Ya tergantung apakah semua yang nulis artikel/berita di website itu agan sebut jurnalis atau bukan. Jaman sekarang ini semua orang dengan mudah disebut jurnalis padahal bukan, cuma penulis bayaran di website/blog.

Dulu maupun sekarang artikel bayaran itu tetap ada, tapi mereka lebih hati-hati dalam memuat karena medianya cetak, kalau salah ga bisa delete... dan bisa jadi bukti di pengadilan.

---

Itu web valoranews cuma web backlink bayaran, ranknya juga jelek jadi tidak terlalu terurus keknya, boro-boro due dilligence dan delete artikel, mimin cuma buka email nunggu job artikel bayaran doang.

Slots machines at there are still connected to the network, probably local/intranet for billing and data telemetry gathering at minimum. Some old machine has their RNG embedded into the device (hardware RNG), so it can't be manipulated by a network hack CMIIW. But for physical machines that are only like clients to the RNG Server, like Pragmatic Games played on our computer, no network means no RNG so it won't function. So yeah, both types of slots will be down in case of a network hack. But it doesn't mean the machines are compromised to give manipulated results.

Kalau hanya melihat dari sisi rasional saja, tentu keduanya bisa berjalan beriringan.
Jadi yang mau direlokasi dikasih berbagai benefit yang jauh lebih besar dari nilai tanah & bangunan yang saat ini mereka tempati. Kalau masyarakat rasional harusnya mau dong karena mereka akan auto lebih kaya sesudah relokasi.

TAPI, tidak semua orang itu menjadikan duit nomor 1. Tentu ada yang ingin segala sesuatunya tidak berubah, kek sudah nyaman dengan suasana tempat tinggal, tetangga satu kampung, dan banyak memori yang tidak tergantikan dengan uang. Ini yang kurang dibahas oleh pemerintah yang hanya membahas rumah tipe 46, tanah 500m2, dsb... Kek logika mereka cuma duit doang ga ada yang lain.

Makanya dialog itu penting untuk bisa membujuk mereka pindah, bukan dengan cara kekerasan/penggusuran paksa karena mereka yang tinggal disana lebih dulu lebih berhak daripada pemerintah.

Ini keknya bukan modus phising ya? 100% Scam tapi beda modus.
Keknya modus mereka mendompleng nama Binance biar keliatan kek mereka itu terafiliasi dengan Binance. Btw ini sistemnya gimana sih? HYIP/Ponzi di mana orang depo trus dijanjikan dapat return x% ya? Trus dibumbui dengan referral + level dong biar lebih legit...

Ini sudah ane warning di [Anget] Yang Punya BUSD, Segera Dikonversi! minggu lalu. Ya tentunya bisa dong perdagangan BUSD distop karena yang pegang kendali kan Binance. Kalau depo dan wede BUSD sudah dimatikan Binance, maka BUSD yang belom dikonversi/masih ada di wallet agan ya sudah ga bisa buat apa-apa. Market lain pun nanti akan mematikan depo, wede, dan mendelist trading pair dengan BUSD, jadi ya tidak ada jalan selain konversi BUSD.

^Akhirnya! Limit wedenya cuma 50K pulak. Tentunya ini adalah kabar gembira untuk pemain casual!
Itu nomor rekening diisi nomor hape ya, terus kalau namanya beda boleh ngga ya? Ntar ane coba wede... kalau hoki tapi

Ini yang punya datanya ya internal pemerintah. Kalau agan pingin tau ya minta dibuka ke publik datanya, yang antara lain ada beberapa indikator yang mereka pakai, salah satunya indeks desa membangun, dan kemudian ada juga tingkat penyerapan anggaran, dsb.

Kalau agan bertanya ke masyarakat, tentunya hasilnya tidak bisa valid karena tidak semua tahu pembangunan apa saja dan program apa saja yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah desa setempat. Rata-rata jawaban masyarakat ya bias kek @blue Snow Ya bias karena track record mereka semua sudah paham. Meskipun demikian, hanya mereka yang ada saat ini untuk membangun, dan kalau ga dikasih anggaran ya ga ada pembangunan.

More restrictions don't solve the problem since students can purchase guns from a black market anyway. If you want no mass shootings, guns should be banned nationwide, which means giving up your 2nd Amendment and you guys are no longer "free." However, no gun doesn't mean there won't be any violence in school since murder can be done without firearms. Here in 3rd world countries, students often fight with a farm sickle, knife, sword, etc., that leads to someone's death. It's just youngsters are still mentally unstable and the school environment isn't helping, or probably only makes it worse. If you only focus on the gun, you are missing the real problem. But yeah, a mad kid with a sword is easier to control than a mad kid with an AR-15.

Ane juga mengalami siklus malas - rajin, dan yang ane perhatikan, rasa malas muncul ketika agan ga punya GOAL, yang kalu diterjemahkan ya tujuan jangka pendek yang jelas. Dulu ketika ane mau kawin dan butuh dana banyak, ane kerja kek orang kesurupan, ga ada capenya. Sama gitu juga ketika awal-awal buka usaha, semangat banget bekerja tak kenal lelah Sebaliknya, ketika ane udah mapan, duit udah ada, semangat mulai meredup dan akhirnya kebanyakan gabut.

Makanya agan bikin GOAL yang realistis, target pencapaian apa yang bisa direalisasikan... Jangan kemudian targetnya muluk-muluk kek jadi milyader tahun depan, dsb. Itu gak berguna kalau dari pengalaman ane. Nanti kalau tujuan sudah tercapai, bikin tujuan baru lagi, jangan kek ane lalu gabut.

Lawan arus yang pada intinya tertib berlalu lintas, itu tidak hanya terjadi di Jakarta.
Kalau bicara solusi, harus didiskusikan dulu permasalahan/alasan mengapa kesadaran masyarakat kurang. Mengapa masyarakat tidak taat peraturan?
- Tidak ada budaya malu, rasa bersalah kalau melanggar
- Hukuman tidak konsisten
- Tidak respek dengan peraturan dan aparat penegak hukum
- Hidup udah sulit, ga mau lagi dibikin repot aturan
- Masyarakat setempat tidak setuju dibikin searah, dsb.

Karena masalahnya multi dimensi, solusi yang terbaik adalah menyelesaikan masalah-masalah tsb satu per satu. Tapi logika pemerintah kita ini maunya instan, paling-paling dikasih polisi di pengkolan buat nilang. Bener bisa selesai dan ga ada yang melawan arus selama ada polisi bertugas.

Asking about Bitcoin is a must if you are new here, but with time you'll find this forum offers more than Bitcoin discussion. You can discuss anything that interests you, gain knowledge, get updated with news, gain friends, and share interesting things... And then you'll forget about your purpose or whatever, and just log in because you like it. It'll become a habit and it's fun! So newbies should look for the bigger picture... don't just think about merit, signature, bounty, or whatever aside from discussion. Nowadays it's difficult to engage in a meaningful discussion outside your IRL circle. Enjoy this forum while it lasts!

Agan @Kristiyana double posting ga boleh loh, dimerge jadi satu aja. Edit posting lama, hapus posting yang kedua.

Terkait komeng agan:

Ini persen dapat dari mana? Laen kali kalo dapat kabar atau ada orang yang memberitahu masalah angka, tanya sumber dan cara ngitungnya, soalnya kebanyakan angkanya dibuat dari bermimpi alias bullshit.

Tanpa regresi tidak bisa ditentukan itu apakah suatu indikator berpengaruh ataukah tidak, tidak bisa diketahui pula signifikan atau tidak persentase tsb.

Anyway, VaR yang ane jelaskan hanya memberitahu cara menilai suatu risiko investasi berdasarkan data historis. Ane kira ga ada indikator yang bisa akurat 60% - 70% di dunia investasi karena pada dasarnya kan meramal masa depan.

Mungkin itu indikator analisis teknikal yang ngasi probabilitas x% naik, x% turun? Atau ada yang sesumbar pattern candlestick tertentu tingkat akurasinya x%? Itu mungkin didiskusikan di board econ aja biar ga OOT.

The total GDP is one thing and the GDP per capita is the other thing. For example:
China GDP: #2
China GDP/capita: #72

To make it easy, which one do you choose: (1) $5000 monthly income with 2 children, and (2) $10,000 monthly income with 100 children. The option (2) isn't "very good" IMO

Not sure how you came up with the idea of "provide a solution and technological advancements" while they steal intellectual properties from other countries. Also, they weren't as helpful as the propaganda says when COVID hits.

With 10 million spins, the total results should be closer to the theoretical RTP, but still, since the number is still far from infinity, it won't be the exact 102%. See this article: https://www.gamblingcommission.gov.uk/licensees-and-businesses/guide/page/how-to-calculate-return-to-player-rtp

From the above example, 1 million spins still deviate the RTP by +/- 1.09%, so yeah, the expected range from your case should be about 101-103% assuming it has the same volatility (std dev) of 5.6.

PKB yang mana dulu ini? PKB versi Cak Imin atau versi Gus Dur? Kan ada tuh ceritanya bisa diriset sendiri. Kalau yang lama ane agak percaya (dengan statemen tsb), kalau yang baru ane sama sekali tidak percaya. Tapi memang benar tidak mungkin semua (100%) suara suatu ormas masuk ke satu partai. Sama juga tidak mungkin suara satu agama masuk semuanya ke satu partai.

Sama juga penafsiran tentang "pemimpin" itu apakah termasuk Gubernur, Walikota, dsb. Ane juga ga yakin pemimpin yang sebenarnya itu Opung atau Jokowi *just kidding*
Jadi ya bukan tidak mungkin dalam memilih rakyat akan memilih calon yang beragama lain.

Yang jelas politik identitas itu akan selalu ada, tapi apakah rakyat di masa depan akan peduli? Soalnya dalam prakteknya suara mereka belum tentu diakomodasi lebih baik oleh orang yang memiliki latar belakang identitas yang sama.

Ya jalan bangkrut itu kalau ditutup sama aparat gan, kan Binance itu dari dulu kasus mulu ama regulator. https://bitcointalk.org/index.php?topic=5347932.0

Trus dalam teorinya yang bilang kalau 1:1 pegging yang duitnya 100% di brankas/bank account ya berarti untungnya hanya dari fee depo-wede plus bunga bank dikit. Bisa tuh depo-wede stable coin dari web/appsnya masing-masing. Ini terutama untuk investor besar dan merchant tentunya, kalau user biasa, biasanya cuma depo-wede di exchange.

Dalam prakteknya mereka terendus juga pakai model fractional reserve, yang artinya %-duit user bisa mereka invest ke instrumen lain, udah kek sistem bank komersial.

"High risk - high return" kan statemen yang masih umum, sedangkan kita tidak tahu expected return-nya berapa dan risikonya berapa dalam wujud angka. Ada cara untuk mengkuantifikasikan risiko dengan metode Value at Risk (VaR), kalau mengkuantifikasikan return udah pernah ane lakukan di: [Statistik] BTC vs S&P 500 vs IHSG nah kalau pakai data set yang sama bisa juga dihitung VaR-nya, coba dipelajari di sini https://www.youtube.com/watch?v=aPh3mZSe56Q

Kalau ketemu misalnya
Average return S&P (monthly): 1,21%
5% VaR (monthly): -7%
1% VaR (monthly): -11%

Average return BTC (monthly): 9,07%
5% VaR (monthly): -28%
1% VaR (monthly): -36%

*mode historical

Nah misalnya agan invest 100jt di S&P, agan 95% yakin kalau ga bakal loss lebih dari 7jt dalam 1 bulan, 99% yakin kalau ga bakal loss lebih dari 11jt dalam 1 bulan. Kalau invest 100jt di BTC, agan 95% yakin kalau ga bakal loss lebih dari 28jt dalam 1 bulan, 99% yakin kalau ga bakal loss lebih dari 36jt dalam 1 bulan... Berarti ketika loss 20jt dalam 1 bulan adalah kejadian yang luar biasa ketika agan invest di S&P, itu adalah kejadian yang biasa di BTC. Ga semua orang punya perut yang kuat untuk taruhan yang semacam ini.

Bisa diliat juga kalau risk/return kenaikannya tidak sama antara S&P dan BTC, return 7,5x sedangkan risiko sekitar 3-4x. Harusnya orang-orang menganggap lebih worth it invest BTC dong? Belum tentu karena manusia itu cenderung menghindari risiko, sehingga naik risiko 2x, mereka akan meminta return yang lebih tinggi dari 2x (tidak berbanding 1:1).

Jadi ya worth it tidaknya itu tergantung penilaian agan berapa %-return yang agan harapkan dari berapa %-risiko dari investasi agan. Coba aja hitung individual saham dan koin, nanti kan ketemu tuh angka yang cocok buat agan. Tapi ingat ini kan mode historis, sedangkan masa depan ya SANGAT BISA menyimpang dari hitungan berdasarkan data historis Yang paling worth it itu sesuai dengan prinsip ekonomi, keuntungan sebesar-besarnya dengan risiko sekecil-kecilnya

People can always get knowledge from informal education. What differentiates between formal and informal education is a piece of certificate paper. By the way, I'm a business owner, and I hired people based on their skills. Simply assign the task and see how they perform, their degree doesn't matter. A degree is only a sign that you have accomplished something, and are somewhat responsible for finishing what you have to do.

The fact that you have none of this knowledge screams "I should learn more before bashing other people's comments."

Takut Binance bangkrut gan, apalagi kalo masih ada simpan dana bermilyar-milyar di sana kek @roycilik

Kalau USDT ikutan terseret ampun dah dramanya!

Ane kira orang yang simpan stable coin itu motivasinya agar ga terombang-ambing nilai tukar gan, bisa cepet wede ataupun masuk market untuk beli. Holder stable coin harusnya juga udah punya simpanan koin lain yang memang khusus untuk inves/spekulasi, jadinya ya mereka paling-paling kalau ga wede sekalian ya tukar USDT/stable coin lain.

---

Anyway kalo kita liat market cap BUSD udah turun terus, ini normal dan tidak ada efeknya kalau diserap oleh koin lain. Nah kalau holder memutuskan untuk wede/cashout maka harga kripto bakal tertekan.

Ya apapun kalau mau cuan ya pasti ada risikonya, entah itu besar ataupun kecil, makanya ada kalimat "risk vs return."
Masalahnya risikonya itu worth it tidak dengan return yang akan didapat... Kalau worth it ya gas, kalo ga worth it ya jangan. Itu aja sih masalahnya karena penilaian masing-masing atas suatu risiko itu bisa berbeda makanya ada yang berani dan ada yang tidak.

Jadi ya jawabannya apakah berani mengambil risiko itu bagus, ya tergantung kemampuan agan menilai suatu risiko itu akurat atau tidak. Kalau ga bisa menilai risiko, yang artinya agan mengambil keputusan yang risk vs return-nya ga worth it, dalam jangka panjang agan bakal bangkrut.

Sebagai contoh ada kisah seorang pengusaha yang "gila" kalo investasi, tapi kebetulan penilaian dia itu selalu akurat jadi selalu cuan kalo inves yang bikin dia jadi Sultan. Eh, dia punya anak yang juga "gila" investasi. Tapi sayangnya si anak tidak sehoki bapaknya, jadinya si anak bangkrut. Jadi ya modal berani aja ga cukup, harus ada kemampuan menilai risiko dan tentunya HOKI.