway, beda wilayah itu beda dinamikanya. Di IKN misalnya, tanah tersebut memiliki jenis pemilik yang beda dengan yang di Rempang. Berapa persen tanah IKN yang menggunakan tanah perusahaan alias oligarki? https://www.walhi.or.id/wp-content/uploads/Laporan%20Tahunan/FINAL%20IKN%20REPORT.pdf (liat peta hal 4-5), dan berapa banyak kampung tua, yang artinya sudah berdiri sebelum perusahaan-perusahaan tsb (dan bahkan NKRI) ada? Beda cerita kalau pemukiman penduduk itu adalah kompleks perusahaan ya, gampang relokasinya. Di Rempang, kampung tua yang mau digusur itu sudah ada sejak tahun 1834 jadi kalau mau nyuruh pindah ya harus dengan persetujuan kedua belah pihak. Etikanya yang berkepentingan (pemerintah) ya mau negosiasi sopan dengan pemilik sah (penduduk kampung tua). Ga bisa pakai cara nyuruh-nyuruh, apalagi pakai aparat buat nggusur.
|
|
|
|